*FREE* Ch 1.2 Daddy Evander-Vicky

66.7K 484 17
                                    

Evander akhirnya menarik tangannya keluar dan melepaskan Vicky, memberi kesempatan gadis itu untuk mengumpulkan nyawanya yang tercecer.

Napas Vicky berat dan terengah. Dada gadis itu bergerak naik dan turun.

Pandangan mata Evander kini tertuju pada puting Vicky yang membengkak. Evander meraih salah satunya dan mencubit keras. Begitu Vicky menjerit, pria itu memajukan wajahnya untuk menyesap yang lain.

Vicky melenguh ketika merasakan sentilan lidah Evander melawan putingnya. Tapi pria itu kemudian mengigit dan membuat Vicky mendengking kesakitan.

Pria itu mengulangi beberapa kali, bergantian antara satu puting ke yang lain. Tak lama, Vicky sadar betapa ia menyukai rasa sakit berkejar kenikmatan yang dilakukan oleh lidah Evander. Pria itu tampaknya sudah sangat berpengalaman dalam hal semacam ini. Mengaburkan kenikmatan dan rasa sakit hingga Vicky tidak lagi bisa membedakan satu dengan yang lain dan menginginkan keduanya.

Evander meremas payudara Vicky sambil menggeram sebelum akhirnya melangkah mundur.

"Lihat ke laptop," pria itu berkata.

Vicky dengan patuh mengikuti Evander yang berjalan menuju meja kerja.

Pria itu membuka laptop dan mengetikkan sesuatu dalamnya. Tak lama sebuah video muncul di layar dan pria itu menekan play.

Vicky membuka bibirnya kaget. Video yang ditunjukkan Evander adalah videonya ketika sedang bermasturbasi di kamar, melenguhkan nama Evander sambil memasukkan jarinya ke dalam meki, mengocok berulang kali.

"Aku melihatmu melakukannya setiap malam. Slut."

Wajah Vicky memerah sekarang. Ia tahu ia seharusnya marah. Evander sudah melanggar privasinya, tapi diakui Vicky, ia justru merasa bergairah dan panas.

"Berlutut di bawah meja," Evander memerintah.

Entah mengapa, Vicky merasa kini saat yang tepat untuk membantah.

"Tidak mau."

Pria itu menarik Vicky turun dan memaksanya untuk berlutut. Ia kemudian melepaskan resleting celananya dan mendudukan tubuhnya ke atas kursi. Sambil meraih rambut Vicky, pria itu mendekatkan wajah Vicky ke selangkangannya, kemudian...

Evander menarik keluar penis paling besar yang pernah dilihat atau pun dibayangkan oleh Vicky dan mendorongkannya ke depan mulut gadis itu.

Benda panjang yang tebal itu berurat dan melengkung naik ke atas. Vicky bisa membayangkan benda itu akan menghancurkannya, tapi ia tidak bisa berpaling. Biarpun menakutkan, benda itu adalah penis paling indah yang pernah dilihatnya.

Vicky kembali menggeleng dengan mata membelalak.

"Tidak mungkin benda itu akan muat ke dalam mulutku, Daddy." Suara Vicky lirih dan gemetaran.

Tapi Evander tidak menerima kata tidak. Pria itu menarik kepala Vicky ke belakang dan mendorongkannya maju sekali lagi.

Evander mengusapkan ujung penisnya ke bibir Vicky. Lelehan gairah yang keluar dari ujung penis Evander membasahi bibir Vicky, merembes ke dalam dan terasa asin di lidah gadis itu.

Akhirnya Vicky menyerah dan melemaskan rahangnya.

Menyadari ini, Evander langsung menurunkan kepala Vicky ke atas batangnya yang keras dan mendorongkan kepala Vicky hingga ke pangkal.

Ujungnya yang panas menabrak tenggorokan Vicky, menyebabkan gadis itu tersedak dan membuat suara hendak muntah. Tapi Evander tidak melepaskan. Pria itu mendorong keras hingga Vicky menggeliat dan mulai menangis karena tidak bisa bernapas.

Unholy [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang