[41] SMS

0 0 0
                                    

Tadi Alvarez berpamitan pada Queen hendak ke kamar mandi, sekarang cowok itu telah kembali dengan wajah segar. Benar, Alvarez setelah bertemu Vegas menyempatkan dirinya ke kamar mandi sebentar, berarti Alvarez tidak bohong 'kan?

Alvarez duduk di samping Queen yang sedang mencatat, tampaknya sebuah pekerjaan rumah alias pr. Dengan santainya Alvarez mengambil ponsel di dalam tas lalu memainkan gamenya.

Queen yang melihat itu langsung saja menceramahi Alvarez, dirampasnya ponsel yang cowok itu pegang.

"Cepat catet sebelum guru yang ngajar datang," suruh Queen memberi buku yang telah penuh dengan angka-angka mematikan itu pada Alvarez.

Dengan terpaksa Alvarez mengambil buku tersebut dan menyalinnya ke dalam bukunya sendiri. Namun, tanpa sengaja sesuatu yang tadi di berikan Vegas yang sudah ia masukan ke dalam tas secara diam-diam tadi ikut tertarik saat Alvarez mengambil buku.

Queen yang menyadari itu ingin menggapai, akan tetapi Alvarez terlebih dahulu menggapainya dan memasukkan kembali ke dalam tasnya. Cowok itu tampak panik seperti orang yang sedang tercinduk sedang nonton film porno.

Queen yang memang dasarnya kepoan bertambah kepo saat Alvarez menyembunyikan benda tersebut, dengan usahanya Queen hendak menggapai tas Alvarez. Dan, lagi-lagi Alvarez terlebih dahulu menggapai kemudian memindahkan ke tempat yang sulit Queen jangkau.

"Apaan sih Bang? Gue penasaran, apa yang ada dalam tas lu? Jangan berani sembuyiin sesuatu dari gue yah!" ingat Queen sambil menunjuk-nunjuk Alvarez dengan telunjuk.

Alvarez memegang telunjuk gadis itu, lalu menurunkan ke bawa, malu dilihat anak-anak lain yang tampaknya mulai mencuri pandang pada mereka. Memang setelah pengumuman tadi satu guru pun belum ada yang masuk kelas, entah sedang mengerumpi atau sedang rapat ia malah merasa bersyukur.

"Anak kecil nggak boleh lihat dosa!" peringat Alvarez sambil mengeratkan jarinya kanan kiri di depan wajah Queen, Queen mengangkat alisnya satu dan ....

Hap!

Tidak dapat kerena Alvarez mengambil tasnya cepat lalu meletakan belakang punggung, padahal tempat tasnya dan Queen itu jauh gadis ini nekat bangat untuk mencapainya. Bagaimana kalau tulang tangannya nanti patah 'kan Alvarez juga yang bakal repot nanti.

"Ish! Gue penasaran, kasih lihat dikit aja. Please ...," mohon Queen menyatukan tangan di hadapan Alvarez.

Alvarez tidak luluh dengan permohonan Queen, cowok itu teguh dengan pendiriannya untuk tidak memberi tahu gadis itu. Setelahnya Queen tidak berusaha untuk kepo lagi akan sesuatu yang Alvarez sembunyikan, akan tetapi jangan sampai Queen mendengar Alvarez membuat ulah akan dia pastikan tamat riwayat cowok itu saat itu juga.

Karena guru nggak masuk-masuk Queen memilih membuka ponselnya, dia menekan foto dan bergaya seadanya. Bahkan Queen juga men-foto Alvarez yang sudah meletakan kepala di meja siap untuk tidur.

Beberapa lama mengambil foto akhirnya sudah beberapa foto di dalam galeri Queen, gadis itu memasukan sebuah bukan dari yang tadi diam ambil melainkan beberapa Minggu lalu, memang aneh. Setelah mengeditnya Queen memasukkan ke aplikasih Instagram.

Queen malah memasukan foto dirinya yang sedang berada di parkiran, seketika banyak orang yang berkomentar di foto Queen tersebut. Ini akun dia sendiri bukan akan yang satu meski yang satu punya dia juga, maksudnya akun dia sebagi Queen cupu.

[Sih cantik lagi di parkiran nih!]

[Cih, gapain tuh cupu ada di parkiran?]

[Biasalah, Bun! Jadi tukang parkir, wajah dia 'kan cocok jadi tukang parkir.]

[Palingan caper]

Dan, masih banyak lagi komentar yang mengejeknya, sengaja Queen membaca empat komentar itu kerena empat komentar itulah yang mencuri perhatian Queen. Siapa lagi kalau bukan ulat keket Lisa, Bunga temanya Lisa, Alvin, dan terkahir Adik kelas yang sok cantik.

'Kenapasin emang salah foto gue?' batin Queen sedih dan sambil melihat fotonya.

Kerena terlalu banyak komentar yang nggak baik Queen memilih untuk menghapus foto tersebut. Namun, saat Queen akan mengembalikan satu chat pesan masuk. Queen bermalas-malasan membuka pesan. Dan, dia langsung kegirangan saat siapa yang nge-chat.

Vegas Theerapanyakul💫

[Cantik kok, kenapa harus dihapus?!]

Queen langsung mer'emas-re'mas tangannya, dan mengigit-gigit kuku jari tangannya, lalu menumbuk-numbuk meja sampai Alvarez kaget saking cukup kencang. Alvarez bangun dari tidurnya, lalu dengan gerakan cepat mengambil buka yang ingin Queen re'mas.

Gadis ini kalau sedang kambuh memang begini jadi mohon dimaklumi, Alvarez bahkan sampai hapal apa yang akan terjadi kalau dia tidak menghentikan Queen. Queen akan mengambil apa saja yang dijangkau oleh tangannya, nah lihat gadis itu sudah mulai mengeluarkan semua isi tasnya.

Dan, membanting-banting tasnya gemas. Alvarez harus banyak bersabar.

"Sekalian banting aja nih meja, Queen! Kalau perlu kelas ini juga lu banting," bilang Alvarez dengan wajah datarnya.

Queen yang tersadar menghentikan aksinya, lalu melihat sosok yang tadi bicara. Betapa sok-nya Queen melihat semuanya berantakan,  isi-isi tasnya pada keluar untung tidak ada pembalut di sana kalau tidak malu besar Queen saat ini juga.

"Apa yang gue lakuin, Bang? Kenapa lu keluarin semua isi tas gue?" binggung Queen melihat semua kekacauan yang tanpa sadar dia buat.

"Lu pikirin aja sendiri! Bahkan perlu sana di pojokan renungkan apa yang barusan lu lakukan," ucap Alvarez sedikit menjahui Queen, takut-takut dia juga nanti yang dibanting.

Queen malah menyengir, bukanya membereskan gadis itu malah cepat-cepat mengambil ponsel yang entah kapan dia letakan di meja. Alvarez heran kenapa nggak ponselnya saja yang Queen remas atau banting padahal tadi gadis memegangnya.

"Semoga yang jadi suami lu punya kesabaran yang ekstra seperti gue, kalau nggak mati mudah tuh cowok," gumam Alvarez melihat Queen yang sibuk mengetik pada kaybor.

Terpaksalah Alvarez yang membereskan kekacauan yang dibuat Queen, dengan telaten cowok itu memasuki barang-barang Queen ke dalam tasnya kembali. Saat hendak memasuki barang terakhir tiba-tiba saja Queen mengebrak meja cukup kuat.

Brak!

Alvarez sempat kaget, lalu kembali membereskan tas Queen. Setelahnya Alvarez hanya melihat Queen yang senyan senyum tertahan. Kerena penasaran maka Alvarez mengintip, dan mengerutkan dahinya sedikit.

"Ngapain lu cuma lihatin aja, balas lah Queen dongo! Tuh pesan nggak bakal ke belas dengan sendirinya," Alvarez benar-benar tidak habis fikir pada gadis di sampingnya ini.

Alvarez melihat tidak ada pergerakan dari tangan Queen, entah gadis itu lagi menghayati pesan dari Vegas atau lagi memikirkan beban hidupnya. Alvarez merebut ponsel Queen, namun gadis itu memegang kuat dan berakhir acara rebut merebut membuat beberapa kaybor terkean.

Kerena tidak mendapatkan ponsel Queen, cowok itu mengalah. Queen menatap sinis, laku kembali melihat dan merenung pesan yang dikirimkan Vegas.

"Alvarez sialan!" pekik Queen ketika melihat beberapa emot love bermacam yang sudah terkirim, bahkan ada emot kiss-nya juga.

Tamat riwayat, Queen!

Bersambung..

Jangan Ambil Keluargaku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang