[34] Sisi Terang Albani

0 0 0
                                    

Queen terduduk di balkon kamarnya,
menatap keluar membiarkan hembusan angin menerpa wajahnya. Dari atas ia bisa memandang kota kelahirannya ini, lampu yang menerangi membuat kota ini terlihat jelas dari atas.

Kendaraan yang berlalu-lalang membuat polusi udara, Queen mengedarkan pandangan dan berakhir pada kamar Albani memang kamar mereka jauh akan tetapi dari sini Queen bisa melihat dengan jelas ke arah kama abangnya itu.

Albani yang baru masuk kamar membuat Queen bersembunyi, dari balik-balik dinding Queen melihat semua yang dilakukan Abangnya itu tanpa terlewatkan, Queen langsung tergelak saat Albani menari-nari tidak jelas setiap langkah.

Albani mengerakkan tangan atas bawah hal tersebut membuat tangannya berbuyi seiring alunan musik yang cukup keras, kemudian membungkukkan tubuh, lalu menggoyangkan pinggul. Lalu tangannya terangkat ke udara seperti sedang berpidato.

Inilah salah satu sisi terang Abangnya Albani, jadi maklumi saja. Queen tambah dibuat tertawa saat Albani dengan gerakan cepat meloncat ke arah ranjang, lalu bergoyang ria di atasnya, Queen yang melihat harus menahan perut kerena kelucuan Albani itu.

Ahah!

Ide jalin muncul begitu saja dari benak Queen, dengan lari-lari kecil Queen mengambil ponsel yang berada di dalam tasnya, setelah mengeledah dan menuangkan semua isi tasnya kerena Queen kesulitan untuk menemukan ponselnya, membuat isi tas itu berserakan di atas kasur.

Yes, dapat!

Bantik Queen bersorak senang setelah menemukan ponselnya yang terselip-selip buku besar, Queen kembali berlari kecil ke arah balkon.

'Rasain lu Bang, makanya jangan bikin kesal,' batin Queen tersenyum menang.

Queen mengangkat ponsel di tangan, lalu menakan Vidio. Queen mengarahkan pada Albani yang sekarang sudah berganti pose seperti rocker rock, setelah 8 menit durasi vidio Queen memberhentikan lalu menyimpannya ke koleksi vidio-nya.

"Beruntung bangat gue," gumam Queen menyadari sesuatu.

Queen membuka aplikasi Instagram lalu mengeluarkan akun ig-nya, kemudian masuk dengan akun Albani. Queen mengotak atik akun Instagram Albani, lalu mamasukan vidio yang tadi dia rekam dengan kapsen.

[ Panas-panas gini enakan joget ikan mujair, yah 'kan teman-teman? Yahooo! ]

Setelah menulis itu Queen langsung memposting, kemudian keluar dari akun Albani cepat-cepat, dan masuk ke dalam akunya lagi. Dengan akunya sendiri Queen melihat vidio yang dia bagikan, di sana sudah banyak komen dari kawan-kawan Albani.

Isi komen:

Alaska
[Jangan kuat-kuat bro, nanti ranjang lu roboh. Oh, gomong-gomong goyang ikan mujair lu mantap juga! Ajarin gue suhu.]

Bungga
[Goyang barang aku aja gimana, Kak Bani? Tapi Kakak yang di atas.]

Alvin
[Yuk, kita ke club aja bro kalau lu lagi pengen nge'ntot. Lu bebas tuh tusuk-tusuk sana sini.]

Alexandre
[Asoy, jangan kasih kendor Bang jago. Goyang sampai lemas bro!]

Alvarez
[Awas pantat lu ada berak ya!]

Masih banyak lagi komen pada postingan Vidio yang Queen bagikan, Queen menutup ponselnya dengan hati benar-benar terhibur. Queen berjalan masuk ke kamarnya, lalu merebahkan tubuh dan menutup matanya.

Tidak menunggu waktu lama Queen sudah masuk ke alam mimpi, setelah dia benar-benar terlelap seseorang masuk ke dalam kamar Queen. Menang Queen kalau tidur hanya menutup pintu dan tidak pernah menguncinya.

Valen masuk ke dalam kamar Queen, wanita itu berjongkok di samping putrinya. Valen menarik selimut Queen yang hanya sebatas perut sampai ke leher putrinya. Valen menyingkirkan rambut-rambut Queen yang menghalangi dirinya untuk menatap putrinya.

Cup!

"Tidur yang nyenyak putrinya, Mama," kata Valen setelah mencium kening Queen penuh kasih sayang.

Setelah itu Valen beranjak dengan pelan, takut membangunkan putrinya. Queen meletakan sesuatu di atas meja samping Queen tidur, sebelum benar-benar pergi Valen kembali berucap pelan.

"Semoga kamu suka ya, Sayang!"

Setelah itu Valen benar-benar pergi, Queen yang terbangun ketika ada tangan yang menyentuh wajahnya tadi menatap Valen nanar. Dia tidak tahu apakah dia harus kembali seperti Queen yang dulu ... baiklah Queen akan mencoba untuk menerima mereka mereka kembali meskipun ia ragu.

***

Lisa yang tadi ingin mengambil air minum kerena dia suka kehausan di tengah malam melihat Valen masuk ke kamar Queen, awalnya Lisa tidak ingin menghiraukan akan tetapi kakinya dengan sendirinya berjalan mengikuti Valen dari belakang.

Lisa menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Valen menyelimuti Queen, menyingkirkan anak rambut di wajah Queen, dan terakhir mencium Queen penuh sayang. Api cemburu tiba-tiba saja membakar Lisa, Lisa yang ingin beranjak terhenti saat Valen berucap pada Queen yang tertidur.

Amarahnya semakin memucat saat Valen begitu penuh kasih sayang pada Queen, dan wanita itu juga meninggalkan sesuatu yang Lisa tidak tahu itu apa. Lisa cepat-cepat bersembunyi saat Valen berjalan ke arah pintu untuk keluar dari kamar Queen.

"Awas lu Queen gue bikin Mama benci sebenci-bencinya sama lu!" ancam Lisa.

Lalu kembali berjalan ke kamarnya setelah Valen tidak terlihat lagi. Saat akan berbelok tubuhnya hampir menabrak seseorang yang muncul secara tiba-tiba.

"Astaga Kak Al," cicitnya bersyukur tidak menabrak tubuh besar Alvano.

Alvano berjalan melewati Lisa tanpa memandang sedikitpun, Lisa yang diperlakukan seperti itu merasa tidak terima sudah hampir menabraknya tidak minta maaf pula. Lisa mengekor Alvano dari belakang, sampai pemuda itu di dapur.

'Bisa minum juga ternyata?' batin Lisa melihat Alvano mengambil gelas di rak paling atas lemari dapur.

Setelah selesai menghilangkan dahaganya Alvano kembali berjalan yang begitu pula diikuti Lisa, Alvano memutar tubuhnya yang lagi-lagi hampir ditabrak Lisa.

"Kenapa gikutin gue?" tanya Alvano menatap Lisa dengan raut datar.

Lisa menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. "Eh, nggak Kak," kata Lisa tidak tahu harus menjawab apa.

Alvano kembali melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda, Lisa berlari agak cepat ingin berada di depan Alvano. Namun, sayang tubuhnya limbung kerena menabrak pinggiran meja sebelah kanan membuat Lisa terhuyung ke arah depan.

Dan....

Cup!

Bersambung..

Jangan Ambil Keluargaku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang