🤍 24. Cemburunya Pak Dokter

5.2K 139 5
                                    


Azel mengerjapkan matanya beberapa kali untuk mengumpulkan kesadarannya. Samar - samar ia mendengar bunyi alarm di kamar mereka.

Perempuan berparas cantik itu menggeliat, namun sebuah tangan kekar memeluk pinggangnya dari samping. Azel tersenyum saat melihat wajah damai Varen yang tertidur disampingnya.

"Pagi-pagi udah senyum-senyum sendiri" ucap Varen dengan suara serak khas bangun tidur

Azel yang mendengar itu tentu kaget "Udah bangun?"

"Lagi ngebayangin apa sih, sampai senyum-senyum gitu?" tanya Varen penasaran

"Rahasia" ledek Azel menjulurkan lidahnya pada Varen

"Oh......sekarang main rahasia-rahasiaan ya?" Ucap Varen sambil tersenyum jahil

"Aku tau apa yang ada dipikiran mesum kamu" ucap Azel sambil mencubit hidung mancung Varen

"Kenapa ada makhluk seindah ini?" Gumam Varen tanpa sadar

Varen terus memandangi wajah sempurna milik Azel meskipun setiap hari ia lihat namun, laki-laki itu tidak akan pernah bosan akan wajah indah istrinya. Sudah hampir 10 menit Varen memandangi wajah Azel, hingga terdengar suara putra mereka.

"Mama......papa......"

Varen bergegas membuka pintu dan menghampiri si kecil yang baru bangun lalu menggendongnya.

"Jagoan papa udah bangun hmm...?" Tanya Varen lalu mencium gemas pipi putranya

Cup

Cup

Cup

"Mama ana, pa?"

Varen kemudian membawa Javhi mendekati Azel yang masih berbaring di kasur mereka.

"Molning mama......" ucap si kecil dan langsung memeluk Azel

"Morning sayangnya mama" jawab Azel dan mencium gemas pipi sang putra

Cup

Cup

Cup

"Javhi....ayo mandi sama papa, habistu kita ketemu grandpa"

"Yey! Ke lumah glandpa" ucap Javhi antusias

Azel kemudian duduk dan meregangkan otot - ototnya, netra indahnya tertuju pada kaca meja rias yang memperlihatkan dirinya dengan kiss mark di lehernya.

Azel yang sudah merengut kesal melihat kiss mark di lehernya, langsung melayangkan tatapan tajamnya pada Varen yang pura-pura tidak tahu apa-apa.

Varen yang sudah tahu akan diamuk singa betina, langsung membawa Javhi berlari menuju ke kamar mandi.

Cklek!

"GIMANA AKU BISA KERJA KALAU TANDANYA BANYAK BANGET PAK DOKTER!!!" teriak Azel

~~~~~~~••••••••••~~~~~~~

"Javhi au mam cendili" Ujar si kecil seraya menahan tangan Azel yang hendak menyendok lauk

"Iya nak, tapi mama ambilin dulu ya?" Ucap Azel lemah lembut

"Ooo........"

Azel langsung mencium bibir mungil yang membulat itu

Cup

"Duduk yang bener, baru mama kasih piringnya" titah Azel

Dengan semangat Javhi menegakkan badannya dan memegang sandok dengan tangan mungilnya.

VAREN: Imperfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang