[5] Bermuka Dua

0 0 0
                                    

"Lu ...!"

Vegas megang celana tipis yang dirobek Queen, entah kekuatan apa yang gadis itu miliki sampai celananya robek. Mata Vegas sudah hendak keluar saking marahnya, dengan gerakan kasar Vegas menarik tangan Queen lalu menyudutkan gadis itu pada tembok.

Mengapa di gang tersebut ada tembok? Jawabannya kerena jalan yang dilewati Queen sangat kecil dan dihimpit tembok kanan, kiri, jadi kalau semisal tadi Sinta mengantarnya pulang Sinta terpaksa berjalan.

Vegas mencengkram dagu Queen cukup kencang membuat gadis itu meringis, mata Vegas tepat menatap bola mata Queen.

'Bisa jauh dikit nggak, sih?' batin Queen tidak sanggup dengan kedekatan ini, napas berbau apel tercium sangat segar. Jangan sampai Queen lupa diri men'cium bibir itu.

"Aku ng–nggak sengaja, Kak," sesal Queen berbicara terbata.

"Lu tahu ...." Vegas mengantung ucapannya, menarik tubuh mungil Queen agar lebih berdekatan dengan tubuhnya. Lalu mendekatkan wajahnya pada telinga Queen, " Lain kali jangan begini lagi," sambung Vegas sambil mengelus rambut panjang Queen.

Vegas menjauhkan tubuhnya dari Queen, melihat reaksi lucu dari gadis itu. Seketika Vegas terkekeh dalam hati, gadis yang lucu menurut Vegas.

Queen hanya menunduk malu sekaligus takut pada Vegas yang memasang wajah datar. Mimpi apa Queen semalam harus bertemu calon suaminya dalam kondisi begini? Apa Queen harus bersyukur atau menyesal?

"Kak, Vegas!" panggil seseorang yang muncul dari arah kegelapan.

Pengganggu!

Pantas muncul dari arah gelap aura orangnya juga gelap, Queen menatap Lisa yang berdiri tepat di depan Vegas berserta senyum lebarnya. Ck ... senyum begitu saja semua orang bisa, Queen benar-benar dongkol.

"Sedang apa di sini?" tanya Lisa menatap Vegas dan Queen bergantian.

"Nih." Vegas mengangkat plastik yang dia bawah, Lisa membentuk mulut bulat seperti sedang mengucapkan 'Oh'.

"Mampir ke rumah aku yuk, Kak," ajak Lisa menarik tangan Vegas paksa, Queen dianggap angin lalu saja oleh mereka.

'Rumah Gue kali!' batin Queen.

Queen mengikuti langkah mereka dari belakang sambil mengomel-ngomel kecil, matanya menatap tajam pada lengan dua manusia yang saling berkaitan itu. Ingin sekali Queen memisahkan, namun apa daya dirinya tidak memiliki nyali yang cukup.

Sesampainya mereka di rumah, Lisa menarik Vegas masuk kemudian menyuruh laki-laki itu untuk duduk, padahal Vegas sudah menolak alasan hari sudah terlampau malam dan tidak baik buat laki-laki mampir ke rumah seorang gadis pada jam segini.

Memang dasarnya Lisa itu benalu yah, sulit untuk memahami.

"Lu kenapa ikut duduk?" tanya Lisa menatap Queen tidak suka, Queen hanya cuek bebek saja. Malah merenggangkan tubuhnya.

"Pergi sana ke kamar lu," usir Lisa pada Queen.

Queen membelokkan wajahnya untuk menatap Lisa, "Kata Mama laki-laki berduaan dengan wanita yang bukan muhrimnya nanti bakal kedatangan setan, jadi gue di sini sebagai tameng jika nanti setan itu muncul biar kalian nggak digoda," alasan Queen sambil kembali menyandarkan tubuh malas.

Lisa yang harus terlihat seperti anak baik-baik di depan Vegas terpaksa membiarkan Queen ikut duduk bersama mereka. Lisa mengacuhkan Queen, kembali fokus pada Vegas yang menyaksikan perdebatan mereka.

"Kakak mau minum apa? Biar Lisa buatin, mau makan juga nggak?" tawar Lisa bersikap sok manis.

"Lu nggak nawarin gue?" tanya Queen pada Lisa.

Lisa memasang senyum paksa. "Lu, mau minum apa Queen? Biar gue buatin yang manis dan segar buat lu," tawar Lisa dengan berat hati kepada Queen.

"Lu nggak nawarin gue makan juga?"

"Lis, gue pulang. Nggak usah repot-repot," kata Vegas berdiri dari duduknya.

"Benaran nggak mau minim atau makan dulu?" tanya Lisa mengikuti Vegas yang hendak berjalan keluar.

Queen hanya melihat dari sofa, sampai keduanya di depan pintu rumah. Mata Queen tidak berkedip menyaksikan aksi Lisa dan Vegas.

"Nggak usah, gue pulang aja," ujar Vegas berpamitan.

"Yaudah deh, Kak. Hati-hati di jalan." Vegas mengangguk sebagai jawaban.

Setelah Vegas pergi Lisa berjalan hendak ke kamarnya, tanpa menyapa Queen.

"Lu nggak jadi bikinin gue minum?" tanya Queen setengah berteriak.

"Bikin sendiri." Lisa kembali berjalan menaiki tangga, Queen yang melihat hanya berdecak. Gadis itu sangat pandai bersendiwara. Queen juga ikut bangkit dari duduknya menuju kamar di lantai atas.

Sesampai di kamar Queen mengambil ponsel untuk melihat instragram, me-stalking akun calon suaminya. Sebelum tidur wajib bagi Queen memandangi foto Vegas.

Bersambung..

Jangan Ambil Keluargaku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang