Unholy [On Going]

Ch 24. Diculik dan Dimiliki

NEW UNHOLY STORY: Weston x Maisie

Cuplikan:

Sejak pertama kali menjatuhkan pandangannya, Weston tahu ada sesuatu yang istimewa dari Maisie.

Gadis itu menyerahkan kopi yang dipesannya dengan senyuman lebar sambil berkata, "Selamat menikmati kopimu, Sir. Datang lagi besok."

Itu adalah pertama kalinya Weston mendengar suara Maisie. Lembut, manis, dan menenangkan bak sebuah lagu klasik yang didengar di orkestra.

Weston bisa merasakan penisnya mengerat di balik celana dan begitu ia berjalan keluar dan menunduk, ia baru sadar betapa jelasnya penisnya sedang 'berdiri'.

Weston mengumpat tertahan dan membelok ke jalan yang lebih kecil mencoba untuk menenangkan diri. Percuma. Ia tidak berhasil tentu saja. Yang bisa dipikirkannya sepanjang jalan hanyalah mata lebar Maisie dan lengkungan bibirnya yang tersenyum. Oh, dan dada gadis itu yang besar dan kenyal tentu saja.

Maisie mungkin bukan gadis yang tinggi bak model, tapi wanita itu memiliki lekukan tubuh paling molek yang pernah dilihat Weston. Pinggul dan dada besar bak biola. Belum lagi bibir tebal seksi yang membuat Weston ingin membenamkan penisnya dalam-dalam.

Tidak bisa disangkal, obsesi Weston akan Maisie adalah sesuatu yang terasa semakin parah dengan semakin berjalannya waktu.

Satu malam ketika Weston menemukan dirinya dan Maisie sendirian di kedai kopi, ia memberanikan diri untuk mengajak Maisie mengobrol. Mereka bercakap-cakap hingga jam tutup kedai layaknya dua sahabat yang sudah kenal satu sama lain cukup lama.

Maisie bahkan menceritakan tentang impian dan harapannya kepada Weston. Gadis itu mengatakan bahwa ia tidak sabar untuk menemukan seorang pria yang akan membuatnya jatuh cinta seperti di film-film romantis. Dan bahwa ia menunggu pria yang tepat untuk menyerahkan keperawanannya karena itulah yang diajarkan oleh agamanya.

Weston bukan pria yang religius, tapi saat itu ia turut berterima kasih karena Tuhan sudah ikut menjaga kepolosan Maisie hingga sekarang. Karena jika sampai ia mendapatkan kesempatan...

Seluruh tubuh Weston merespon kehadiran gadis itu layaknya bunga matahari di pagi hari. Ia tertarik pada pesona Maisie layaknya besi yang bertemu magnet. Tidak ada wanita lain yang sanggup membuatnya seperti itu, hanya Maisie.

Weston perlu membuat gadis itu wanita. Ia ingin mengklaim seluruh liang Maisie dan membuat gadis itu menjerit dan memohon untuk lebih. Ia harus membuat wanita itu sebagai miliknya.

Tapi bagaimana caranya?

Maisie jelas-jelas tidak tertarik padanya. Meski masih bisa dibilang tampan dan gagah, tetap saja Weston tahu ia cukup tua untuk menjadi ayah Maisie yang baru berusia 18 tahun. Satu-satunya harapan yang ia miliki adalah dengan memaksa Maisie.

Jadi itulah yang dilakukan Weston.

Setelah berbulan-bulan berencana, Weston akhirnya siap menjalankan siasatnya. Ia menyewa sebuah mobil van dan menunggu di tempat parkir belakang kedai kopi tempat Maisie bekerja. Ia akan menculik dan membawa Maisie ke kabinnya malam ini.

Setelah menunggu selama beberapa jam, Maisie akhirnya keluar dari pintu belakang dengan kantung sampang di tangan.

Sambil melemparkan kantung plastik hitam yang dibawanya ke tong sampah, Weston bisa mendengar gadis itu bercakap-cakap dengan seseorang di ponsel yang ada dalam genggaman.

"Ia sangat imut, Nat. Ia tersenyum ketika aku memberinya nomor teleponku dan aku bisa melihat bahwa ia memiliki lesung pipi. Jika ia menelepon, aku mungkin akan mengajaknya pergi makan malam atau nonton."

Jadi, Maisie memberikan nomor ponselnya ke pemuda yang ditemuinya di kedai kopi? Weston bisa merasakan darahnya mendidih.

Tidak ada seorangpun yang berhak menatap Maissienya dan memamerkan lesung pipinya. Gadis itu adalah miliknya. Hanya miliknya.

Tidak ada waktu untuk disia-siakan. Weston tahu ia perlu membawa gadis itu. Sekarang.

***

***

Note: Versi lengkap ada di karyakarsa dalam bentuk pdf yang bisa di download. Akun name: dfedfe

Link ada di halaman profile. Jangan lupa follow sekalian ya. Thank you semuanya.