Arshaka menata rambutnya dengan pomade agar lebih mudah di atur. Sesekali ia memupuk rambutnya yang sudah rapi itu di depan cermin besar di dalam kamarnya. Ia juga sudah rapi menggunakan batik dengan celana bahan berwarna hitam. Untuk saat ini Arshaka berdandan formal. Tidak seperti biasanya yang urakan memakai jeans sobek-sobek.
Hari ini tiba. Hari dimana teman seperjuangannya di club motor meminang wanita yang ia cinta. Arshaka tahu betul bagaimana kisah cinta teman seperjuangannya itu. Arshaka sengaja datang malam hari karena kalau siang hari ia tidak bisa lama bertemu Kirana. Dia pasti sibuk kalau siang hari membantu keluarga dalam acara. Kalau malam, mungkin Kirana sudah tidak sesibuk itu.
Dan untuk keadaan Daffa dia sudah membaik.
"Wih ganteng gile gue! Udah lumayan setara lah sama Zayn Malik," ucapnya bangga. Tingkat percaya dirinya memang tidak perlu diragukan.
Arshaka menarik bagian bawah kemejanya. Lalu membusungkan dadanya dengan bangga. "Malam ini, gue bakal bilang ke Om Chandra kalau gue mau nikahin anaknya!"
Arshaka tersenyum salah tingkah. "Malam ini bakal menjadi malam yang terindah bagi gue!"
"ASGDHDHWFATAFAR!" Setelah berteriak tidak jelas. Arshaka melakukan roll depan di atas kasurnya.
Bruk
"Aduh! Siapa sih yang naro ranjang di sini?!" Arshaka mengusap jidatnya kala jidatnya menyentuh papan sandaran ranjangnya.
Salah tingkah Arshaka sudah tidak tertolong.
🖤🖤🖤
Kirana menghapus air matanya ketika keluar dari kamar mandi. Ia menghela nafas gusar. "Kambuh di saat yang tidak tepat."
Ia mencoba melihat tampilannya di cermin. "Alhamdulillah gak luntur," katanya ketika melihat wajahnya masih ada polesan make up walaupun tipis.
Kirana mengatur deru nafasnya. Ia menuruni anak tangga dengan hati-hati. Tak lupa didahului dengan kaki kanan, ia juga harus menghitung jumlah anak tangga, kalau tidak nanti Kirana akan cemas.
Karena pikirannya mengatakan ia harus menghitung anak tangga kalau tidak nanti begini-begitu, jalan pikir yang tidak terpikirkan oleh manusia normal.
Padahal sederhana saja obatnya. Yakni, dilawan dengan cara dibodoamatkan. Tapi, sulit. Karena kalau dibodoamatkan akan cemas yang berlebihan. Tetapi sulit bukan berarti tidak bisa kan?
Kan. Malah kambuh lagi.
Ketika di pertengahan tangga, Kirana menyipitkan matanya melihat Arshaka sedang ikut duduk di meja makan bersama pengantin baru dan keluarga besarnya. Termasuk di sana ada Ali.
'Semoga aja anak itu gak bilang aneh-aneh,' batin Kirana.
"Selamat ya Broooo! Akhirnya lo nikah juga!" ucap Arshaka sembari menyenggol bahu Bayu yang duduk di sebelahnya.
Dari percakapannya sepertinya Arshaka baru datang.
"Kapan nyusul?" tanya Bayu.
"Otw!" jawab Arshaka dengan tersenyum smirk sembari melirik ke arah Kirana.
"An, sini ikut duduk sama kita!" ujar Rani yang melihat Kirana hanya berdiri di bawah tangga.
Kirana menuruti mamahnya, lalu ia duduk di kursi samping Rani.
"Masya Allah Kirana cantik ya," ucap Yani, ibu sambung Ali yang baru bisa hadir malam ini. Di sebelah Yani ada Ali. Dan di samping Ali ada bapaknya.
Kirana yang melihat Ali sekilas rasanya jantungnya ingin copot seketika. Karena malam ini ketampanan Ali bertambah beberapa kali lipat.
"Astaghfirullahaladzim," lirih Kirana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagaimana Hari Ini, An? [END] ✔️
SpiritualitéSebuah kisah tentang hidup. Sebuah kisah menjadi manusia. Dalam masa pandemi Covid-19. Lelaki bernama Arshaka Zayn---anggota club motor The Baross yang terkenal dengan kedermawanannya, bertemu dengan cinta pertamanya. Yakni, Kirana Larasati---gadis...