KE-DUA PULUH SATU

36 4 1
                                    

Happy Reading 📖💚
.
.
.

Pagi ini pasutri muda itu sampai di sekolah sangat cepat karna mereka ingin makan di luar dulu, selesai makan mereka langsung berangkat sekolah.

"Kamu mau ikut ke kantin apa nggak?" tanya Angkasa yang masih setia merangkul istrinya.

"Ikut kamu aja, lagian juga teman aku belum datang" ucap natasya yang langsung diangguki Angkasa kedua pasutri itu berjalan santai menuju kantin.

Vina melihat Angkasa dan natasya semakin dekat akan "ih apa coba makin lama makin deket, gue gak akan biarin Angkasa jatuh ke pelukan lo natasya" Vina mengepalkan tangannya dan pergi dari sana.

Dari dalam kantin Angkasa melihat ervan yang mengangkat tangannya mengatakan bahwa semua teman Angkasa berada di sana.

Angkasa dan natasya berjalan ke arah kumpulan mereka di paling pojok.

Natasya terlihat sedikit lesu dia memikirkan Gris bagaimana keadaan temannya itu dia merasakan tidak tenang jika Gris tidak ada di sampingnya.

Angkasa yang menyadari itu langsung bertanya "kenapa, kok lesu?" ucap Angkasa sambil merangkul kekasihnya itu.

"Gris belum sembuh" ucap natasya yang sudah melengkungkan bibirnya ke bawah bersiap untuk menangis.

Angkasa ingin tertawa melihat tingkah istrinya itu namun dia juga sedikit kasian.

"Nanti kita liat Gris" ucap Angkasa sambil memeluk natasya tidak lama dengan itu axcall menghampiri mereka dengan wajah yang masih lesu.

"Aman" ucap alfraden sambil merangkul axcall, pemuda itu hanya mengangguk.

Natasya melihat axcall dengan tatap sendu tatapan axcall kosong pemuda itu tampak sangat lesu.

"Pesen apa nih" ucap junio memecah keheningan agar tidak terlalu misteri.

"Apa aja" ucap ervan.

"Eh maksud mereka apaan ya kok nyerang kita tiba tiba?" tanya ervan kebingungan suasana mulai serius.

"Mungkin mereka kambuh lagi" ucap junio yang datang dengan santainya.

"Hah kambuh apanya?" tanya natasya dengan polosnya.

"Gak papa sayang" ucap Angkasa dan mengode teman temannya.

"Yaudah aku anterin kamu ke kelas yok" ajak Angkasa teman temannya yang paham membiarkan saja.

"Aku mau denger cerita" natasya membuat wajahnya semelas mungkin.

"Ini bukan dongeng, kamu belum bisa denger yok" Angkasa terus menarik natasya agar gadisnya itu mau pergi.

"Yaudah nanti ceritain ya" ucap natasya, Angkasa mengantar natasya ke kelasnya.

"Kris nih jagain ya" ucap Angkasa menatap krist yang juga agak lesu krist hanya mengangguk pelan dan memeluk natasya diikuti dengan Vina.

"Jangan bandel"Angkasa sungguh seperti bapak yang menasehati anak.

"iya".

Angkasa kembali ke kantin untuk mencari tahu apa sebab geng lain menyerang mereka.

Tak ada sebab hari ini sekolah mereka jamkos karna guru sedang rapat namun semua murid tidak boleh ada yang keluar dari kawasan sekolah.

"Gimana?" tanya Angkasa kembali setelahnya sampai di kantin.

"Gue udah cari tau semalam tapi gue belum terlalu dapat informasi" ucap axcall yang masih sendu.

"Pasti mereka ada yang lagi ngincar di kita" ucap ervan membenarkan.

Angkasya (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang