[37] Sebuah Vidio

0 0 0
                                    

Hari ini sesi foto Queen, dia sudah siap-siap memakai baju biasa saja. Dengan rambut kepang dua dan make up yang simpel Queen menaiki mobil Sinta yang tidak jauh dari rumah. Pas masuk ke dalam mobil ia mengeluarkan cemilan yang berada di dalam tas yang Queen bawah.

Sinta hanya melihat gadis itu yang memakan cemilannya dengan santai, Sinta masih terfokus dengan jalanan.

"Kakak mau?" tawar Queen mengulurkan kripik singkong super pedas yang sudah dia buka, Sinta mengeleng-gelengkan kepala pertanda tidak.

Saat asik dengan cemilannya tanpa sengaja dia melirik Alvin bersama Lisa yang sedang berada di tepi-tepi jalan, Queen memutarkan kepalanya saat mobil yang dikendarai Sinta melewati mereka. Queen bisa melihat dengan jelas kalau mereka tengah berdebat, entah apa yang mereka debat-kan.

Queen mengangkat tubuhnya sedikit berputar 90 derajat hanya untuk melihat Lisa dan Alvin yang sedang berdebat disaksikan beberapa mata menatap mereka.

Cih, pasangan tidak tahu malu!

Queen kembali pada duduknya sembula, Sinta yang melihat gelagat aneh Queen menjadi binggung. "Ada apa?" tanya Sinta pada gadis itu, dan matanya masih setia pada jalanan yang cukup ramai.

"Hem ... bukan apa-apa Kak, hanya melihat beberapa orang gila yang sedang berantam merebut 'kan makanan," jawab Queen dengan kebohongan.

Sinta minta gadis itu sejenak lalu pura-pura percaya saja, sembari menunggu sampai pada tujuan Queen membuka aplikasi Instagram lalu menekan pencarian seketika nama Vegas keluar begitu saja, Queen tersenyum manis melihat foto profil Instagram Vegas.

Queen menakan Instragram Vegas, menelusuri beranda cowok itu, seketika senyuman semakin mereka saat melihat foto Vegas yang sedang bersama kucing hitam gagah seperti pemiliknya.

Dan, berali pada foto di bawanya lagi. Queen semakin dibuat terpesona dengan foto Vegas yang satunya, foto Vegas yang sedang bermain basket. Peluh-peluh di tubuh Vegas membuat tubuh cowok itu berkilau mempesona, Queen meng-skrin foto tersebut kemudian menjadi wallpaper chat WhatsApp.

"Nah 'kan bagus," bilang Queen setengah berbisik.

Namun, Sinta yang menyaksikan dan mendengarkan perkataan gadis itu hanya bisa memaklumi. Dia juga pernah muda jadi maklum saja Queen berlebihan seperti itu, meskipun sekarang dia tetap masih mudah tidak memungkinkan nanti dia bakal seperti Queen lagi.

"Ganteng," celutuk Sinta mengomentari foto Vegas yang sedang Queen edit sedemikian rupanya.

Queen mengangkat kepala menatap Sinta. "Tapi galak sama dingin nggak ketulungan, Kak," balas Queen pada Sinta.

"Tapi kamu cinta 'kan?" goda Sinta membuat pipi Queen bersemu merah. "Hati-hati nanti pipi mu masak kayak tomat," goda Sinta lagi membuat Queen tidak bisa menahan senyum.

"Is, Kak Sinta jangan goda Queen," rajuk Queen memasang wajah galak, bukanya Sinta takut malah gemas melihat wajah gadis itu.

Tag!

"Awk ... sakit tahu Kak," keluh Queen saat Sinta menjetik dahinya tanpa dosa.

"Cup-cup, yang udah punya Ayang nggak boleh marah-marah nanti Ayang jelek ... wleh!" ejek Sinta sambil menjulurkan lidahnya pada Queen.

Sinta tertawa dengan sangat keras, membuat Queen yang berada di sampingnya terlihat kesal pada Sinta. Queen kembali fokus mengedit-edit foto Vegas, meskipun Sinta masih tertawa seperti setan ia tidak peduli.

30 menit akhirnya sampai juga mereka di lokasi foto, Queen turun dan diikuti Sinta. Di sana Edo telah menunggunya, laki-laki itu berlarian kecil untuk menghampiri Queen.

