Epilog

70 8 33
                                    

"Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam."

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya."

اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

__________________________
---------------------

Kirana tersenyum samar. Telapak tangannya berkeringat. Jantungnya berdegup lebih cepat.

Hari ini adalah hari yang Kirana tunggu setelah sekian lama. Setelah sekian lama ia mengubur ini dalam-dalam. Bahkan, nyaris tidak mau digali kembali.

"Kak kenapa judulnya 'Menjadi Manusia'?" Salah satu penggemar karyanya bertanya mengenai buku yang kini sedang ia bedah.

"Ada banyak manusia yang lupa caranya menjadi manusia. Ada banyak manusia yang lupa kalau dirinya juga manusia, bisa cape, bisa sedih, kecewa atau bahkan terluka. Ada banyak manusia yang gengsi cuma untuk sekedar menangis atau bercerita. Jadi, buku ini khusus untuk orang-orang yang lupa kalau dirinya juga manusia. Bahwa 'Menjadi Manusia' itu gak harus selalu senang."

"Kak bagaimana cara Kakak membagi waktu antara bekerja, menulis dan muroja'ah AL-Qur'an? Karena setahu aku, Kakak penghafal Al-Qur'an juga."

"Pertama terapkan di hati kita bahwa jangan menunggu waktu luang untuk bersama Al-Qur'an, tetapi luangkanlah waktu bersama Al-Qur'an. Aku adalah manusia yang apa -apa perlu direncanakan. Jadi aku punya jadwal keseharianku. Nah bagaimana cara mengaturnya? Kita atur saja sesuai dengan jam kerja kita, misal dari jam berapa sampai jam berapa? Carilah di waktu mana sekiranya kita bisa bersama Al-Qur'an. Intinya dibuat waktu khusus untuk bersama Al-Qur'an. Atau dibuat target, misal sehari harus muroja'ah bil ghaib minimal 1 juz."

Pertanyaan silih berganti. Untungnya Kirana selalu bisa menjawabnya.

"Kak spill salah satu quote favorite Kakak di buku 'Menjadi Manusia' dong!"

"Setiap rasa sakit yang kamu lalui itu sebenarnya memberikan sebuah pelajaran berharga. Tergantung kamu fokus kemana? kalau kamu fokus kepada lukanya saja, kamu tidak akan menemukan titik terangnya. Tetapi, jika kamu fokus mempelajari luka tersebut, kamu akan menyadari betapa indahnya Allah merancang sesuatu."

Riuh tepuk tangan saling bersahutan. Ia turun secara perlahan dari atas panggung. Dengan gamis hitam dan pashmina syar'i berwarna hitamnya membuat Kirana terlihat sangat cantik dan anggun.

Hobi yang selama ini telah ia tanam dalam-dalam kini sudah tumbuh kembali.

Banyak yang meminta foto dan tanda tangan kepada Kirana. Karena sebelum buku ini rilis, atas berkat Allah Kirana berhasil membangun akun menulisnya di Instagram dengan sangat baik. Followers-nya sudah mencapai 500k. Sehingga banyak yang antusias dengan karyanya.

🖤🖤🖤

Setelah berdo'a dan menaburkan bunga. Kirana menatap nisan bertuliskan 'Arshaka Zayn' bin Januar itu dengan tatapan mata berbinar.

Sepulang acara bedah buku, Kirana memilih pergi ke tempat favorite-nya. Tempat favorite Kirana bercerita tentang hari-harinya.

"Ar, kalau kamu bertanya 'Bagaimana hari ini, An?' Maka aku akan jawab bahwa hari ini aku bahagia sekali. Kalau kamu tanya bahagiaku seberapa? Jawabannya tak terhingga."

Bagaimana Hari Ini, An? [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang