HAPPY READING AND ENJOY~
.
.
.
.SMA PRAMUDYA...
"David!"
"Iya Bu?"
Saat ini sudah jam istirahat dan David berniat pergi ke perpustakaan daripada ke kantin. Tapi, saat ia hampir memasuki perpustakaan, Bu Wina--wali kelasnya malah memanggilnya.
"Kamu bisa kasihkan ini ke Arzan ga? Ini dari kepala sekolah. Ibu buru-buru ada rapat. Ibu titipkan ke kamu ya," kata Bu Wina memberikan amplop putih itu ke David.
"Bisa, Bu. Habis ini David kasihkan ke Arzan," David menerima amplop tersebut.
Bu Wina tersenyum. "Makasih ya, David," lalu Bu Wina pergi dari sana.
David membolak-balik halaman depan amplop itu sampai ia melihat tulisan di sampulnya.
Surat Keterangan Pindah
Arzan Alfarezi, X MIPA 1David membacanya kembali. Pindah? Arzan mau pindah?
"Arzan mau pindah sekolah? Kok dia ga ada ngomong apa-apa?" Gumam David sendirian.
Daripada ia penasaran mending langsung ditanyakan saja ke orangnya. David tidak jadi ke perpustakaan. Ia langsung berbelok menuju ke kelasnya.
Saat di kelas, ia tak melihat Arzan. Hanya ada Juna, Regan, Arka, Kevin, Galen dan Travis.
"Arzan mana?" Tanya David berjalan ke bangku Arka.
Arka, Kevin, Galen dan Travis yang sibuk bermain Uno itu menoleh bersamaan. "Gak tau, sama si Sergan tadi. Nemuin kak Yuda deh keknya," jawab Kevin.
"Ada apa, Dav?" Tanya Arka. Ia meletakkan kartunya di atas meja.
"Oh ini, gue mau kasih amplop dari Bu Wina. Katanya dari kepala sekolah buat Arzan," kata David lalu ia menyerahkan ke Arka. Kan Arka dan Arzan itu lengket banget.
Arka menerimanya, ia bingung. "Bu Wina ada bilang ini isinya apa?"
David menggeleng. "Nggak. Tapi, tadi gue baca sekilas, ini surat keterangan pindah."
Deg!
Arka langsung terdiam. Kevin meletakkan kartunya dan ikut nimbrung. "Pindah?"
David mengangguk. "Iya. Arzan mau pindah sekolah ya?"
Galen dan Travis juga meletakkan kartunya. Lalu keduanya pindah ke bangku Arka. "Kenapa dia gak bilang apa-apa?" Tanya Travis.
"Lu tau dia mau pindah, Ka?" Tanya Galen.
Arka menggeleng pelan. "Gue bahkan baru tau sekarang."
"Kok bisa lu yang temen deketnya malah ga tau?" Tanya Travis.
"Ya gue gak tau. Dia juga ga ada cerita apa-apa ke gue!" Tanpa sadar, Arka meninggikan suaranya.
"O-oke. Maaf," kata Travis pelan. Ia kaget, Arka seperti membentaknya.
"Maafin gue, Vis. Gue ga sengaja," sesal Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
12 WARRIORS[SUDAH TERBIT✓]
Teen Fiction12 WARRIORS sudah terbit di Teori Kata Publishing *masih bisa dipesan. . . . . "Tentang kita, para pejuang dari semua harapan"