44. Fly High

1.6K 206 186
                                    

HAPPY READING AND ENJOY~
.
.
.
.

SMA PRAMUDYA...

"Gue barusan dikabarin sama Mamanya Juna. Juna tadi malem kritis."

"HAH?"

"Zan, lu yang bener?"

Arzan mengangguk. Ia bahkan sampai menunjukkan bukti chat ke teman-temannya. Mereka langsung mengelilingi meja Arzan.

"Terus sekarang keadaannya gimana?" Tanya Travis.

"Koma," jawab Arzan.

Mereka langsung menunjukkan raut sedih.

"Padahal baru kemarin kita ketawa-tawa bareng Juna. Tiba-tiba dia udah koma aja," kata Galen.

"Gue jadi takut," kata Agam.

"Kenapa?" Tanya Arzan.

"Gimana kalau Juna pergi?"

"Agam, jangan ngomong gitu," peringat Arka.

"Agam lu harus bisa berfikir positif. Juna pasti sembuh," kata Kevin dari depan. Lalu berdiri di sebelah Arka.

"Guys, pulang sekolah kita ke Juna lagi ya," kata Sergan yang baru datang. Disusul dengan Dandi di belakangnya.

"Iya, kita harus kesana," kata Arzan.

"Berarti kita ga jadi jenguk Nyokapnya Regan?" Tanya Travis.

Sergan dan Arzan langsung terdiam. Kesepakatan kemarin kan, hari ini giliran menjenguk Bundanya Regan. Tapi di satu sisi, Juna koma dan mereka harus kesana.

Arzan menoleh ke Sergan. "Mending lu coba hubungin Regan sekarang."

Sergan mengernyit. "Kenapa?"

Arzan langsung menunjukkan roomchat antara Mama Juna dan dirinya. Sergan membulatkan matanya dan menoleh ke Arzan.

"Penting mana kalau keadaannya dah kayak gini, Juna atau Bundanya Regan?" Tanya Arzan.

"Jangan lu buat perbandingan gini, anjir. Pandangannya seolah-olah kita nyepelehin Regan juga," kata Sergan tak terima.

"Kemarin kan lu bilangnya nyokap Regan dah stabil. Itu berarti udah gapapa kan? Sedangkan Juna koma, Gan. Kita harus ke Juna nanti," kata Arzan.

Dandi menghela nafas. "Gak cuma Sergan, kita semua coba hubungin Regan supaya Regan mau jenguk Juna. Jangan sampe dia nyesel cuma karena ego nya yang tinggi itu."

"Juna bahkan masih tanya Regan dimana, padahal dia udah di dorong sampe jatuh sama Regan," kata David pelan. Ia berada di belakang Agam.

"Ya udah, nanti kita ke Juna aja," final Sergan.

****

Bel istirahat berbunyi membuat para siswa langsung berhamburan keluar kelas. Yuda dan Marka juga begitu. Mereka awalnya berjalan santai menuju kantin. Tapi begitu mereka mendapat telfon, mereka langsung berlari ke kelas yang ada sangkut-pautnya dengan penelpon tadi.

"Sergan!"

Sergan menoleh begitu Marka dan Yuda ngos-ngosan memasuki kelasnya lalu duduk di depannya. Posisi di kelas saat ini hanya ada Sergan, Arzan, Kevin dan Arka. Teman-temannya yang lain sudah berada di kantin.

12 WARRIORS[SUDAH TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang