🖤 15. Javhi Sakit

4.7K 157 14
                                    


"Mbak Lysandra silahkan masuk, mari saya antar" ucap perawat ramah dan lembut.

Kedua gadis SMA itu kemudian berjalan dibelakang peratwat menuju pintu berwarna putih. Pintu terbuka suasana di dalam sungguh mencekam.

Lysandra dan temannya duduk tepat di depan meja seorang dokter bername tag di jas putih bertuliskan dr. Varen N. Mairetya. Varen tersenyum ramah, memamerkan deretan gigi putihnya.

"Pagi mbak Lysandra" ucapnya ramah

"Lysandra dok bukan mbak, saya masih SMA" Lysandra mulai kesal karna Varen memanggilnya mbak

"Iya, maksud saya Lysandra" ucap Varen mengalah sambil tersenyum begitu manis

"Dasar bocil SMA" gumam Varen dalam hati

"Aigoo.....manis banget" celetuk Celine yang mana adalah teman Lysandra

"Hah?!" Kaget Varen, sedangkan Lysandra sudah menepuk jidat karna malu

"Maafin temen saya dok, ini agak geser dikit" ucap Lysandra

Varen berdiri "Lysandra, silahkan berbaring biar saya periksa " ucapnya serius

Lysandra terus menatap Varen yang tengah memeriksa dirinya. Mulai dari meminta agar Lysandra membuka mulut dan memeriksa mata, lalu menyentuh wajahnya untuk melihat kondisi Lysandra saat ini. Semua yang Varen lakukan menjadi pusat perhatian Lysandra.

"Sudah, silahkan turun" ucap Varen

"Hah?" Bingung Lysandra karna larut dalam khayalannya bersama Varen

"Saya sudah selesai memeriksa, silakan turun"

"Kok cepet banget sih?" Celetuk Lysandra tanpa sadar

"Eh, maaf dok" memang Lysandra sama saja dengan Celine temannya

"Bagaimana dok keadaan temen saya yang malu - maluin ini?" tanya Celine memasang wajah serius

Sedangkan Lysandra langsung melayangkan tatapan tajamnya dan duduk kembali di tempatnya semula.

"Teman mbak cuma alergi, mungkin salah makan. Apa sebelumnya ada alergi makanan?" Tutur Varen

"Ada dok, udang. Tapi tadi saya cuma makan pangsit dok, gak makan udang" jawab Lysandra

"Mungkin didalam pangsit itu ada di tambah udang, makanya Lysandra bisa alergi seperti ini. Ini saya buatkan resep, tolong diminum sampai habis obatnya" Varen mulai menulis resep dan menyerahkan pada Lysandra

"Kenapa harus minum obat sih. Mana rasanya pahit lagi"

Varen yang mendengar ucapan Lysandra hanya tersenyum. Dokter tampan itu merasa pasiennya kali ini memang berbeda, dasar anak SMA.

"Mana ada obat yang manis. Kalau mau yang manis ada didepan lo" sahut Celine sambil tersenyum

"Emang bener sih, buktinya rasa gatal gue udah hilang" ucap Lysandra sambil mengedip - ngedipkan kedua matanya.

Varen hanya bisa tersenyum mengahadapi kedua bocah yang duduk dihadapannya itu. Memang begitulah anak - anak baru puber.

"Udahlah, mending kita pulang. Terima kasih ya dok, perkataan saya dan temen saya gak usah di dengerin, dia emang rada - rada" Ujar Celine dan diangguki Varen

Celine langsung menarik tangan Lysandra dan langsung membawanya keluar.

"Ih......ngapain sih cepet banget keluar? Gue 'kan masih mau liat dokter Varen" kesal Lysandra

"Terus mau sampai kapan lo disana, hah?! Lo gak malu apa?" tanya Lysandra

"Ngapain malu? Gue cuma mau deket sama dokter Varen doang. 'Kan lumayan buat cici mata" sahut Lysandra sambil senyum - senyum sendiri.

VAREN: Imperfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang