Annyeong, everyone!! Balik lagi dengan author cherry!
Oh, kali ini. Cherry gak sendirian loh. Cherry ada project duet sama author Pizza! Ini salah satu cerita yang kita buat.
Mari kita persembahkan, author kita! realpacarsatya
Ini project sesama Carat. Carat merupakan salah satu fandom Kpop yang sangat terkenal.
Semoga kalian suka, dan jangan lupa tinggalin jejak dan kasih komen ya!!
Cerita ini, update setiap hari rabu. Mengikuti jadwal 'Gose/Going Seventeen.'
🍒🍕🍒🍕🍒🍕
Sebuah sedan berwarna merah, masuk ke dalam pekarangan rumah Aya. Sang punya rumah, daritadi gelisah menanti kedatangan lelaki yang sudah lama ia tunggu. Matanya menatap kagum, sosok Dipta yang menurutnya sangat tampan.
Ia mengenakan kemeja berwarna putih, rambutnya dibiarkan acak-acakan, tapi menurutnya ini sangat rapi, ya memang tidak serapi biasanya. Belum lagi kaca mata yang bertengger manis di hidung mancungnya, membuat penampilannya semakin membuat jantung ini berdebar-debar dengan sangat cepat.
Setelah sebelumnya mendapat pesan dari lelaki yang kini sedang menunggunya. Aya kembali mematut dirinya di depan cermin besar, memandangi penampilannya yang menurutnya seperti ada yang kurang. Ia lalu kembali beralih menatap lemari accessories, dan meraih jepit mutiara. Kini, tampilannya sudah sempurna. Rambutnya ia biarkan tergerai dengan sangat indah.
Gadis itu segera turun dari kamar, dan mendapati Dipta tengah berbincang dengan Tama.
"Loh, Kak? Ngapain? Katanya libur," tanya Aya.
Tama berdecih sebal. "Ck! Hidup gue nggak bakalan tenang, kalo gue belum liat lo sama Dipta pergi dengan aman."
Aya tersenyum sangat ramah. "Emang terbaik, sih!"
"Nyenyenye!" Tama mencibir.
"Ayo?" ajak Dipta. Untuk beberapa saat, dirinya tertegun melihat penampilan Aya.
"Gue cantik, bukan?" tanya Aya.
"Enggak, jelek!"
Bukan Dipta yang menjawab, melainkan Tama.
"Kak, bisa diem, nggak sih?!" omel Aya.
"Berisik!" seru Tama.
"Gitu amat lo," cibir Aya.
"Sana berangkat, nanti keburu panas!" usir Tama.
"Karna yang panas tuh hati lo," sindir Aya. "Cih! Bilang aja kalo lo cemburu," ejek Aya, ia menjulurkan lidahnya. "Makanya cari pacar, Kak."
Tama yang mendengar itu, hanya bisa mendengus kesal. "Tunggu gue punya cewek, nggak bakalan gue urus, lo!"
Aya yang mendapat ancaman seperti itu, hanya bisa tertawa. "Gue tau, kalo lo sayang sama gue."
"Makin hari, malah makin ngelunjak nih anak. Enaknya diapain, ya? Dijual ke om-om?" tanya Tama, pada diri sendiri.
Aya yang mendengar itu, ia memukul bahu manager-nya dengan keras.
"Aws!" ringis Tama.
"Syukurin!" sentak Aya.
"Gue doain, kalo lo bakalan jomblo seumur hidup!" omel Tama.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ballerina [On Going]
RomanceAthaya Renita Putri atau dengan nama panggung Aya, ia merupakan seorang Ballerina terkenal. Mempunyai sisi kelam yang tidak diketahui oleh siapapun. Sifatnya yang ceria dan ramah, seketika berubah ketika mengenal lelaki bernama, Radengga Laksamana S...