Keesokan harinya kami semakin berlatih dengan giat, esok harinya akan datang.
Kemenangan akan datang sebentar lagi, tidak sebelum sebuah kabar kami terima bahwa Mara menyandra seorang peri peramal, yang memperkirakan pergerakan kami di medan perang nanti.
Saat ini para tetua dan para pemimpin beberapa kaum yang membantu kami seperti manusia serigala, elf, Hades, mermaid, centaur, Perseus—ia datang karena ia mendengar bahwa Medusa juga terlibat dalam pasukan dibawah kendali Mara karena ia mendapat perintah untuk memusnahkan Medusa juga para Gorgon lainnya. Dan beberapa dewa kecil, juga beberapa utusan dari kerajaan-kerajaan dari kaum peri.
"Bagaimana ini? Bagaimana kalau ia membocorkan rencana kita selama peperangan, akan menjadi sebuah bencana bila itu terjadi." Seorang mermaid bernama Sena berujar.
"Kita tak boleh bertindak gegabah hanya karena hal ini, besok adalah hari terpenting bagi kaum kami. Penentu apakah kami dapat bertahan atau tidak," ucap Taryn.
Aula terdengar sangat ricuh karena perbedaan pendapat orang-orang. Kemudian menjadi hening karena sebuah ketukan pintu terdengar, seorang penjaga masuk dan mendekati Taryn dan membisikkan sesuatu.
Dari raut wajah Taryn aku tahu bahwa kabar tersebut bukan sebuah kabar baik.
"Aku memiliki dua kabar, baik dan buruk. Mana yang ini kalian dengar terlebih dahulu." Taryn menatap seluruh orang dengan pandangan serius.
Hades angkat bicara, "Lebih baik kami dengarkan kabar baik terlebih dahulu."
| 42.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saujana
Viễn tưởngdaun yang berguguran, membuat semua tempat bernuansa oranye 'indah' satu kata yang dapat mendefinisikan keadaan ini seandainya aku tak datang kemari mungkin aku akan menyesal tapi ... benarkah aku tidak menyesal setelah mengetahui semua ini?