Hari ini Zia sudah dibolehkan pulang setelah berhari-hari ia dirawat dirumah sakit.
"Udah semuanya gak ada yang ketinggalan lagikan" ujar Farel sambil menenteng tas yang berisikan barang-barang Zia selama dirumah sakit.
"Udah semua bang"
"Ayo berangkat" Zia mengangguk dan berjalan beriringan dengan Farel yang menggandeng lembut tangannya.
✧༺★༻✧
Menatap langit-langit kamarnya Zia tengah memikirkan tentang keluarganya bagaimana keadaan Papi, Mami dan abangnya? Apakah mereka merindukannya? Lalu apa yang terjadi pada tubuhnya disana?Saat tengah berkutak dengan pikirannya tiba-tiba ia teringat sesuatu. Ia mengambil ponsel yang berada diatas nakas samping tempat tidurnya dan mulai mengirimkan pesan pada seseorang.
Tok Tok TokSuara ketukan pintu mengalihkan perhatian Zia.
"Zia abang masuk ya" suara Farel terdengar dari luar pintu.
"Iya bang masuk aja gak dikunci" Farel memasuki kamar Zia, ia mengambil kursi dan duduk disamping tempat tidur Zia.
"Gimana keadaan kamu masih ada yang sakit?" tanya Farel sambil mengusap lembut pucuk kepala Zia.
"Aku udah sehat kok tenang aja" ucap Zia menampilkan senyum manisnya dan dibalas anggukkan oleh Farel.
"Oh ya bang, boleh gak mulai sekarang abang jangan panggil aku Zia lagi tapi Lizi"
Mengerutkan keningnya bingung Farel menatap Zia dengan tatapan tanya."Memangnya kenapa, selama ini kamu gak masalah dipanggil gitu kenapa sekarang mau diganti"
"Emm ya gakpapa aku mau aja gakpapa kan?"
"Ya udah abang usahain"
"Makasih abang"
"Sekarang kamu istirahat oke" Zia mengangguk. Setelah Farel keluar dari kamarnya Zia menarik selimutnya dan mulai memasuki alam mimpi.
(Oke mulai sekarang kita panggil Zia dengan Lizi)
✧༺★༻✧
Sinar matahari yang masuk ke sela sela jendela kamar membuat seorang gadis terusik dari tidurnya. Membuka matanya ia mulai duduk untuk mengumpulkan nyawanya setelah itu ia beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi.
Tak butuh waktu lama Lizi sudah selesai dengan lituar mandinya. Saat ingin mengambil ponselnya yang ada diatas nakas ia tak sengaja melihat jam yang berada disebelah ponselnya ia terbelak melihat jam yang menunjukkan pukul 12 siang. Astaga, bagaimana ia bisa keblabasan? kenapa juga tidak ada yang membangunnya? Kemudian ia mulai bergegas bersiap siap keluar untuk menemui seseorang.
✧༺★༻✧
Di cafe mawar, Lizi sudah duduk manis disalah satu kursi dipojokan.
Lizi melambaikan tangan saat melihat orang yang ia tunggu telah datang. Orang itu pun menghampiri Lizi dengan ragu.
"Kamu beneran Angel?"
Lizi tertawa kecil. "Duduk dulu, terus pesan minum atau makan" orang itu berdengus kesal."Langsung aja"
"Kebiasaan suka langsung to the point" dengus Lizi.
Orang itu menduduki kursi yang berhadapan dengan Lizi. "Jadi?"
"Jadi ceritanya waktu itu.........." mengalirlah cerita dari waktu Lizi kecelakaan sampai ia bisa berada ditubuh gadis ini.
"Jadi sekarang kamu bakal menjalani hidup dengan tubuh gadis ini"
"Iyap"
"Oh ya aku mau nanya, apakah semua orang mengetahui kematian ku?"
Leo menggeleng, menatap serius kearah Lizi. "Tidak hanya keluarga dan anggota inti yang mengetahui kematian kamu"
"Kenapa hanya orang terdekat aku yang tau tentang kematian ku? Maksudku papi itu kan salah satu orang yang berpengaruh jadi ya agak aneh aja" tanya Lizi heran.
"Iya, hanya orang terdekat kamu saja yang tau tentang ini dan itu semua atas perintah Tuan William"
"Untuk alasannya aku gak tau" lanjut Leo menjelaskan.
Lizi mengerutkan dahinya binggung Papi nya? Tapi kenapa? Pasti ada sesuatu yang tidak beres? "Oke thanks infonya" Leo mengangguk
"Lalu gimana dengan Noxious, kapan kamu akan kembali" tanya Leo.
"Noxious, ya mungkin aku akan kembali dalam waktu dekat" jawab Lizi.
"Hm, apa kamu tidak ada niatan untuk memberi tau keluargamu bahwa kamu masih hidup" tanyanya lagi.
Lizi menatap lurus kedepan "Entahlah aku juga gak tau"
"Aku.... gak yakin mereka bakal percaya"
"Ya mungkin ini memang sulit di percaya tapi aku yakin mereka pasti mempercayai nya jika kamu menjelaskan semuanya" Ucap Leo menyemangati. Lizi masih menatap lurus kedepan memikirkan apa yang akan ia lakukan kedepannya. Semua ini masih terasa tidak nyata baginya.
"Ya semoga"
***
Jangan lupa vote dan comment ya
Makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔐𝔜 𝔓𝔯𝔦𝔫𝔠𝔢𝔰𝔰
Fiksi Remaja"𝙺𝚒𝚜𝚊𝚑 𝚒𝚗𝚒 𝚝𝚎𝚗𝚝𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚜𝚊𝚑𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚍𝚊𝚖𝚊𝚒 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚜𝚊 𝚕𝚊𝚕𝚞" Berawal dari kecelakaan yang merenggut nyawanya.Tapi siapa sangka ia diberi kesempatan kedua, hidup untuk kedua kalinya namun d...