"Hiks.....hiks.....mama...." sayup - sayup terdengar suara tangisan si kecil di kamar
Varen yang tidur disamping anak itu, dengan terpaksa harus membuka mata dan melihat Javhi yang menangis menatapnya.
"Hey......kok bangun, Javhi kenapa hmm?" Tanya Varen dengan suara serak khas bangun tidur
"Yuyu" ucap anak itu dengan mengerucutkan bibirnya
"Javhi tunggu disini ya, papa buatin yuyu dulu"
"Itut" Javhi merentangkan tangannya agar Varen memggendongnya
"Yaudah, ayo kita buat yuyu!" Varen langsung menggendong anak itu menuju dapur
Sesampainya di dapur, Varen langsung menyalakan lampu. Terlihat wajah Javhi yang sudah memerah karna menangis tadi.
"Aduh.....mukanya udah merah" ucap Varen sambil mencium gemas pipi si kecil yang sudah merah itu
"Javhi duduk sini dulu ya?" Varen mendudukkan Javhi diatas meja
Varen kemudian membuka lemari bagian atas dan mengambil susu bubuk yang biasa Javhi minum. Setelah itu, Varen membuka lemari satu lagi untuk mengambil botol dot milik Javhi.
Laki - laki itu mengambil beberapa sendok susu bubuk kemudian mencampurnya dengan air panas dan sedikit air dingin. Dan susu si kecil sudah siap.
"Minun yuyu sambil bobok ya?" Javhi langsung menggeleng kuat, tanda ia tidak setuju
"Nda bobok papa" ucap si kecil
"Kenapa nak? Emangnya Javhi gak ngantuk hmm?"
Javhi kembali menggeleng dan merentangkan tangannya agar Varen menggendongnya.
Memang sudah kebiasaan Javhi begadang jam segini dan akhinya Varen memilih menuju ruang tengah dan duduk di sofa kemudian mengambil remot tv, mencari siaran yang bagus untuk di tonton.
Hampir 15menit duduk di sofa, akhirnya Javhi tertidur di pangkuan Varen dengan botol dot yang masih berada dimulutnya.
~~~~~~~~••••••••~~~~~~~~
Cklek!
Anna langsung masuk ke dalam kamar dan pandangannya langsung tertuju pada sang putri yang sedang duduk dengan laptop yang berada dihadapannya, tetapi sepertinya Azel sedang melamun.
Anna langsung menghampiri sang putri dan meletakkan cemilan yang ia bawa diatas nakas.
"Azel, kamu gapapa?" Anna menepuk pelan pundak putrinya sehingga membuat Azel segera tersadar dan beralih menatapnya
"Hmm? Sejak kapan mommy disini?" Tanya Azel
"Gimana kamu sadar kalau mommy disini, kamu aja tadi ngelamun" Ucap Anna menatap khawatir putrinya
"Apa sesibuk itu sampai kamu gak sadar kalau mommy udah disini?"
"Mommy ngapain kesini?" Tanyanya
"Azel gak suka mommy kesini? Yaudah, mommy keluar aja"
"Enggak my, bukan gitu maksud Azel. Azel 'kan cuma nanya" ucap Azel menahan lengan Anna
"Ok, mommy gak akan keluar, tapi kamu tutup dulu laptopnya" Ucap Anna pura - pura cuek
"Ok, Azel akan tutup laptopnya" akhirnya perempuan itu mengalah dan menutup laptopnya
Anna mulai duduk disamping putrinya kemudian mengambil cemilan yang ada di nakas dan menyuapkannya pada Azel.
"Azel kenapa? Azel kalau mau cerita, cerita aja, mommy siap mendengarnya. Jangan menyimpannya sendiri" Ucap Anna khawatir dan mengelus puncuk kepala Azel
KAMU SEDANG MEMBACA
VAREN: Imperfect Husband
Teen FictionMenceritakan tentang Varen yang berusaha untuk membuat istrinya yang amnesia jatuh cinta kembali padanya "Gue udah kayak duda anak satu" •••••••• "Tuh duda nape natap gue sih!" "Dia bukan duda, dia suami kamu!" "Dih, amit - amit. Gak mungkin lah...