[ 31 ] Cherry

379 40 29
                                    

"Kedua bayinya selamat. Bayi perempuan lahir pada pukul 23:50 tanggal 31 Desember 2024. Bayi Laki-laki lahir pada pukul 00:05 tanggal 01 Januari 2025. Di lahirkan secara normal dengan selisih waktu 15 menit."

Sagion rasa kini emosinya sedang bercampur aduk. Air matanya tak kunjung surut juga saat ia melihat secara langsung perjuangan Sephora di dalam ruang bersalin ini. Bahkan jika bukan untuk menyemangati istrinya, mungkin ia sudah jatuh pingsan. Bagaimana tidak? Ada perasaan yang begitu sakit ketika ia melihat jerih payah Sephora untuk melahirkan anaknya. Teriakkan menyakitkan, helaan napas berat yang saling beradu, air mata dan keringat yang bercampur, genggam tangan kuat karena menahan sakit luar biasa, itu semua ia alami langsung malam ini.

Ucapan terima kasih saja rasanya tidak akan pernah cukup ia lontarkan kepada Sephora yang sudah berhasil membawa kebahagiaan dalam hidupnya. Kamu hebat, selamat sayang kamu berhasil, aku bangga sama kamu, sudah Sagion ucapkan berkali-kali sampai ia kehabisan kata-kata untuk memuji Sephora lagi.

Setidaknya masa-masa mendebarkan tersebut telah terlewati.

Kedua bayi yang lahir melalui persalinan normal itu sudah menyapanya dengan tangisan melengking yang saling bersahut. Lagi-lagi Sagion menangis. Ternyata seperti ini ya rasanya di berikan title sebagai seorang ayah? Pencapaian luar biasa yang bisa di dapatkan dengan perjuangan yang luar biasa juga.

Sagion bahkan merasa seakan seluruh dunia juga ikut menyambut dan meramaikan kelahiran bayi kembarnya di pergantian malam tahun ini.

          May the coming year bring you happiness!Happy New Year 2025!

Sepasang suami istri ini tengah sama-sama memandangi pemandangan yang membuat mereka seakan benar-benar jatuh cinta berkali-kali pada apa yang di lihatnya. Suasananya yang tenang karena sudah ada pada posisi hampir tengah malam, membuat mereka semakin hanyut seperti tak mau beranjak.

Satu tangan si lelaki nampak terulur dari belakang untuk memeluk pinggang istrinya, membuat si perempuan jadi bersandar nyaman ketika kepalanya berada pada tubuh atletis sang suami.

Welcome to our home, Savana Roseliam Ragaspati & Sander Praliam Ragaspati !

Dua bayi mungil itu sudah terlelap pada tempat tidur masing-masing. Tempat tidur yang berada pada kamar orang tuanya tentunya.

"Bener-bener mirip aku," ucap Sagion, sorot matanya terus menatap dua bayi yang terbalut kain berwarna putih dan biru tersebut. "Especially their noses"

Sephora pun ikut tersenyum, "hm, the most perfect and cutest nose. Thanks to you karena udah warisin tipe hidung mancung kamu itu,"

"Udah aku bilang keduanya mirip aku, Sepho." ujarnya, tersenyum bangga.

"Yang mana yang mirip kamu? Savana atau Sander?"

"Keduanya— aw, Sepho, sakit!" Ia memekik tertahan akibat mendapat cubitan di perutnya.

"Masa mirip kamu semua? Terus aku yang udah ngandung mereka 9 bulan dapet apanya?"

"Hikmahnya?"

Bukannya kesal, Sephora malah terkekeh geli. Hei! Suaminya ini tidak mau kalah sekali. Setiap ada orang yang bilang jika anak-anaknya mirip Sephora, ia pasti akan kesal dan protes tidak setuju. Ia selalu menyangkal dan membenarkan jika kedua anaknya hanya mirip dirinya saja.

Saat mengetahui jika Sephora mengandung bayi kembar laki-laki dan perempuan, Sagion begitu merasa adil. Pasalnya, sang istri ingin memiliki anak laki-laki dulu— sesuai apa yang eyang inginkan, sedangkan dirinya sudah pasti berharap perempuan dulu.

Kendati demikian, bukan berarti Sagion akan membeda-bedakan antara anak-anaknya. Tentu, tidak mungkin. Sephora malah merasa tingkat bucin Sagion sudah berpindah ke anak-anaknya.

DID WE MAKE IT : ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang