"Wahai master ajarilah muridmu ini agar bisa menjadi cool seperti mu" Ucup menangkupkan kedua tangannya didepan dada sambil menundukkan kepalanya.
Dia Ucup teman sekelas nya Lizi. Cita-cita nya menjadi cowok cool seperti Reynad, katanya biar keren dan banyak yang nyantol. Karena itu lah ia ingin berguru dengan Lizi agar bisa menjadi cool dalam waktu singkat. "Gue yakin klo jadi cowok cool semua cewek-cewek bakal tambah klepek-klepek ama gue secara kan gue udah ganteng banget ditambah entar gue yang jadi cool behh tambah ber damage gue" Ucapnya menyugar rambutnya kebelakang.
PLAKK
Ucup menoleh sambil mengelus kepalanya yang habis digeplak.
"Masih aja ngehalu lo" Ujar Aletta yang baru saja memberikan geplakkan cinta.
"Ya suka-suka gue dong sewot amat lo" Sinis Ucup. "Ganggu aja tau gak"
"Nyenyenye lagi pula ngapain lo nganguin sahabat gue"
Ucup mendelik "Sekate-kate lo, gue cuma mau minta saran aja ama Lizi"
"Ye kek ditangepin aja loh"
"Ada pepatah mengatakan 'malu bertanya sesat dijalan' ya biar gue gak sesat jadinya gue bertanya pada yang sudah terbukti"
"Eh leh trus ngapain lo masih disini. Pergi sana" Usir Aletha yang sudah jengkel dengan tingkah Ucup.
"Enak aja, gue aja belum dapat pencerahan udah lo usir aja"
Aletta menarik kursi miliknya dan duduk berhadapan dengan Lizi. "Pantes aja gak ditangepin orang lagi tidur nih bocah" Aletta menyingkirkan rambut Lizi yang menjuntai menutupi wajahnya. "Mana pakai earphone lagi, ampe tahun depan juga gak bakal ditangepin lo"
Ucup mendengus kesal sia-sia saja ia ngomong panjang kali lebar dari tadi ia pikir Lizi mendengarkan omongannya ternyata gadis itu malah tidur. Mana ia tidur dengan tangan kanan yang menumpu dagunya dan rambut yang menjuntai menutupi wajahnya. Jadi ini bukan salahnya kan?
"Aok ah kesel gue" Ucup pergi menuju kursinya sambil menghentak-hentakkan kakinya kesal.
Vira menggelengkan kepalanya melihat tingkah Ucup, laki-laki itu memang kelakuannya selalu di luar nalar.
✧༺★༻✧
"Emm enak" mengunyah makanannya dengan hikmat dengan mulut yang penuh dengan makanan dan jangan lupakan berbagai macam jajanan yang memenuhi meja makan.
Saat ini Lizi tengah berada di salah satu tempat makan bakso dipinggir jalan. Tadi saat dia pulang ke rumah keadaan rumah sangat sepi karena merasa bosan dirumah sendiri ia akhirnya memilih keluar mencari jajanan sekaligus mengisi perutnya yang keroncongan.
"Lizi?" panggilan seseorang mengalihkan perhatian Lizi dari makanannya.
Lizi menoleh kearah suara. Ia menatap orang yang memanggilnya, Kenzie Raffael Prasaja.
"Hai" sapa laki-laki itu.
"Oh hai, lo kenal sama gue?" tanya Lizi.
Kenzie terkekeh mendengar penuturan Lizi "Makanya jangan ngejar Reynad mulu jadi gak pernah lihat yang lain kan lo"
"Gue Kenzie ketua OSIS SMA Bina Bangsa" lanjutnya memperkenalkan diri.
"Hehehe lo ngapain disini?"
"Beli Chindo" jawab Kenzie asal.
Lizi mangut-mangut sambil mengunyah baksonya, beberapa detik kemudian ia terperangah mendengar jawaban itu.
"Hah, maksudnya? Beli manusia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔐𝔜 𝔓𝔯𝔦𝔫𝔠𝔢𝔰𝔰
Teen Fiction"𝙺𝚒𝚜𝚊𝚑 𝚒𝚗𝚒 𝚝𝚎𝚗𝚝𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚜𝚊𝚑𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚍𝚊𝚖𝚊𝚒 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚜𝚊 𝚕𝚊𝚕𝚞" Berawal dari kecelakaan yang merenggut nyawanya.Tapi siapa sangka ia diberi kesempatan kedua, hidup untuk kedua kalinya namun d...