Annyeong, everyone!! Balik lagi dengan author cherry!
Oh, kali ini. Cherry gak sendirian loh. Cherry ada project duet sama author Pizza! Ini salah satu cerita yang kita buat.
Mari kita persembahkan, author kita! realpacarsatya
Ini project sesama Carat. Carat merupakan salah satu fandom Kpop yang sangat terkenal.
Semoga kalian suka, dan jangan lupa tinggalin jejak dan kasih komen ya!!
Cerita ini, update setiap hari rabu. Mengikuti jadwal 'Gose/Going Seventeen.'
🍒🍕🍒🍕🍒🍕
Hujan membasahi sebagian kota Jakarta, membuat suasana malam ini terasa sejuk. Tama dengan santai duduk di ruang tv apartemennya, sembari menonton acara malam ini, sesekali ia menyeruput secangkir kopi yang baru saja ia buat.
Saat sedang asyik menonton, bel rumahnya berbunyi, dengan segera Tama membukanya. Ia berpikir bahwa itu adalah paket yang sudah sampai, tapi ternyata dugaanya itu salah. Dahi lelaki itu mengerut saat melihat Aya dengan keadaan basah kuyup tengah berdiri di depannya. Matanya terlihat sangat bengap, tanpa basa-basi, gadis itu segera memeluknya dengan erat.
Tama tidak banyak bicara, ia memeluk balik Aya, tidak peduli dirinya ikut basah atau tidak. Setelah menunggu cukup lama, sang pemilik rumah menyuruh Aya membilas diri, dan berganti pakaian dengan pakaian miliknya.
Selama Aya membilas diri, Tama membuatkan teh hangat. Tentu dengan beribu pertanyaan sudah menyinggahi pikirannya sedari tadi, padahal ia sudah tau jawaban yang akan diucapkan.
"Diminum dulu itu tehnya," ucap Tama saat melihat Aya yang sudah selesai, tanpa banyak bicara, ia hanya mengangguk dan segera duduk di sebelah Tama.
Aya menekuk kedua lututnya, seraya meminum teh yang sudah dibuatkan. Walau banyak pertanyaan di pikirannya, tapi Tama tidak langsung bertanya apa yang sebenarnya terjadi, ia memilih diam dan membiarkan gadis itu menenangkan diri.
Pikiran Aya sudah tidak karuan, bahkan air matanya tidak bisa keluar saat memikirkan hal tersakit, dan terbodoh yang pernah ia lakukan.
Setelah menyinggahi rumah kedua orang tuanya, dan terlibat adu mulut dengan sang ibu, Aya dengan pikiran yang kacau, mengendarai mobilnya tanpa arah. Hingga tibalah tempat persinggahan terakhirnya, yaitu, rumah Tama.
Aya menutup matanya, dan bersandar pada sofa. Ia kembali mengingat, bagaimana kejadian yang sebenarnya.
⚠️Alur maju mundur, jadi jangan bingung, jika cerita ini berbeda dari bab sebelumnya.⚠️
Tugas yang menumpuk membuat kepala perempuan berambut panjang itu pening setengah mati. Kopi, cemilan, bahkan nasi dan lauk berat pun tak mampu menghilangkan rasa sakitnya itu.
Akhirnya perempuan yang bernama Kazura Salma Magrovannya itu melangkahkan kaki untuk pergi menuju garasi mobil, berniat berkeliling Jakarta untuk menenangkan pikirannya yang hampir hangus terbakar.
Jam sudah menunjukan pukul 22.56, tapi tidak membuat Kazura mengurungkan niatnya. Dengan berbekal kesadaran yang masih 50% untuk mengendarai mobil, gadis itu nekat membawa mobil tanpa pengawasan sang ayah. Malam hari, Jakarta pasti sepi, jadi aman saja jika ia berkendara sendiri tanpa pengawasan siapa pun, itu yang di pikirkannya saat ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Ballerina [On Going]
RomanceAthaya Renita Putri atau dengan nama panggung Aya, ia merupakan seorang Ballerina terkenal. Mempunyai sisi kelam yang tidak diketahui oleh siapapun. Sifatnya yang ceria dan ramah, seketika berubah ketika mengenal lelaki bernama, Radengga Laksamana S...