Di sebuah basecamp asap rokok terlihat mengepul dari rokok milik sang ketua yang tengah melamun.
"Ngapa lo dari tadi melamun mulu ada masalah?" tanya salah satu anggotanya.
Melihat tidak ada respon dari sang ketua ia pun menepuk pundaknya. Sang empu yang merasa pundaknya ditepuk pun menoleh, mengangkat salah satu alisnya bertanya.
"Lo ada masalah"
"Gak" jawabnya singkat.
"Gue tau pasti lo lagi mikirin sih Lizi kan" celetuk anggota yang lain.
"Hah? Maksudnya" bingung temennya yang duduk disebelah nya. Galen mengeplak kepala temannya kesal, heran kenapa bisa ia berteman dengan orang yang lemot seperti ini.
Satria, sang korban mengelus kepalanya. "Apa sih gue kan cuma nanya emang salah"
Galen berdecak "Siapa suruh lo goblok"
"Udah ah berantem mulu lo berdua" lerai Christian atau yang akrab dipanggil Tian.
Arthur menghela nafas lelah melihat kelakuan temannya kemudian menoleh kearah Reynad yang sibuk dengan pikirannya.
Merasa diperhatikan Reynad menoleh kearah Arthur, menatapnya dengan tatapan bertanya.
"Gak biasanya lo kayak gini ada yang lagi lo pikirin? Kalau lo ada masalah lo bisa cerita ke kita siapa tau kita bisa bantu" ucap Arthur yang di angguki oleh mereka.
"Betul tuh"
"Gue cuma heran sama sikap Lizi akhir-akhir ini sikapnya kayak bukan Lizi yang selama ini kita kenal" jawab Reynad.
"Iya sih gue juga ngerasa gitu" sahut Satria.
Galen mengangguk "Seakan-akan dia itu bukan dia"
"Hah? gak ngerti gue" ucap Satria membuat Galen berdecak.
"Lizi? Cewek lo?" tanya Tian yang diangguki oleh Reynad.
"Lebih tepatnya mantan" lanjut Reynad.
"Lah dah putus kapan?" tanya Arthur.
"Lo nanya gue, gue nanya siapa" sahut Satria tiba-tiba.
Arthur berdecak kesal "Gue nanya Reynad bukan lo bego"
Reynad menghela nafas pelan "Gue pulang dulu" ia bangkit berdiri berniat ingin pulang.
"Lah kan belum selesai ceritanya" ucap Tian.
"Kapan-kapan aja lanjut lagi mending lo pada juga pulang"
"Ya udahlah kita juga pulang"
Mereka pun keluar dan mulai mengendarai motornya ke rumah masing-masing.
✧༺★༻✧
"GOOD PAGI EPRIBADEH" teriakan melengking itu memasuki indra pendengaran anak kelas XI IPA 2 membuat mereka menatap tajam sang tersangka. Sedangkan sang tersangka hanya cengegesan dengan wajah tengilnya.
Aletha, sang tersangka duduk disamping Lizi yang sepertinya tidak terusik dengan teriakan membahananya.
"Liz bangun Liz, Liziiiii" Aletha menggoyangkan tubuh Lizi dengan brutal. Sungguh teman yang tidak berperiketemanan sekali.
Lizi yang merasa terusik dengan goncangan brutal itu pun mau tak mau harus membuka matanya dan bangkit dari posisi tidurnya. Ia menatap tajam sang pelaku yang berani mengusik tidur nyenyak nya.
"Liz lo udah kerja PR dari pak Romi belum kalau udah bagi dong" nah kan gini nih ciri-ciri teman yang halal buat dilempar ke kandang singa bukannya minta maaf malah minta contekan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔐𝔜 𝔓𝔯𝔦𝔫𝔠𝔢𝔰𝔰
Teen Fiction"𝙺𝚒𝚜𝚊𝚑 𝚒𝚗𝚒 𝚝𝚎𝚗𝚝𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚜𝚊𝚑𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚍𝚊𝚖𝚊𝚒 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚜𝚊 𝚕𝚊𝚕𝚞" Berawal dari kecelakaan yang merenggut nyawanya.Tapi siapa sangka ia diberi kesempatan kedua, hidup untuk kedua kalinya namun d...