Ch 16. Dijual ke Mafia

5.8K 35 0
                                    

NEW UNHOLY STORY: Dante dan Mila

Blurb:

Cerita bagaimana Mila bisa sampai di tangan Dante adalah cerita klise yang biasa terjadi di mana-mana.

Ayah Mila berhutang kepada orang yang salah, dan satu-satunya cara untuk keluar dari tumpukan hutang adalah dengan menjual putrinya yang masih perawan.

Dante adalah orang yang salah. Dan ayahnya menjual Mila kepada pria itu.

***

***


"Suka?"

Mila melepaskan rambutnya.

Sambil mengamati dirinya sendiri di dalam cermin, gadis itu menjalankan jemarinya ke permukaan kalung berbahan kulit yang melekat di lehernya.

Kalung itu berwarna hitam dengan lingkaran dari emas berbentuk cincin yang melekat di tenggorokan Mila layaknya kulit kedua.

"Ya," Mila menjawab dengan suara lirih. Ia kemudian membalik untuk menatap pria yang berdiri di belakangnya. "Terima kasih, Sir."

Pria itu tersenyum dan mengangguk.

Mila kembali menoleh ke arah bayangan dirinya di cermin.

Entah apa alasan Dante memberinya kalung itu. Di hari pertama ia menginjak rumah pria itu, apalagi. Tapi cerita bagaimana ia bisa sampai di tempat itu adalah cerita klise yang biasa terjadi pada gadis sepertinya. Ayahnya berhutang kepada orang yang salah, dan satu-satunya cara untuk keluar dari tumpukan hutang adalah dengan menjual putrinya yang masih perawan. Dante adalah orang yang salah. Dan ayahnya menjualnya kepada pria itu.

Itulah alasan mengapa ia sekarang berada di ruang kerja pria itu dengan badan gemetaran oleh rasa takut.

Dari pantulan cermin, Mila bisa melihat Dante berjalan menuju sofa yang ada di ruangan itu dan duduk. Pria itu memiliki dada bidang dan bahu yang kekar. Tinggi dan maskulin dengan rambutnya yang berwarna kecoklatan dan hidung mancung. Diakui Mila, meski pria itu memiliki reputasi mengerikan sebagai mafia dingin yang brutal, tapi pria itu tidak jelek. Benar ia memiliki beberapa bekas luka di wajahnya, tapi semua itu hanya menambah kemaskulinan yang membuat wanita gemetaran dan bergairah di saat yang sama.

"Kemari, Mila," Dante memanggil.

Perintah pria itu, ditambah dengan kalung yang melingkari lehernya, memenuhi tubuh Mila dengan sebuah sensasi yang aneh. Layaknya sebuah tali yang mengikat lehernya dan menuntunnya untuk patuh. Ia membalik dan berjalan menuju ke arah pria itu.

"Y-ya?"

Bahkan suaranya sendiri terdengar aneh, Mila berpikir.

"Duduk di pangkuanku," pria itu berkata sambil menepuk pahanya.

Mila mendudukkan dirinya ke atas pangkuan Dante dengan canggung.

"Ayahmu menjualmu kepadaku, Mila. Apakah kau tahu apa maksudnya?" pria itu berkata dengan suara rendah yang lirih.

Mila langsung menundukkan kepalanya.

"Artinya aku sekarang adalah milikmu?" Mila bertanya dalam helaan napas.

"Benar sekali. Dan apakah kau tahu apa pekerjaanku, Mila?"

Wajah Mila langsung terangkat. Ia pun menggeleng.

"Aku menyediakan servis bagi mereka yang membutuhkan, Mila," Dante membalas. "Dokumentasi, obat ilegal, termasuk wanita muda."

Dante mengeluskan tangannya ke sisi wajah Mila untuk menyapu helaian rambut Mila ke belakang, ketika itulah Dante melihat bekas tamparan di wajah Mila.

Alis Dante langsung merengut. Pria itu meraih dagu Mila dan memiringkan kepala gadis itu agar bisa melihat dengan jelas.

"Seseorang memukulmu?"

Mila mengangguk. "Daddy kadang memukulku ketika terlalu mabuk."

Dante terdiam selama beberapa saat.

"Well... ia tidak akan bisa melukaimu lagi. Kau milikku sekarang. Aku akan pastikan tidak ada yang melukaimu selama kau menurut. Apakah kau gadis penurut, Mila?"

Mila mengangguk. "Kurasa begitu."

"Bagus," Dante membalas sambil tersenyum. "Aku yakin kau benar. Tetap saja aku perlu memastikan bahwa kau mengerti aturan di sini. Aku akan melatihmu."

Mila mengedip kebingungan. "Melatih?"

"Kepatuhan," Dante menjawab. "Kalung yang kuberikan ini adalah sebuah simbol, Mila. Selama kau memakai kalung ini, artinya kau adalah milikku. Dan kau perlu melakukan semua perintahku tanpa kecuali. Kau mengerti?"

Jantung Mila mulai berdebar dengan lebih keras. "B-bagaimana jika aku tidak menyukai perintahmu?"

"Kau bisa melepaskan kalung itu jika kau memutuskan untuk berhenti," Dante membalas. "Tapi ketahuilah bahwa aku akan kecewa jika kau melakukannya, Mila. Karena artinya, aku harus mengembalikanmu kepada ayahmu."

Mila menjalankan lagi jemarinya mengelus kalung yang ada di lehernya. Bersedia memberikan seluruh kontrol kepada pria yang tidak dikenalnya membuat Mila dipenuhi oleh rasa takut, tapi Mila juga tidak ingin kembali tinggal bersama ayahnya yang pemabuk dan pemarah.

Mila menggigit bibirnya sambil menimbang. Mungkin tinggal bersama Dante tidaklah seburuk yang ia pikirkan. Tidak ada salahnya mencoba menuruti kemauan pria itu. Jika pun ia akhirnya memutuskan untuk pergi, ia bisa melakukannya kapanpun juga.

"Baiklah," Mila akhirnya menjawab dan menurunkan tangannya dari kalung yang ada di leher. "Aku akan menurutimu perintahmu, Sir."

Dante tersenyum dan mengangguk.

"Bagus. Sekarang bagaimana kalau kita mulai? Berdiri, Mila," pria itu memberi perintah.

Mila menurut dan turun dari pangkuan Dante untuk berdiri di depan pria itu.

Dante menjalankan pandangannya ke tubuh Mila. Mata biru itu terlihat kelaparan.

Mendadak Mila merasa canggung dalam kaos dan celana jeansnya yang belel.

"Lucuti pakaianmu," Dante berkata.

"A-apa?"

"Kau dengar. Lucuti pakaianmu. Semuanya."

Mila menelan ludahnya dengan susah payah. Ia sudah bisa menebak sebenarnya, tapi tetap saja mendengar perintah itu keluar dari mulut Dante, membuat jantung Mila terasa berhenti dalam tenggorokan.

Perlahan ia meraih bagian bawah kaosnya dan menariknya ke atas. Ia tidak mengenakan bra karena berangkat terburu-buru, jadi kedua benda kenyal itu langsung terpampang jelas di depan wajah Dante.

Dengan wajah panas, Mila meraih resleting celana jeansnya dan menariknya turun. Berikutnya, celana dalamnya yang berwarna ungu. Setelah seluruh pakaiannya terjatuh ke bawah, Mila menegakkan punggungnya dan berdiri di depan pria itu, sepenuhnya telanjang.

"Gadis pintar," Dante memuji.

Pandangan pria itu terasa layaknya sebuah sentuhan, menyelinap ke seluruh tubuhnya dan membuat wajah Mila terasa kian memanas.

"A-apa yang akan kau lakukan padaku, Sir?" Mila bertanya dengan suara gemetaran.

"Ini bukan tentang apa yang akan kulakukan kepadamu, Mila," Dante menjawab sambil tersenyum. "Ini adalah tentang apa yang akan kau lakukan untukku. Kau akan mematuhiku dan kau akan memuaskanku. Apakah kau paham?"

-------------------------------cut-------------------------------

Complete version ada di karyakarsa atas nama: dfedfe

Link di profile




Unholy [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang