KE- TUJUH

62 3 0
                                    

HAPPY READING 📖
....

Pagi hari sekali semua anggota PBB bangun dengan cepat untuk bersiap siap bagi anggota cewek sebagian berdandan dan sebagian mendandani dan bagi anggota cowok mereka lagi di hiasi oleh kak ray agar terlihat lebih bagus.

"Semua yang cewek sudah siap?" Kak ray bertanya kepada cewek agar bisa membantu kak ray mendandani sebagian cowok.

"SIAP SUDAH KAK" mereka menjawab serempak.

"Yaudah sini bantuin kakak sya sini dulu" kak ray memanggil natasya.

Natasya segera berjalan ke arah kak ray"iya kenapa kak?"ucapan itu lah yang dilontarkan oleh natasya.

"Kamu pakein dulu aksesoris di baju angkasa soalnya dia sebagai dantonnya kan jadi harus beda" kak ray memberikan tugas kepada natasya.

"Ooo ok kak" natasya berucap dan berjalan mendekati angkasa supaya memakaikan aksesoris nya.

"Sa sini biar aku pakein dulu" natasya memanggil angkasa agar dia langsung memakaikan aksesoris itu ke angkasa karna waktunya tidak lama lagi.

Angkasa hanya mengangguk dan berjalan ke arah natasya.

Natasya mengambil semua aksesoris untuk dipakaikan di baju angkasa, tapi dari kejauhan evita melihat kedekatan natasya evita mengepalkan tangannya karna iya tidak suka jika ada orang yang dekat dengan angkasa.

"Sa tolong pegangin yang ini"natasya berucap sambil memberikan aksesoris itu kepada angkasa.

Angkasa langsung menerimanya dan natasya langsung melanjutkan kegiatannya.

Natasya memasang aksesoris itu satu per satu dan akhirnya semua sudah selesai.

Axcall memanggil natasya dia minta tolong untuk dipasangkan aksesoris namun angkasa langsung menahan tangan natasya.

"Kenapa sa aku pasangin aksesoris axcall dulu " natasya ingin pergi namun tetap ditahan oleh Angkasa.

"Apaan sih lo suruh yang lain aja emang gak bisa!" Angkasa menaikkan sedikit oktaf suaranya axcall tidak menjawab dan langsung pergi.

Angkasa menarik tangan natasya dan mereka duduk di luar.

"Aku mau beli jeruk nipis ini adanya di mana ya?" Angkasa menatap seluruh pedagang yang berjualan di area lomba.

"Buat apa?" Natasya kembali bertanya.

"Aku takut suaraku serak jadi mau minum jeruk nipis" Angkasa menjawab pertanyaan natasya.

"Yaudah biar aku tanya pedagang itu ya" natasya berucap dan pergi untuk mencari jeruk nipis namun nihil dia tidak ada menemukan jeruk nipis namun ia melihat di steling salah satu pedagang di sana ada jeruk nipis.

Natasya memberanikan diri untuk bertanya.

"Kang itu jeruk nipisnya dijual ya?" Natasya bertanya dengan ragu.

"Eh ini gak di jual neng" penjual itu menjawab natasya.

"Tapi boleh buat saya gak kang saya beli juga gak papa deh soalnya perlu banget nih kang?" Natasya kembali meminta jeruk nipis itu.

"Emang buat apa neng?"

"Buat temen saya kang dia takut suaranya gak stabil nanti makanya dia mau minum ini" natasya menjawab kang penjual itu.

"Yaudah deh kalo kamu perlu sekali ini ambil" penjual itu memeberikan jeruk nipis itu kepada natasya.

"Makasih ya kang, berapa kang?"

"Gausah itu gratis buat neng gelis" penjual itu memberikan  cuma cuma kepada natasya.

"Sekali lagi makasih ya kang" penjual itu mengangguk dan natasya langsung berlari ke arah ruangan mereka namun dia tidak menyangka jika Angkasa terus melihatnya dari tadi.

"Nih jeruknya" natasya memberikan  jeruk itu kepada Angkasa.

Angkasa mengambil jeruk itu tanpa mengalihkan penglihatannya dari wajah natasya.

"Kok liatnya gitu sih?" Natasya heran melihat kelakuan tetangganya itu sekaligus temannya.

"Gak papa sih gue sukak effort banget ya sampek mohon mohon gitu" Angkasa berucap sambil tertawa dan meningalkan natasya dengan wajah yang memerah.

Angkasa mengambil satu gelas aqua dan membawanya keluar di mana natasya berada natasya lagi duduk di depan ruangan itu.

Angkasa memencet jeruk nipis itu dan memotongnya dan dia langsung memencetkan jeruk itu ke dalam mulutnya ia sedikit menyipitkan matanya dan langsung meminum aqua yang dibawanya.

"Asemmm" Angkasa berucap sambil membuang aqua dan sampah jeruknya.

Natasya hanya tersenyum kikuk melihat Angkasa yang meminum jeruk nipis secara langsung walaupun iya tidak meminum tapi dia merasakan bahwa itu sangat asam.

Mereka semua sudah keluar untuk menuju area lomba karna sebentar lagi merekalah yang akan lomba.

Mereka semua berjalan ke area tunggu dan duduk di tempat yang sudah di sediakan.

Dan sekarang waktunya mereka memulai lomba mereka harus mengeluarkan tenaga untuk memenangkan lomba ini.

Lomba sedang berlangsung namun Angkasa tidak mengucapkan satu aba aba.

Acara sudah selesai mereka semua keluar dari area lomba dan pergi ke ruangan untuk membersihkan diri
Namun masih banyak sekolah lain belum memulai lomba.

Sesampainya mereka di ruangan semua sibuk memberikan diri namun Angkasa masih berdiam di luar dia terus memikirkan kesalahnya.

Natasya menjumpai Angkasa dan melihat mata Angkasa yang sudah memerah menandakan dia tadi menangis.

"Sa kamu gak papa kan?" Natasya berucap menanyakan keadaan angkasa. Angkasa langsung menghapus air matanya.

"E-Emm G-Gak gak papa kok" Angkasa menjawab dengan gagap dan berusaha tersenyum.

Natasya duduk di samping Angkasa dia tidak tega melihat angkasa menangis.

"Sa kita satu tim loh kalo ada apa apa bilang sa , kalo kamu gak bilang,apa gunanya kita satu tim yang harus menguatkan satu sama lain?"natasya terus berucap agar Angkasa mau terbuka.

Angkasa menangis dan menyenderkan kepalanya di bahu natasya.

"Maaf maaf" Angkasa menyatukan kedua tangannya dan terus meminta maaf.

Kak ray yang mendengar suara orang menangis langsung keluar dan melihat Angkasa yang menangis.

"Kamu gak salah sa itu udah bagus, gapapa kan hanya tinggal satu aba aba doang, itupun karna kamu gugup,Sa semua orang pun kalo gugup pasti salah satu ada yang tinggal"natasya terus menerus berucap agar Angkasa berhenti menangis.

"Ih kenapa pula nangis udah udah kam gak salah semua itu udah bagus jadi kam gausah menyalahkan diri sendiri dengar ya sa itu udah bagus" kak ray juga berucap dan memeluk Angkasa agar dia tidak menangis lagi.

"Udah lah sa masak ketua geng nangis katanya orang paling cool" natasya berucap kembali tapi dengan mode jailnya.

Angkasa hanya diam dan menatap natasya dengan wajah yang menggemaskan.

Natasya menjulurkan lidahnya dan pergi meninggalkan Angkasa dan kak ray.

Semua siswa siswi sibuk membersihkan diri masing masing.

Semua sudah selesai dan mereka semua makan bersama.

"Ayo semua sudah selesai makan yang anggota tari ayo kita latihan" kak ray memanggil semua anggota tari untuk latihan.

"Sya kita lihat anggota tari ya"

... __
Ok next part berikutnya 👉
Kira kira yang ngomong siapa ya
Ikuti terus💚

Angkasya (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang