🖤 21. Semakin Kacau

4.2K 141 3
                                    

"Welcome!!!!!" Sorak para maid serta bodyguad yang menyambut kedatangan tuan muda mereka

"Selamat datang cucu grandma......" ucap Anna mengusap kepala Javhi

"Jangan sakit lagi cucu grandpa, itu hadiah buat cucu grandpa"

Marchel langsung menunjuk lantai dengan memperlihatkan semua mainan yang ia beli untuk sang cucu, mulai dari berbagai mainan action figure, berbagai mainan robot, parking police station hingga semua jenis lego.

"Wuah........" mata Javhi berbinar melihat mainan

"Wuah......tencyu glandpa......"

"Ini kebanyakan, dad dan pasti mahal" ujar Azel menatap tidak percaya Marchel

"Gapapa, ini gak seberapa buat daddy" kekeh Marchel, sedangkan Azel hanya memutar bola matanya malas

"Javhi main sama grandpa ya? Mama mau masak dulu, aku kangen sama dapur" ucap Azel sedangkan anak itu sudah sibuk dengan mainan barunya

Azel yang sudah sangat merindukan dapurnya, buru - buru berjalan ke dapur dan mulai memasak bersama maid yang membantunya.

Sedangkan Varen, saat ini laki - laki itu sedang duduk sendirian di tepi kolam yang ada di mansionnya.

Selama beberapa hari belakangan ini, hidup Varen semakin kacau. Mulai dari Jovanca yang bunuh diri akibat penolakan darinya hingga kedua orang tua Jovanca yang terus menerus bersikeras untuk menemuinya.

Varen kemudian mulai mengapitkan satu batang nikotin kesela - sela jarinya. Dengan dibantu korek, ujung batang rokok itupun perlahan menyala. Varen menghisap lalu menghembuskan membuat asap rokok itu mengebul pecah keudara.

Tatapannya kosong, tanpa sadar Varen meneguk minuman beralkohol untuk melampiaskan diri. Penampilannya sangat berantakan. Jam tidurnya terganggu karena banyaknya pikiran.

Perlahan Varen berdiri dan mulai berjalan mendekati kolam renang. Varen terus berjalan ke sembarang arah bahkan ia menabrak tembok, hingga akhirnya laki - laki itu sampai di kolam renang.

Karena merasa ada seseorang yang terus memanggil dirinya di sana, Varen langsung menghambur kedalam air yang sangat dingin itu.

Byurr

"Huaa.....papa" tangisan seorang bocah bergema diseluruh penjuru ruangan membuat Azel terperanjat kaget. Buru-buru ia mematikan kompor lalu beranjak menemui si kecil.

Langkahnya terhenti saat melihat air kolam renang yang tampak tidak tenang, seperti ada yang memakai kolam.

Dengan rasa penasaran Azel berjalan mendekati kolam. Matanya terbelalak saat melihat siapa yang tenggelam di dasar kolam.

"VAREN!" Jarit Azel panik

Anna, Marchel serta beberapa bodyguard mereka langsung berlari menuju ke sumber suara. Saat melihat Varen yang sudah memwjamkan mata, tanpa berpikir panjang Marchel langsung melompat ke dalam kolam itu.

Marchel berenang untuk mengangkat tubuh menantunya. Terdengar suara gemericik air saat Marchel berhasil membawa tubuh Varen ke tepi kolam.

Azel menangis terisak melihat kondisi suaminya yang pucat. Perempuan itu kemudian menempelkan telinganya di dada Varen.

Azel mencoba melakukan pertolongan pertama. Azel terus mencoba beberapa kali dengan penuh ketakutan.

"Varen, bangun sayang" Azel terus menekan dada Varen untuk membuat air yang memenuhi rongga dada Varen keluar semua

Uhuk~

Uhuk~

Azel menghela nafas lega saat melihat suaminya kembali sadar. Azel kemudian langsung memeluk erat tubuh Varen

VAREN: Imperfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang