06

159 55 131
                                        

Annyeong, everyone!! Balik lagi dengan author cherry!

Oh, kali ini. Cherry gak sendirian loh. Cherry ada project duet sama author Pizza! Ini salah satu cerita yang kita buat.

Mari kita persembahkan, author kita! realpacarsatya

Ini project sesama Carat. Carat merupakan salah satu fandom Kpop yang sangat terkenal.

Semoga kalian suka, dan jangan lupa tinggalin jejak dan kasih komen ya!!

Cerita ini, update setiap hari rabu. Mengikuti jadwal 'Gose/Going Seventeen.'

🍒🍕🍒🍕🍒🍕

Hari ini Aya hendak bertemu dengan Dipta, lelaki itu sudah membuat jadwal pemotretan untuknya. Tentu dengan senang hati, ia akan datang. Senyum merekah, tatkala mengingat kembali pertemuannya dengan lelaki jangkung tersebut.

Gadis itu memakai setelan santai seperti biasa, tidak terlalu menunjukan bahwa dirinya adalah seorang idol. Penampilannya bahkan terkesan sederhana. Wajahnya tidak ditutupi masker, serta rambut cantiknya tidak tertutup topi. Benar-benar seperti orang-orang pada umumnya. Ia tidak ingin terlalu mencolok.

"Udah siap?" tanya Tama, begitu melihat Aya turun dari kamarnya.

Aya mengangguk sekilas. "Gimana? Gue cantik, nggak?"

Tama mendesah, "Always, anytime, Aya."

"Tapi ..."

Tama dengan segera mendesah pelan, ia berdoa jika gadis itu tidak melakukan hal aneh. "Tapi?" beonya.

Aya tertawa pelan. "Tapi, jujur aja. Gue masih grogi, Ka."

Tama maju beberapa langkah, menatap kedua mata Aya dengan dalam. "Lo pasti bisa taklukin rasa takut itu, Aya. Percaya sama gue. Kalo sekiranya lo udah nggak bisa tahan, genggam tangan gue, oke?"

"Iya, Ka. Makasih, ya." Aya tersenyum sangat manis.

"Jangan senyum gitu!" tegur Tama, ia mengacak rambut gadis di hadapannya.

"IH, KAKAK!" seru Aya. "Kenapa? Karena bikin jantung lo, nggak aman?"

"Ngawur lo!" serunya, lalu ia baru menyadari akan sesuatu. "Wait!"

"Apalagi?" tanya Aya.

"Lo pergi tanpa penyamaran?"

"Ka, jujur aja nih. Gue pengen hidup kaya kalian, bisa bebas dan terlepas dari penyamaran kaya gituan. Sebenernya, pake masker itu bikin gue sesek, Ka." Aya mulai mengeluarkan keluh kesahnya.

"Gue paham, Aya. Tapi lo tau sendiri, sekarang netizen kaya apa, bukan? Nggak bisa liat yang menurutnya menguntungkan sedikit aja, mereka pasti saling berbondong-bondong buat bikin berita yang pastinya bikin pamor mereka naik."

"Tapi gue cape," keluh Aya.

"Gue tau, gue paham apa yang lo rasain. Istirahat aja. Atau, lo mau hiatus dulu?" tanya Tama.

Aya tak menjawab pertanyaan dari Tama, ia dengan segera berjalan keluar mendahuluinya dan segera memasuki mobil.

Dipta akan melakukan foto shoot di sebuah taman, taman tersebut sudah dihias dengan cantik. Sebenarnya ini cukup simple, lelaki itu hanya memberikan beberapa cipratan air untuk taman tersebut. Tapi karena keindahan dari taman itu, ini membuat pemandangannya semakin mewah.

The Ballerina [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang