"Semoga kamu suka An." Arshaka memperlihatkan hasil karyanya kepada Kirana dengan senyuman adalannya.
Cake dengan toping coklat berdesain matematika itu membuat Kirana berpikir. Ternyata tampilan brandal Arshaka ini bisa juga membuat cake yang bernilai seni. Dan Kirana akui hasilnya bagus. Bahkan, Kirana sendiri pun walaupun ia seorang wanita ia belum bisa membuat kue. Jangankan kue, nasi goreng saja dia belum bisa membuat.
Oleh karena itu Rani berharap mempunyai menantu yang bisa memasak.
Kalau dilihat tampilan Arshaka kali ini sangat berbeda dengan tampilan Arshaka yang sering Kirana temui. Biasanya Arshaka sering memakai jaket levis atau jaket kulit, dengan celana sobek-sobek. Tapi kali ini, ia memakai kemeja dengan tangan yang digulung. Dengan celemek coklatnya, menambah kesan seperti bukan Arshaka anggota club motor.
Dan jujur Arshaka Zayn lebih terlihat tampan dengan tampilannya seperti ini. Karena terlihat berwibawa dan rapi.
Astaghfirullahaladzim... An?!
"Bukan buat saya," jawab Kirana datar. Ia tidak mau terpana dengan ucapan buaya yang satu ini.
"Iya ralat, semoga calon adik iparku suka ya An." Ucapan Arshaka berhasil membuat Kirana melotot. Calok adik ipar katanya?! Yang benar saja?! Bagaimana Kirana tidak berpikir bahwa Arshaka buaya coba?!
"Santaiii. Bercanda! Tapi kalau mau sih alhamdulillah hehe! Viss!" ucap Arshaka dengan jari membentuk huruf V.
"Berapa?" tanya Kirana malas berasa-basi. Ia tidak suka cowok friendly. Menurut Kirana cowok seperti ini pasti tidak ke hanya dirinya saja. Pasti banyak cewek di luaran sana yang diperlakukan sama seperti dirinya.
Oleh karena itu ia lebih memilih menyukai sepupunya itu alias Ali Al Ghazi. Seorang laki-laki yang tidak mem-follow cewek random di instagramnya. Bahkan, Ali adalah sosok yang pemalu jika bertemu wanita.
"Gak usah bayar."
"Saya ke sini mau beli, bukan minta. Cepat berapa?" tanya Kirana sembari membuka dompet kecil berwarna hitamnya. Dompet yang ia punya dari kelas 2 SD. Salah satu sifat bagus Kirana adalah awet. Banyak sekali barang-barang Kirana yang ia beli beberapa tahun lalu dan masih ada sampai sekarang.
"Saya juga lagi pengen ngasih, bukan jual."
Ingin sekali Kirana melempar Arshaka ke rawa-rawa. Kenapa Arshaka sangat menyebalkan?
"Kalau kamu gak jual saya gak jadi ambil!" ancam Kirana.
Kirana kira ancamannya itu berhasil. Tetapi ternyata malah ia yang merasa terancam. "Yakin? Bagas suka banget loh kue buatanku. Kata Daffa, Bagas bilang kalau dia suka banget kue buatan Bang Jagoan! Pokoknya kue buatan Bang Jagoan terenak!"
Kirana berpikir sejenak. Ia gengsi! Tapi di satu sisi, dia juga sedang butuh hal yang disukai Bagas. Adiknya itu belum juga mau bicara dengannya. Kirana juga bingung harus dengan cara apa lagi. Tetapi, setau Kirana juga Bagas memang sering cerita tentang 'Bang Jagoan' ke mamahnya.
"Baik saya ambil." Akhirnya Kirana memutuskan untuk mengambilnya. Mau bagaimanapun, Arshaka telah bersusah-payah membuat cake tersebut. Kirana tidak mau menjadi manusia yang tidak punya hati jika tidak memgambilnya.
"Alhamdulillah." Arshaka segera memasukkan hasil karyanya ke dalam kardus dan plastik. Ia juga sempat menulis sesuatu di stiky note, lalu memasukannya ke dalam plastik.
"Ini cake spesial untuk Nona Kirana dari Tuan Arshaka Zayn." Arshaka memberikan kue tersebut dengan sangat manis dan sopan. Entah, menurut Arshaka wanita adalah makhluk yang harus diperlakukan semanis mungkin. Tidak boleh dikasari dan disakiti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagaimana Hari Ini, An? [END] ✔️
SpiritualSebuah kisah tentang hidup. Sebuah kisah menjadi manusia. Dalam masa pandemi Covid-19. Lelaki bernama Arshaka Zayn---anggota club motor The Baross yang terkenal dengan kedermawanannya, bertemu dengan cinta pertamanya. Yakni, Kirana Larasati---gadis...