Edo adalah fotografer selama ini yang menemani Queen, semenjak umurnya menginjak angka 15 tahun. Edo ini sekarang berumur 37-38 nan, walaupun begitu wajahnya masih terlihat tampan, apa lagi laki-laki ini sering merawat wajahnya maka semakin terlihat mudah.

"Akhirnya putriku sudah datang," kata Edo lalu membawa Queen masuk, Queen hanya mengikuti sang fotografer-nya ini.

Queen disuruh ganti pakaian oleh Edo, beberapa menit Queen keluar dengan pakaian mewah dan cantik. Queen siap untuk difoto oleh Edo, Queen berjalan ke tempat yang di arahkan Edo.

"Queen siap Bang," bilang Queen, akan tetapi Edo belum juga memfoto dirinya.

"Tunggu sebentar ya cantik, kita tunggu model laki-lakinya," jawab Edo lalu pergi ke belakang melihat sang model laki-laki.

Queen dibuat binggung, rasanya tidak ada yang memberi tahu dirinya kalau sesi foto sekarang berpasangan. Apakah Queen yang sudah lupa? Ah, rasanya Queen benar-benar tidak mendapatkan informasi sedikitpun. Queen mencoba untuk mengabaikan dia tetap pada tempatnya.

Seorang laki-laki masuk, laki-laki itu mengikuti Edo dari belakang. Queen langsung menutup mulutnya saat melihat Vegas yang keluar dari balik tubuh besar Edo, Vegas laki-laki itu terus melangkah sampai ke tempat Queen berdiri.

Tatapan Vegas terlihat datar, dingin membuat Queen menciut di tempatnya. Queen memegang kedua tangan yang tiba-tiba saja terasa dingin secara mendadak.

Walaupun begitu laki-laki itu sangatlah tampan dalam balutan jas kemeja yang kancingnya terbuka seperempat. Dan rambutnya yang acak-acakan ... uh! Mengiuarkan.

'Astaga Queen! Jangan norak deh, lu bukan pertama kali ini saja bertemu Vegas. Jadi tolong bersiap selayaknya,' batin Queen mengomeli dan memaki dirinya sendiri.

Vegas berdiri di samping Queen, rasanya udara di sekeliling tiba-tiba saja menghilang. Queen jadi sesak napas, dirinya belum siap harus bertemu dengan Vegas dalam wujud ini. Queen butuh waktu, ataupun dia tidak akan memberi tahu siapapun dalam waktu dekat, Alvarez saja yang berstatus sahabat baik Queen tidak ia beri tahu.

"Ok, Queen bisakah duduk di sofa!" Queen langsung mengikuti arahan.

Edo berjalan kembali ke arah mereka, lalu membuka dua buah baju Queen, kemudian menyuruh Vegas meletakkan tangannya di sisi kiri dan kanan Queen.

Edo siap-siap untuk memfoto Vegas dan Queen kini.

"Dekatkan kepala mu Vegas sedikit lagi!" suruh Edo yang langsung dilakukan Vegas, laki-laki itu mendekat kepalanya pada lehernya Queen yang terbuka seksi. Dan ....

Crek!

Satu foto berhasil diambil Edo dengan sempurna, sekarang berganti gaya di mana Vegas lah yang duduk menyamping dan Queen bersandar pada dada bidang laki-laki. Sedangkan tangan Vegas berada di paha mulus Queen sekarang.

Crek!

Edo kembali membidik dengan sempurna, mereka mengambil beberapa gambar lagi. Selang berapa menit akhirnya sesi foto telah usai Edo memberi mereka istirahat.

"Terima kasih Queen, Vegas sesi foto hari ini berjalan lancang. Abang harap semoga kedepannya bakal semakin bagus," kata Edo lalu pergi dari hadapan Vegas dan Queen.

'Abang? Udah bau tanya masih nggak ingat umur,' bilang Vegas dalam hati.

Vegas dia juga ikutan pergi saat sang fotografer pergi. Sekarang tinggal Queen bersama sang asisten, untung saja calon suaminya itu tidak mengenai kalau tidak bisa kacau semuanya.

Queen mengambil ponsel, membuka aplikasi WhatsApp saat dia sedang sibuk mengagumi foto Vegas di ponselnya satu pesan dari nomor tidak dikenal masuk.

"Sebuah vidio?"

Siap menuju konflik sebenarnya? Come with me! Gengggggg ....

Bersambung..

Jangan Ambil Keluargaku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang