*FREE* Ch 2.2 Daddy Reagan-Cassie

38.6K 300 7
                                    

Cassie menyerah mencoba menghentikan pria itu. Ia memutuskan untuk menikmati apa yang dilakukan ayah tirinya dan pasrah.

Begitu Cassie melepaskan pergelutan dalam benaknya, menghilang juga semua kebingungan yang sejak tadi mengganggu. Ia bisa merasakan lidah Reagan jauh ke dalam lubangnya yang basah dan yang mampu dilakukannya hanyalah melenguh meminta lebih.

"Mmmh.... Kumohon..kumohon, Daddy. Jangan berhenti."

Penolakan tidak lagi melintas di dalam benak Cassie.

Sialan, Cassie mengumpat. Mengapa hal terlarang justru menggairahkan?

Lidah Reagan menyerang klitoris Cassie dan orgasme lain mulai memanjat naik dari celah Cassie, lebih kuat dari sebelumnya.

Cassie mengejang. Cairan pelepasannya meleleh keluar. Gadis itu bisa mendengar suara seruputan dari bibir Reagan, seakan pria itu mencoba mendapatkan semua jus yang keluar dari celahnya dan menyedotnya hingga kering. Bibir Reagan menghisap, lidahnya terus menjilat dengan rakusnya.

Ketika pria itu akhirnya berhenti, Cassie pun kehabisan napas.

"Manis sekali rasamu, Cassie, " Reagan menggeram sambil menyusuri tubuh Cassie naik dengan ciumannya. Untuk seseorang yang baru saja memaksa Cassie, pria itu jelas terlihat berusaha untuk memastikan kebutuhan Cassie terpenuhi.

Reagan menangkupkan bibirnya mengelilingi puting Cassie yang kaku dan menjentikkannya ke atas dan kebawah dengan lidahnya. Ia kemudian menggigit kecil sambil menarik dengan gigi.

"Mmh...," Cassie melenguh. "Enak sekali, Daddy....ahh... jangan.... berhenti.... oh fuck! Apa yang terjadi denganku?"

Reagan tergelak rendah.

"Kau milikku sekarang, Little Girl," pria itu berkata.

Reagan mendudukkan Cassie dan membuka penutup mata gadis itu. Pria itu kemudian menarik resletingnya turun dan meraih tangan Cassie, memaksa gadis itu menyentuh tonjolan besar yang berdenyut di balik boxer abu-abu yang dikenakannya.

Cassie bisa merasakan benda itu mengeras melawan telapak tangannya. Sebuah guyuran penuh antisipasi melesat melalui badan Cassie, membayangkan bagaimana rasa benda itu di dalam celahnya.

Oh yeah.... Sepertinya ia akan menyukainya.

Reagan berdiri di pinggir ranjang dan menurunkan celana dan boxernya. Penis besar pria itu langsung melompat keluar dan hampir saja menabrak wajah Cassie yang berlutut di ranjang.

Mata gadis itu membelalak. Kejantanan yang ada di depannya sangat besar.

"Kau akan menghisap penisku sekarang, Palacur." Regan memajukan selangkangannya, menjorokkan penisnya ke mulut Cassie sambil menyeringai.

Cassie menggelengkan 'tidak'. Ia tidak ingin menghisap benda itu, ia ingin memasukkannya ke dalam tubuhnya. Setidaknya itulah yang diinginkan celahnya.

Pikiran Cassie masih mencoba untuk berpegangan pada semacam akal sehat dan harga diri untuk tidak membuka menjejalkan benda besar itu ke dalam mulutnya walaupun sepertinya pikirannya sekali lagi akan kalah dalam pertarungan birahi ini.

"Hisap penisku, Fucking Whore!" Reagan mengulang.

Pria itu melilitkan tangannya ke leher Cassie dan mulai mencekik. Reagan menggoyangkan kepala Cassie sementara gadis itu mencoba mencakar pergelangan tangan Reagan.

Cassie tidak bisa melawan kekuatan Reagan, tentu saja. Dan sepertinya Cassie juga tidak ingin melawan. Gadis itu pun menurunkan tangannya dan membiarkan cekikan Reagan mengerat.

Ada sesuatu yang menggairahkan dan seksi dari kekuatan dan kekasaran Reagan yang membuat celah Cassie kembali berdenyut. Ia ingin memainkan perannya sebagai gadis nakal yang melawan.

Unholy [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang