Azel, Varen dan Shemeera serta Aleyna saat ini tengah istirahat di kantin rumah sakit. Saat sedang asyik mengobrol ria, tiba-tiba seorang perempuan bergabung bersama mereka yang mana adalah dokter baru di rumah sakit.
"Varen, aku mau pulang" Rengek Azel
Sebenarnya Azel masih betah berada di rumah sakit, hanya saja semenjak dr. Hannie datang, mood Azel menurun drastis. Apalagi Varen kini duduk berdampingan dengan dr. Hannie. Laki-laki itu langsung pindah ke sisi dr. Hannie yang mana adalah teman satu kampus mereka di Columbia university.
Shemeera yang melihat sebuah drama yang menyenangkan itu, tidak habis pikir, Azel bisa secemburu dan seposesif itu kepada Varen.
"Woi! Varen!" Panggil Shemeera dengan suara sedikit keras
"Apa?" Tanya Varen sedanya
"Lo gak denger tadi Azel bilang apa? Dia bilang, dia mau pulang. Lo gak mau nganter istri lo? Astaga......lo tega banget!" Ucap Shemeera untuk memanas-manasi Azel
Aleyna yang mendengar itu, tersenyum laknat. Aleyna berpikir untuk ikut memanas-manasi sahabatnya itu.
"Apa senyaman itu ngobrol sama Hannie, sampai-sampai sahabat gue lo gak denger?" Sahut Aleyna menatap Shemeera
"Kamu mau pulang, sayang?"
Azel yang mendengar itu semakin kesal ditambah lagi kedua kompor yang ada disampingnya.
"Hm" jawab Azel mencoba sabar
"Tunggu ya, aku telfon supir dulu"
Azel yang mendengar itu membelalakkan matanya kaget. Jadi Hannie posisinya lebih penting daripada dirinya?
"Lo tega banget Varen. Lo gak denger Azel minta lo nganterin dia?" Shemeera semakin memanas-manasi Azel
"Varen lo lebih peduli sama pekerjaan lo ketimbang Azel?" Timpal Aleyna
"Nggak gi____"
Ucapan Varen terpotong, saat Azel mulai berdiri dan melayangkan tatapan tajamnya.
"Silahkan kerja! Urusi pekerjaan kamu itu! Aku mau pulang dengan taxi aja!!" Teriak Azel sampai-sampai orang yang ada di kantin terkejut
"Hey, sayang....."
Varen langsung berdiri dan mengejar Azel. Sedangkan kedua sahabat laknat Azel sudah tertawa begitu keras karna usaha mereka berhasil.
"Dasar bucin!"
Shemeera dan Aleyna sebenarnya ingin balas dendam kepada kedua pasangan itu. Karna sejak sampai di kantin dan sebelum Hannie datang, mereka merasa dunia hanya milik berdua sampai-sampai lupa kalau Aleyna dan Shemeera ada disana.
"Hey, sayang....." panggil Varen memegang tangan Azel dan memutar tubuh Azel agar menghadapnya
Saat tubuh Azel berbalik menghadap Varen, terlihat mata Azel sudah berkaca-kaca.
"Jangan nangis, sayang. Maafin aku" Ucap Varen lemah lembut dan mengusap air mata Azel
"Apa?! Tapi pekerjaan kamu sama cewek itu lebih penting! Kenapa nyusul aku?! Sana sama cewek itu aja!!!" Teriak Azel
"Gak gitu sayang......." ucap Varen mencoba menenangkan istrinya
"Kalau kamu mau punya perempuan lain, aku juga bisa! Emangnya kamu doang yang bisa gitu? nggak! aku juga bisa. Jadi inget ya Varen Nathanael Mairetya, kalau kamu selingkuh aku juga bisa! Aku bisa selingkuh lebih dari satu orang! Ingat itu!!!" ucap Azel penuh emosi
"Aku sama dr. Hannie cuma rekan kerja sayang. Ada Shemeera sama Aleyna juga disana, kita adalah rekan kerja. Ada beberapa yang harus dibahas, sayang" ucap Varen lemah lembut
KAMU SEDANG MEMBACA
VAREN: Imperfect Husband
Teen FictionMenceritakan tentang Varen yang berusaha untuk membuat istrinya yang amnesia jatuh cinta kembali padanya "Gue udah kayak duda anak satu" •••••••• "Tuh duda nape natap gue sih!" "Dia bukan duda, dia suami kamu!" "Dih, amit - amit. Gak mungkin lah...