Prolog

17.5K 267 0
                                    

Saquel cerita "Play Girl is My Wife" yang belum baca, baca dulu. Jadi di cerita ini, aku mau mengisahkan kehidupan Varen dan Azel serta anak mereka Javhi.

Di cerita sebelumnya, Varen dan Azel masih SMA dan sekarang di cerita ini mereka sudah berprofesi sebagai dokter.


Di jalan raya sebuah mobil sport berwarna putih sedang takterkendali, dikarenakan sang pengemudi berkendara dengan kecepatan tinggi. Di dalam mobil itu ada Azel yang sudah menangis terisak.

Dia sangat menyesal karna begitu berani pada sang suami. Azel juga merasa bersalah karna tidak mendengarkan penjelasan Varen.

"Aku harus minta maaf sama Varen" gumam Azel dan menaikkan laju mobilnya

Sementara diperemmpatan jalan ada sebuah truk sedang melintas, dan truk itu juga melaju lalu menabrak mobil sport putih yang sedang melintas itu.

Brakkk!

Mobil itu terguling lantaran sebuah truk menabraknya dengan keras. Orang-orang yang berada di sekitar kejadian itu, langsung menghampiri truk dan mobil sport itu. Hingga polisi dan ambulance berdatangan petugas ambulance mencoba mengeluarkan Azel mesakipun agak sulit kerena posisi mobil yang terbalik.

"Sayang......maafin aku" lirih Azel dalam hati

Keinginannya adalah pulang memeluk sang suami dan mengucapkan maaf. Namun, kecelakaan membuat niat Azel tidak terlaksana.

Air mata mulai keluar dari sudut matanya. Wajah dan tubuhnya sudah berlumuran darah. Darahpun mulai keluar dari mulutnya dan sekarang ia tidak bisa menarik napas samasekali.

Ambulance pun membawa Azel ke RS. Setelah Ambulance membawa korban itu, para wartawan mulai berdatangan dan menyorot kejadian yang baru saja terjadi itu lalu di siarkan ditelevisi.

Flashback on

Cklek!

"Dari mana aja kamu?" tanya Varen dingin

Sedangkan yang ditanya hanya diam tak menjawab, Azel memilih berjalan menuju kamar mereka meninggalkan sang suami yang duduk di sofa.

"JAWAB AZEL!" Suara Varen kian meninggi

"Apa kamu semurahan itu? Mau di antar dengan siapa aja" ucapan Varen mampu membuat Azel menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap sang suami

Saat ini mata Varen sudah memerah menahan emosi yang kian memuncak. Selama menikah dengan Azel, Varen belum pernah semarah ini.

Amarahnya meluap saat tau yang mengantar istrinya itu dr. Afralio. Iya, Varen tahu kalau laki-laki itu nekad ingin mendekati istrinya.

Ini adalah kali pertama Azel diantar diantar orang lain. Dan ini juga karna Azel sif malam, dan mobilnya mogok makanya ia diantar oleh rekan sesama dokter.

"Bagaimana kalau seorang suami jalan dengan orang lain?" Ucap Azel dengan suara bergetar

Varen hanya diam. Memang benar apa yang dikatakan Azel padanya kalau ia jalan dengan perempuan lain dan Azel belum tau alasannya.

"Kalau aku diantar sama orang lain kamu sebut murahan, trus kamu jalan sama perempuan lain gimana ceritanya? Aku harus sebut kamu apa?!" Kini Azel sudah tidak bisa lagi membendung air matanya

"Sakit banget. Kamu tau? Disini sakit banget" lirih Azel terus memukul-mukul dadadnya yang sesak

"Kamu salah paham sayang" ucap Varen lembut, berusaha menghentikan Azel dengan memelukmya

"Aku selalu berusaha untuk terus positif tinking. Aku pendam semuanya sendirian dan ternyata kesetiaan aku dibalas dengan pengkhianatan" Azel semakin terisak dalam pelukan Varen

"Aku nyerah Varen, aku nyerah atas kamu" ucap Azel melepaskan pelukannya

"Jangan bicara seperti itu" Varen menggeleng keras, menolak ucapan Azel

"Aku capek, Varen. Aku capek. Batin aku tertekan" Azel meremas dada Varen dan menenggelamkan wajahnya disana

Azel memilih untuk meninggalkan Varen yang masih berdiri disana. Dokter cantik itu kemudian menyambar kunci mobil yang ada diatas meja dan langsung mengendarai mobil yang ada di halaman rumah.

"Azel!"

Belum sempat Varen mengejar, Azel sudah lebih dulu pergi dengan mobil sport itu.

Flashback off












Gimana? Lanjut gak?

Jangan lupa vote and comment

Baca terus cerita, semoga kalian suka.

VAREN: Imperfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang