8. Luka

2.5K 317 3
                                    

HAPPY READING AND ENJOY~
.
.
.
.

"JUNAAA! OMAGA MISS YOUUU" teriak Regan, saat melihat Juna yang memasuki kelas.

Akhirnya setelah hampir seminggu tidak masuk sekolah, Juna muncul juga dengan mengenakan Hoodie abu-abunya. Langsung saja, Regan berlari dan memeluk Juna dengan erat, erat sekali. Sampai...

"Woi! Woi! Anj! Gue gak bisa nafas. Regan..hah..lu mau bunuh gue apa gimana?"

Langsung saja Regan melepaskan pelukan itu saat mendengar tarikan nafas panjang dari Juna.

"Hehehe, sekuat itu ya?" Tanya Regan seperti tanpa dosa.

"Hehehe gue gibeng juga lu" jawab Juna dengan tangan yang seperti hendak memukul. Setelahnya ia berjalan ke bangkunya dan Regan yang menyusul di belakangnya.

"Asli, Regan kayak dua orang aja" ucap Agam yang sedari tadi melihat keduanya dari bangkunya.

Sebenarnya, sudah ada beberapa siswa di kelas dan melihat sikap emm alay dari Regan tadi. Makanya, mereka speechless.

Agam mengalihkan pandangannya ke Kenzo yang sibuk dengan buku matematika nya.

"Sibuk mulu, ada Pr yang gue gak tau kah?" Tanya Agam.

Kenzo menoleh agak lama ke Agam tapi setelahnya ia menggeleng. Dan Agam cukup terkejut dengan sesuatu di pipi Kenzo.

"Kenzo kok pipi lu memar gitu?" Tanya Agam dengan suara kencang. Syok mungkin?

Hal itu membuat keduanya menjadi pusat perhatian kelas.

"Memar?" Tanya Regan.

"Yang sebelah mana yang memar?" Tanya Sergan yang langsung masuk ke kelas setelah mendengar suara Agam tadi.

"Sebelah kiri" jawab Agam.

"Nggak. Bukan apa-apa kok" ucap Kenzo dengan tangan yang menopang di pipi guna menutupi memar akibat tamparan mamanya kemarin.

Juna langsung maju menghampiri meja Kenzo dan Agam. Dengan agak paksa, ia menarik sebelah tangan Kenzo yang berada di pipi.

"Apaan sih!" Sentak Kenzo.

"Gara-gara siapa?" Tanya Juna.

"Urusan lu? Nggak kan?" Sewot Kenzo.

"Kita masih temen, Ken" ucap Juna.

Deg!

Teman?

"Bukan hal serius yang harus di khawatirin" balas Kenzo.

"Seenggaknya lu jawab siapa, biar gue yang bales" ucap Sergan yang juga mendekati bangkunya.

"Iya, kalo lu di keroyok, kita keroyok balik" sahut Kevin yang mulai tadi mendengarkan saat ia baru masuk kelas.

"Kayak tiang listrik aja lu. Main nyambung aja, dah bayar belum?" Tanya Arka yang menyusul Arzan di depannya.

"Emangnya kalian bisa keroyokan gini ke mama gue?" Tanya Kenzo.

Krik! Krik!

12 WARRIORS[SUDAH TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang