Prolog

634 51 24
                                    

Absen dulu yuk yang baca ini dari mana ajaaaa???

Terus tau cerita ini darimana?

Kenapa tertarik dengan cerita ini?!

Aku sangat menyukai pembaca aktif semoga kalian berkenan untuk vote dan comment apalagi yang comment perparagraf luvs banget💗✊

Kapanpun kalian baca cerita ini, sangat dibolehkan jika ingin spam komentar, misal kalian nemu cerita ini di tahun 2030 ya silakan tetap meninggalkan jejak hehe💗

⚠️Dilarang baca cerita ini pada jam sholat, kecuali sedang halangan.

______________________________________

Hujan mengguyur taman kota dengan derasnya. Sesekali bunyi petir membuat beberapa manusia yang tengah meneduh di depan toko-toko terkejut. Tetapi, herannya masih saja banyak manusia yang berlalu lalang di jalanan menerjang derasnya hujan juga bentakan petir. Begitulah hidup, siapa yang berani mengambil resiko, ia juga yang mendapat hasil. Entah hasilnya akan 'nol' atau 'seratus'. Si pengambil resiko mau tak mau sudah harus siap dengan hasilnya.

Seorang wanita dengan gamis hitam juga jilbab pashmina hitam berukuran syar'i duduk di bangku putih taman kota. Pakaiannya basah kuyup. Tubuhnya gemetar. Ia sesenggukan. Air matanya menyatu dengan derasnya hujan yang menampar dirinya.

"Aku ingin sembuh...." lirihnya dengan suara parau.

Tangannya memegang kertas putih yang sudah basah. Sesekali ia mengusap wajahnya karena air hujan menghalangi penglihatannya.

Ia meremas kertas tersebut lalu, meninggalkannya begitu saja. Ia tidak mau orang rumah tahu isi kertas tersebut. Ia tidak mau membuat orang-orang khawatir. Ia tidak mau membuat orang-orang mengasihani dirinya. Ia tidak mau dibilang orang gila. Ia tidak mau orang-orang tahu kalau dia memiliki....

"Gangguan kecemasan. Obsessive Compulsive Disorder." Laki-laki dengan penampilan urakan memungut kertas tersebut lalu membukanya. Matanya melotot kala melihat isi tulisan dalam kertas tersebut.

"Ana...mempunyai gangguan mental?" Perlahan ia duduk di bangku tersebut. Tidak peduli, hujan terus menyerang dirinya.

Ada satu kertas lagi yang tergeletak di atas kursi taman. Segera, lelaki itu membukanya lalu membacanya.

Menjadi manusia yang apa-apa serba dipendam itu memang cape.
Mau kesal, marah, kecewa, rasanya mau diluapkan tetapi yang terjadi akhirnya nangis bahkan menyalahkan diri sendiri.

Menjadi manusia yang apa-apa dipikirin memang cape.
Rasanya ingin bodo amat dan tidak peduli. Tetapi, pada akhirnya malah tetap dipikirin juga.

Setiap hari aku harus dihadapi perasaan cemas yang berlebihan.
Setiap hari aku harus memaklumi luka yang hadir, bahkan sudah seperti makanan sehari-hari.
Sesuatu yang mungkin bagi orang lain adalah hal yang sepele.
Tetapi bagiku hal tersebut merubah banyak hal dalam hidupku.

Aku ingin tidur dengan tenang tanpa harus bertengkar hebat terlebih dahulu dengan diri sendiri.
Aku ingin tidur dengan tenang tanpa berisiknya isi kepala.
Aku ingin tidur tenang tanpa bayangan-bayangan dalam pikiranku yang aku sendiri enggan bayangan itu hadir.
Aku ingin tidur tenang tanpa ada bekas air mata ketika terbangun.

Aku ingin sembuh....
Aku ingin menjadi manusia normal....

Wahai diri,
Sabarlah...
Allah pasti menolongmu!

Arshaka merasakan sakit di dadanya. Ia tidak tahu seberat apa hal yang tengah dihadapi Kirana Larasati---wanita yang ia cintai.

Yang Arshaka tahu, Kirana adalah gadis ceria dengan senyuman meneduhkan. Pendengar yang baik dan melaluinya energi positif tersalurkan kepada orang-orang sekitarnya.

Apakah akhir-akhir ini Kirana yang ia kenal telah berubah?

Menjadi manusia es yang beku?

Ia mengeluarkan benda pipih lalu mencari tahu apa itu Obsessive Compulsive Disorder?

Separah apa penyakit itu?

Apakah Kirana akan kuat menghadapi penyakit itu?

Arshaka tidak tahu.

Tetapi Arshaka berharap, Kirana segera menemukan jalan keluarnya.

Arshaka mengacak kepalanya frustasi.

"Semoga kamu segera baik-baik saja, An."

__________________

Hihiwwwwww gimana prolognya? Heheheh dikit aja duluuu buat perkenalan doang wkwkkk

Insya Allah bakal banyak nilai kehidupan dari cerita ini hehe

Kira-kira Arshaka bakal ngapain ya kalau tau penyakit Kirana? Nikahin aja gak sih?🤣 Setuju gak kalau nikahin? Wkwkwkk

Kalian ada yang tau penyakit OCD?

Apa yang kalian tau tentang penyakit OCD?

Dan menurut kalian OCD itu sepele gak?

Pesan kalian dongg untuk pengidap OCD!

Jangan lupa vote dan comment 🖤

Ramaikan lapak ini yaaa karena aku sesuka itu dan seniat itu dengan cerita ini heheeeww🖤

Bagaimana Hari Ini, An? [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang