KE-DUA PULUH TUJUH

15 2 0
                                    

Maaf terlambat lagi nulis cerita sebelah

HAPPY READING 📖🤎
.
.
.
.

Subuh tadi natasya sudah bangun duluan karna dia ingin belajar dulu se excited banget ya sya haha!

Hari pun semakin terang natasya baru saja menyelesaikan ritual perkutatan di dapur.

Natasya kembali ke kamar untuk segera bersih bersih dan siap pergi ke sekolah.

"Astaga" natasya pusing melihat Angkasa yang masih saja bergulung dengan selimut tebal mereka.

Natasya berjalan mendekati aangkasa untuk membangunkan pemuda itu.

"Heh,bangun! Cepetan nanti telat" natasya dengan sekuat tenaganya menggoyang badan Angkasa dan menarik selimut yang menutup badan pemuda itu.

"Iya sayang" Angkasa bergumam namun tidak beranjak dari sana.

"Cepat sa jawabnya aja iyi saying cepet cepet" natasya terus saja menggoyang badan atletis itu.

Angkasa tidak bangun malah lain ia langsung memeluk natasya dengan erat.

"Awas ah mau mandi" natasya melepas pelukan itu dan berjalan ke kamar mandi.

"BANGUN SA CEPETAN!! "

"pekak gue lama lama nih" Angkasa mengambil handphone melihat isinya dan melihat tak ada yang penting ia kembali meletakkannya.

Tak lama natasya keluar dengan pakaian seragamnya dengan rapi dan sangat anggun.

"Cepet sana mandi"

"Iya sayang bawel amat" natasya memukul pelan Angkasa yang mengatakan hal itu padanya.

☁☁☁

Sampai di Koridor kelas ervan menepuk pundak Angkasa mengagetkan empunya.

"Anjing" angkasa mengumpat dangan natasya yang reflek mencubit Angkasa.

"Sakit sayang!" Angkasa mengusap perutnya yang dicubit natasya sungguh cubitan maut.

"Bahasanya jaga sayang" natasya berlari kecil menyusul krist dan yang lain ia masih sedikit malu mengatakan 'sayang' kepada Angkasa.

"Salting juga lo njing" ucap ervan yang hanya disusul ketawa oleh mereka.

"Kantin kuy" ucap junio diikuti dengan yang lainnya.

Semua telah memesan makanan dan mulai berbincang bersama.

"Lo ruang berapa sa?"

"2"

"Lo al?"

"4"

"Kalo lo van?"

"Sama sama Angkasa"

"Lo call?"

"3"

"Akhirnya kita tetap sama cal" junio menepuk dadanya dengan bangga.

"Memang kita ditakdirkan untuk bersama"

"Jijik anjing"

Kring kring

Semua guru pengawas ujian sudah masuk ke kelas masing masing.

Angkasa sangat muak dengan kelasnya ini karna di depan bangkunya yang duduk adalah evita.

Gadis itu selalu melirik ke belakang mengajak Angkasa untuk berbicara namun sayang pemuda itu tidak mengubrisnya.

"Hai, kok kita bisa deket ya? "

Angkasya (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang