Setelah beberapa bulan kehidupan di Saujana mulai membaik rumah-rumah sudah dapat di huni, para rakyat sudah mulai beraktivitas seperti biasanya.
Saat ini kami sedang dalam perjalanan ke portal untuk kembali ke bumi. Dalam perjalanan banyak rakyat yang mengiringi kepergian mereka.
Kami sampai disebuah goa yang tertutup oleh tanaman rambat.
"Kalian boleh kemari kapanpun kalian mau, kalian memiliki akses khusus bukan, dan kalian juga telah diajarkan cara untuk mengecilkan diri serta menyembunyikan sayap kan, jadi kalian bebas untuk kemari." Taryn berujar panjang lebar aku dan Haami hanya mengangguk.
"Baiklah kami pamit dulu ya, sampai jumpa."
Kami memasuki portal tersebut, kami telah sampai di lorong terakhir sebelum kami memasuki saujana.
"Mana bubuknya?" tanya Haami, aku menyodorkan sebuah kantong. Lalu Haami mengucapkan sebuah mantra dan menyebarkan bubuk tersebut ke tubuh mereka. Tak berselang lama kami akhirnya kembali ke bentuk kami yang seukuran manusia bumi.
Aku dan Haami bertatapan sejenak sebelum berjalan ke luar, saat mencapai bagian luar pohon salju telah menutupi seluruh tempat. Sepertinya waktu berjalan lebih lambat di Saujana.
Kami kemudian berjalan sambil bergandengan tangan menuju ke rumah teman Haami untuk mengambil mobil.
"Astaga, kalian dari mana sih. Ku kira kau hanya akan menitipkan mobil ini sebentar saja, tapi kenapa jadi berbulan-bulan sih," gerutu teman Haami. Baik aku maupun Haami tak menjawab, kami hanya tersenyum kemudian berpamitan. Haami melajukan mobilnya.
| 55.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saujana
Fantasydaun yang berguguran, membuat semua tempat bernuansa oranye 'indah' satu kata yang dapat mendefinisikan keadaan ini seandainya aku tak datang kemari mungkin aku akan menyesal tapi ... benarkah aku tidak menyesal setelah mengetahui semua ini?