"Malam ini aku ngga akan tidur di rumah, Sephora."
Gelembung-gelembung kecil pada air yang mendidih itu mulai terlihat, membuat perempuan itu segera memasukan potongan wortel ke dalam air dengan segera. Penampakan lelaki di belakangnya yang terduduk pada kursi di meja makan; menunggu ia menyelesaikan kegiatan memasaknya, sedikit membuat dirinya seolah-olah dikejar waktu. Walaupun nyatanya lelaki itu hanya duduk santai bermain dengan ponselnya, tetap saja ia merasa diburu-buru.
Kini Sephora lanjut memotong bahan lainnya. Jari-jemari lentiknya memegang erat pisau dengan lihai tanpa meleset sedikitpun. "If you want to go, then just go," katanya sebagai jawaban dari pernyataan sebelumnya.
Sagion pun menyimpan ponselnya, "kamu serius?"
"Ya."
"Mungkin juga buat seminggu ke depan aku ngga akan tidur di rumah. What do you think?"
Sephora mematikan kompornya mendadak. Ia sisihkan dulu bahan-bahan masakan yang sudah dicincangnya lalu mengangkat rebusan wortel untuk di tiriskan.
"Kenapa harus tanya aku, Sagion?" tanyanya, tubuh terbalut celemeknya sudah berbalik menghadap suaminya.
"Karena kita suami istri?"
Sephora tersenyum rendah. Kedua tangannya bertumpu pada meja dapur. "Is your girlfriend still a baby? Natania ngga berani tidur sendiri?"
"Itu semua bukan kemauan Natani karena ini murni keputusan aku sendiri. She's my therapy, as always,"
"Begitu?" Sepasang alinya bertaut, "therapy dia sedikit beda dari yang lain ya kayanya?"
"Maksud kamu?"
"Lempar-lempar benda tajam?"
Sontak Sagion mengatupkan bibirnya selama beberapa saat. "Terserah apa kata kamu. Intinya yang penting kamu udah kasih aku izin,"
"Ya, of course." Ia mencuci tangan sejenak seraya berujar, "aku cuman mau pesan satu hal. Apapun keputusan yang kamu ambil tentang Natania, aku ngga akan ikut campur sedikitpun. Kamu urus sendiri. Jangan sampai keluarga kita terutama eyang tau tentang hubungan kalian. Paham, Sagion?"
"Hng, ada lagi? Just say it, Sepho,"
"Because I am your wife as you said, aku ngga mau kamu ada main sama dia"
"Main?"
"Having sex," tegasnya. "I'm a doctor, aku harus mastiin kalau suami aku tetep bersih. Engga ada yang bisa menjamin kehidupan seseorang di luar sana gimana walaupun dia orang yang kamu percaya sekalipun,"
"And if I do that?"
"I'll tell them all, keluarga besar kita,"
"Dan kalau kita yang ngelakuin?"
"Kita?"
"Ya,"
"I will kill you next."
~~~
Kopi dengan rasa caramel macchiato menjadi minuman peneman pada pukul 13.20 di sebuah kafetaria rumah sakit tempatnya bekerja. Waktu luangnya kali ini Sephora gunakan untuk menggulir halaman sosial medianya yang mendadak ramai karena akun miliknya banyak di tandai dibeberapa akun media online.
"Irina," ucap Sephora kepada seseorang di hadapannya. "Kayanya gue harus bikin second account deh,"
Perempuan berambut sebahu itu pun menyimpan gelas kopi panasnya setelah mengecapnya. "Second account Instagram?"