Ch 13.Turun Pangkat Jadi Mainan Pak Presdir

9.7K 54 6
                                    


Sinopsis:

Masih ingat Linda dari cerita Gisel dan Om Dion di bab sebelumnya? Ini adalah kisah  pertemuan Linda dan Pak Dion

Linda adalah pegawai baru di perusahaan milik Dion. Terancam hendak di PHK karena performa kerja buruk, Linda bersedia melakukan apa saja untuk bertahan, termasuk menjadi mainan bagi Pak Presdir.

***

***

Linda mengetuk pintu ruang kerja bosnya dengan jantung berdebar, berharap pria itu sedang sibuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Linda mengetuk pintu ruang kerja bosnya dengan jantung berdebar, berharap pria itu sedang sibuk. Mungkin bosnya akan mengusirnya untuk kembali nanti. Atau mungkin pria itu lupa akan pertemuan mereka.

Sayangnya, balasan yang terdengar dari dalam ruangan tidak sesuai dengan harapan Linda.

"Masuk."

Suara rendah itu membuat jantung Linda mengerat. Sambil menarik napas, Linda menarik gagang pintu dan masuk ke dalam.

Dion Gumilar sedang duduk di belakang meja kerjanya dengan wajah serius. Pemilik dan presdir dari Gumilar Estate itu mengenakan kemeja putih yang, meski sudah mendekati jam pulang masih terlihat licin layaknya baru di setrika.

Diakui Linda, pria itu terlihat fit dan tampan meski sudah berusia mendekati 40an.

Dion terlihat masih sibuk dengan pekerjaannya ketika Linda datang. Mata Dion yang tajam menatap layar laptop yang ada di depannya sementara alisnya yang tebal terlihat berkerut di tengah. Tangan Dion yang lebar menopang sisi rahangnya yang tegas, menambah keseriusan di wajah pria itu semakin terlihat.

Begitu Linda masuk ke dalam ruangan, barulah Dion menghentikan pekerjaannya dan mendongak. Dengan mata tajam menatap Linda, pria menyandarkan punggungnya ke belakang dan menunjuk ke arah pintu.

"Tutup pintunya."

"Baik, Pak," Linda menjawab sebelum membalikkan badan dan mendorong pintu kayu itu hingga terdengar bunyi 'klik'.

Berada di dalam ruangan tertutup bersama Dion membuat Linda mulai berkeringat. Ia merasa layaknya seekor domba yang terkurung bersama singa. Tidak berdaya menunggu predator itu menerkam dan memakannya.

Begitu pintu menutup, Linda membalik dan berjalan mendekat. Ini adalah pertama kalinya ia bertatapan langsung dengan Sang Presdir. Baru bekerja di Gumilar Grup selama satu bulan, Linda sudah tahu bahwa pria itu hanya memanggil pegawainya untuk masalah serius. Seperti ketika seseorang melakukan kesalahan atau hendak memecat mereka.

Benar saja, tak lama, Dion menarik sebuah map dari tumpukan di mejanya dan membukanya.

"Aku sudah mengamati pekerjaanmu selama sebulan ini," pria itu memulai sambil membaca tulisan di dalam map. "Supervisormu, John, melaporkan bahwa kau melakukan banyak kesalahan sejak pertama masuk." Dion menelusuri isi map dengan telunjuknya. "Di sini dikatakan bahwa kau beberapa kali datang terlambat dan pulang sebelum waktunya. Kemudian, data yang seharusnya kau buat juga sering tidak selesai bahkan hingga melewati deadline."

Unholy [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang