Awal

4 1 0
                                    

Tak lama kami tiba di danau tersebut, cukup sepi di sini, sekeliling kami hutan seluruhnya. Danau ini belum terjamah oleh proyek apapun, jadi apa yang terdapat disini masih terjaga keasriannya.

Kami mengikuti Sabitah yang terbang terlebih dahulu di depan kami, ia menuju sebuah tempat yang sangat tertutup oleh beberapa semak belukar dan tanaman-tanaman rambat, ternyata tak jauh dari danau ada sebuah pohon raksasa.

Kami berjalan masuk ke dalam celah yang terdapat di pohon itu, seperti sebuah goa  dan di sini sangat gelap karena tidak terjamah oleh matahari. Cukup beruntung karena sayap Sabitah yang bersinar.

Tak berselang lama kami tiba di ujung lorong, Sabitah menghentikan dirinya lalu berbaik menghadap ke arah kami. Ia memandang Haami. "Aku tak bisa memastikan apakah kau bisa ikut kami atau tidak, aku hanya akan mencobanya terlebih dahulu."

Kemudian ia mulai menggerakan jari-jari lentiknya dan mengarahkan ke arahku dan Haami, dan seketika sebuah cahaya keemasan yang menyilaukan mata melingkupi tubuh kami, saat aku membuka mata, aku merasa bahwa goa ini semakin besar, atau tubuhku yang mengecil?

Saat Sabitah menghampiri kami aku tau bahwa aku benar-benar mengecil, aku melihat ke arah Haami, dia juga mengecil, itu artinya dia dapat ikut masuk mengunjungi Saujana.

"Bagaimana perasaan kalian?" tanya Sabitah.

"Tidak ada yang spesial," jawab Haami. Sabitah hanya menganggukkan kepalanya lalu terbang ke arah sebuah tanaman di ujung lorong, aku baru sadar ada sebuah tanaman rambat kecil di sana.

Ia mengarahkan tangannya yang dilingkupi sihir ke arah tanaman tersebut dan kemudian sebuab portal yang berkilauan muncul, ia menoleh ke arah kami dan menganggukkan kepalanya.

Kami berjalan melewati portal tersebut, dan kami akhirnya tiba di sebuah tempat yang sangat cantik.

Daun yang berguguran, membuat semua tempat bernuansa oranye. Sebenarnya sama aja dengan musim gugur di bumi, hanya saja dengan berbagai spesies yang berlalu lalang membuat hal tersebut semakin indah.

"Ayo, ku ajak kalian ke rumahku."

| 16.

SaujanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang