Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba. Taryn yang memimpin seluruh pasukan menuju tempat yang telah ditentukan.
Di sebuah tanah lapang yang terletak jauh dari pemukiman.
Di sisi lain aku sedang mempersiapkan diri dan menuju sebuah bukit tak jauh dari tanah lapang tersebut bersama Haami, Sabitah, Sharna, dan juga beberapa peri dari kerajaan.
Aku mendudukkan diri menghadap ke arah tanah lapang dan meletakkan Golden sword di hadapanku. Haami dan yang lainnya berjaga di sekitar.
Aku segera memfokuskan diri.
***
Taryn hanya membawa pasukan peri menuju ke tanah lapang.
Sebuah tawa yang memekakkan telinga terdengar, "Hanya segitu yang kau miliki? Kau tak akan pernah menang melawanku." Mara dengan berani mengatakan hal tersebut.
"Kau tau, ibu dan ayahmu akan sangat kecewa padamu. Kau sangat buruk sekarang ini, ku katakan padamu sekali lagi, lebih baik kau menyerah sekarang sebelum dirimu menyesal."
"Taryn oh Taryn, kau selalu banyak omong kosong seperti biasanya. Aku? Menyesal? Tak ada di dalam kamusku bahwa seorang Mara akan menyesal. Oh di mana gadis sok jagoan itu."
"Kau tak perlu tau, lawanmu sekarang adalah diriku." Taryn memulai sebuah serangan dengan sihirnya, menciptakan sebuah ledakan kecil yang diarahkan kepada Mara.
Setelahnya perang mulai terpecah.
| 44.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saujana
Fantasydaun yang berguguran, membuat semua tempat bernuansa oranye 'indah' satu kata yang dapat mendefinisikan keadaan ini seandainya aku tak datang kemari mungkin aku akan menyesal tapi ... benarkah aku tidak menyesal setelah mengetahui semua ini?