Hey, You!

19 3 0
                                    

"Apakah kamu mencari sesuatu nona?" Dengan suara ringannya ia bertanya padaku. Aku rasa akan sangat menenangkan bila tertidur sambil mendengarnya.

Kemudian aku berkata bahwa aku ingin melihat-lihat, ia tersenyum dan mempersilahkan.

"Eum ... Apakah toko ini baru buka?" tanyaku sambil berjalan ke arah koleksi lampu tidur, aku tertarik pada sebuah lampu yang di dalamnya terdapat sebuah patung peri yang menari dan pepohonan kecil di dalamnya, kemudian aku menoleh saat mendengar suara lembut itu berbicara.

"Ya, baru hari ini. Kurasa kau tertarik dengan lampu itu, kau boleh mengambilnya sebagai ucapan terimakasihku karena telah menjadi pengunjung pertamaku."

"Eh, yang benar saja, kau akan rugi kalau memberiku barang sebagus ini," kataku.

"Tak apa, kumohon terima saja, ngomong-ngomong namaku Sharna. Kalau berkenan untuk memberitahu, siapakah gerangan nona cantik ini?" tanyanya seraya berjalan ke arahku dan mengulurkan tangannya.

"Ah baiklah, namaku Lunar, kalau begitu terimakasih Sharna," ucapku sambil menjabat tangannya. "Aku pamit ya, aku harus menemani ibuku untuk berkebun setelah ini, semoga kita bertemu kembali, sampai jumpa Sharna." Aku berjalan keluar dan melambaikan tangan sambil membawa lampu itu. Dalam perjalanan pulang aku kembali bersenandung, pagi ini benar-benar sangat indah.

***

"Pagi bu," sapaku seraya berjalan menyebrangi taman depan rumahku.

"Pagi sayang, kau membawa apa itu? Taruh di dalam lalu bantu ibu ya."

Aku melangkahkan kakiku masuk ke dalam rumah menuju ke kamarku dan menaruh lampu itu di nakas samping tempat tidur dan menggantung bunga itu bersama dengan teman-temannya yang lain di balkon kamarku. Kemudian aku bergegas keluar rumah untuk membantu ibu berkebun.

Dia adalah wanita yang paling cantik dan baik yang pernah ku lihat di muka bumi ini, senyumnya yang indah dengan kerutan samar yang memancar auranya yang tegas, parasnya yang cantik dengan tatapan mata lembutnya, juga suaranya yang sangat menenangkan hati kala kegundahan melanda.

Aku bergegas menuju ke samping ibu dan bertanya apa yang harus ku lakukan.

| 02.

SaujanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang