24. Hilang

25 2 0
                                    

"AKU akan mengantarnya ke Prescott Estate dan sebaiknya kau mengantar Max kembali ke asrama," perintah David pada polisi Berry.

Dadaku terasa begitu kosong saat mereka berdua meninggalkan menara. Petugas Berry menurunkan tanganku. Kami menuruni tangga setelah mereka pergi.

Aku naik ke mobil polisi yang diparkir sembarangan di dekat mercusuar.

"Aku benci harus menjadi penjahat dalam cerita Romeo dan Juliet," kata Polisi Berry gugup sambil melirikku yang masih melamun. Dia menjalankan mobilnya.

"Apakah Sean Prescott yang menyuruhmu?"

Dia diam sejenak, lalu batuk untuk menutupi rasa gugupnya. "Sudah jelas. Aku dan Sean—kami memiliki semacam perjanjian... Dulu Sean pernah—"

"Menolong keluargamu? Aku sudah tahu."

Alisnya terangkat curiga.

"Rumor." Aku buru-buru menambahkan.

Polisi Berry menghela napas berat. "Sebenarnya itu karena anak perempuanku. Dia—Meghan... usianya sama dengan Nathan, dulu bersekolah di Blackwell. Suatu hari dia tidak pulang selama dua hari dan orang suruhan Sean Prescott yang menemukannya."

"Apakah dia baik-baik saja?"

"Yeah, hanya sedikit linglung dan trauma. Dia harus dikeluarkan dari Blackwell dan berada di rumah sakit jiwa sekarang. Prescott yang membayar tagihannya."

Aku rasa itu ada hubungannya dengan Nathan dan Kamar Gelap, tapi aku ingin menghindari topik itu.

"Mereka bilang kau seperti babysitter atau semacamnya."

"Ya, dia membayarku untuk mengawasi Nathan. Dengar, ini yang terbaik untuknya. Sean akan mengirimnya ke Inggris untuk kesehatan mentalnya."

Kami melewati Restoran Two Wales dan semakin dekat dengan Blackwell.

"Aku tidak percaya Sean Prescott mengkhawatirkan Nathan. Kau juga tahu itu, Pak."

"Yah, aku tidak peduli. Sean Prescott adalah ayahnya dan Nathan berbahaya. Sesungguhnya memang lebih baik dia pergi dari sini atau berada dalam sel."

Mobil polisi berhenti di depan gedung utama kampus.

"Jangan terlalu banyak terlibat dalam hal ini lagi, Max."

Aku hanya terdiam lalu keluar dari mobil.

Sean Prescott tidak akan pernah bisa mendapatkanku. Bagaimana pun caranya, aku pasti bisa mendapatkan Nathan kembali. Aku tahu aku bisa.

Aku tidak akan peduli jika keluarga Prescott mengirim tim pengacara untuk mengejarku. Silahkan. Aku ragu mereka akan menyukai semua publisitas tersebut. Aku ragu tentakel mereka menjangkau seluruh Oregon... belum.

Sekarang bukan Sean Prescott yang membuatku takut. Ketika kakiku menginjak asrama, jantungku berdegup kencang.

Syukurlah lorong sepi. Aku bisa menyelinap dan mengurung diri di kamar sebelum ada seseorang yang menertawakanku atas tontonan tadi pagi.

"Max, bisakah kita bicara?"

Suara Dana dari ambang pintunya membuat langkahku terhenti. Mau tak mau, aku harus menyeret kakiku kembali.

"Aku melihat keributan tadi pagi," katanya simpati, tidak ada nada jalang yang tersirat dari sana. "Apakah semua baik-baik saja?"

Semua orang selalu peduli ketika semuanya sudah terlambat...

"Kuharap begitu. Mereka akan membawa Nathan ke Inggris sekarang."

"Oh tidak." Dia mendesah. "Aku merasa kasihan pada Nathan. Dia membutuhkan bantuan—dan bukan dari keluarganya."

After The Storm (Life is Strange)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang