Arshaka kembali

48 13 17
                                    

Pagi ini Kirana sudah rapi menggunakan gamis hitam dengan jilbab hitam pula. Ia menunggu Bagaskara di ruang tamu. Setelah berteriak berkali-kali memanggil adik satu-satunya itu.

Entah, padahal setelah papahnya pensiun Bagas sering dianter papahnya. Tapi hari ini entah kenapa Bagas mau dianter Kirana.

"BAGAASSSS CEPEETAAAN UDAH SIANG!" Kirana berdecak kesal. Padahal adiknya itu yang mau diantar. Tapi kenapa pula malah dia yang dibuat menunggu?

"BENTAR KAAAK AKU LAGI CARI KAOS KAKI!" teriak Bagas dari dalam kamarnya yang dapat didengar oleh Kirana.

Setelah hadirnya Bagas yang berlari tergopoh-gopoh Kirana menjewer telinga adik kecilnya itu. "Kamu itu kebiasaan! Taro barang makanya jangan sembarangan!"

"I-iya Kak ampun!"

Kirana melepaskan jewerannya. Lalu, beberapa menit kemudian ia merasa bersalah. "E-e maafin Kakak Dek."

"Iya-iyaaa dah biasaaaa! Buat salah habis itu minta maaf! Untung adeknya baik hati!" jawab Bagas dengan tampang tengilnya.

"Ya sudah ayo kita berangkat!"

🖤🖤🖤

"Ayo turun!"

Bagas langsung turun menuruti perintah kakaknya. Daripada ia kena repet dan jewer lagi, lebih baik dia bergerak cepat.

"Helm!"

"Iyaaaa ya Allah Kak marah-marah mulu cepet tua!" decak Bagas sembari berusaha melepas helm. Tapi ternyata, tali helmnya lumayan susah dibuka.

"Kaaak bantuiiinn!"

"Ya Allah anak ini!" Kirana mencoba membuka helm Bagas tetapi ternyata memang susah dibuka.

"Kakk gimana?"

"Sabaaar!"

Kirana berusaha membuka helm tersebut tetapi nihil, masih sulit dibuka.

"Gak tau ah, Kakak gak bisa." Kirana pasrah, jarinya sudah sampai merah gara-gara saking sulitnya.

"Eh Kak!"

"Apa?"

"Itu... ada Bang jagoaaan! Aku minta tolong Bang Jagoan aja deeh!" Belum juga Kirana jawab, adiknya itu sudah ngacir ke arah Arshaka yang sedang membonceng Daffa. Tepatnya di belakang motor Kirana hanya berjarak beberapa meter saja.

"BANG JAGOAAAN KEMANA AJAAAA?!" Belum juga melepas helm, Bagas malah memeluk Arshaka yang sedang melepaskan helm Daffa.

"Hehe ada kok," jawab Arshaka dengan senyuman handalnya. Ia mengakhiri ucapannya dengan memupuk kepala Bagas yang masih terbalut helm.

"Kenapa masih pake helm?" tanya Arshaka dengan diakhiri senyuman. Ia tidak bisa menahannya karena Bagas terlihat sangat menggemaskan.

"Aku gak bisa bukanya Bang! Kak Ana juga gak bisa! Jadi aku mau minta tolong bukain! Hehe," ujar Bagas malu-malu.

"Ya sudah sini, Abang bukain."

Arshaka dengan pelan-pelan berusaha membuka tali helm Bagas. "Sakit gak kalau Abang agak kenceng bukanya?"

"Gak apa-apa Bang sakit juga, yang penting kebuka!"

"Abang pelan-pelan saja ya bukanya, biar kamu gak sakit."

Bagas mengangguk saja.

Kirana yang melihat ke arah Bagas menepuk keningnya. "Bagas! Ada-ada saja tingkah anak itu!"

"Alhamdulillah, sudah bisa!" kata Arshaka tersenyum senang.

"Alhamdulillah terima kasih Bang! Bang Jagoan emang keren!"

Bagaimana Hari Ini, An? [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang