21. Ancaman Andre

90 23 2
                                    

Askar sedang berada di taman Anggrek, taman yang sangat indah dengan bunga dan pemandangan yang luar biasa.

"Ternyata gue salah menaruh hati"guman Askar.

"Apa bener gue terlambat?"tanya Askar pada dirinya sendiri.

"Apa benar orang kayak gue gak pantes dapat cinta?"

Begitu banyak pertanyaan dalam otak Askar, namun beranikan ia menanyakan hal itu pada Carlina, bahkan menatap Carlina saja membuat Askar bingung karna Carlina selalu menatapnya dengan tatapan tajam.

"Kenapa disaat gue mulai jatuh cinta, yang gue dapat bukan cintanya  tapi yang gue dapat malah jatuhnya"

Hati Askar begitu nyeri ketika melihat  Carlina dengan laki-laki lain, entah kenapa hati Askar sudah terlanjur nyaman ketika dekat dengan Carlina, Carlina selalu membuat Askar tertawa tanpa memikirkan apapun, bahkan disekolah saja secara diam-diam Askar sering memperhatikan Carlina.

Hati Askar yang dulu hampir mati, karna tidak pernah terlihat dalam diri Askar sedang jatuh cinta kembali, namun setelah datang Carlina, Askar menunjukan rasa sayang peduli secara diam-diam.

*****

Suara motor terdengar begitu keras dimalam hari, para pembalap sudah siap digaris star. Begitu juga dengan Ashraf yang sudah siap.

Askar ada bersama teman-temannya padahal niatnya malam ini ia tidak ingin datang, namun Hanif memaksanya.

Sebelah Askar sudah ada lawannya yang mengunakan pakaian serba hitam, mulai dari celana baju dan Hoodie berwarna hitam, tidak terlihat jelas lawannya itu laki-laki atau perempuan, namun Ashraf terus saja mengamati lawannya itu.

Balapan akan dimulai, Ashraf sudah tidak lagi melirik lagi lawannya pun sudah siap.

OKEY SEMUANYA BERSIAP DIGARIS STAR.

SATU

DUA

TIGA

GOOO!!!!

Semua pembalap langsung menancap gas, kali ini Ashraf memimpin didepan dan sebelahnya ada seorang yang tadi Ashraf lirik.

"Waw siapa tuh?, keren"puji Gara, saat melihat lawan yang hampir menyamai Ashraf.

Putaran terus berjalan hingga yang mendapatkan garis pinis ialah Ashraf.

Setelah balapan  selesai dan Ashraf juga sudah mendapatkan hadiahnya, ia melihat teman-temannya yang mendekatinya lalu ia melemparkan uangnya kepada Hanif.

"Wis, buat apa nih?"tanya Hanif.

"Terserah, mau kalian buat apa"jawab Ashraf.

"Masih sedih?, Lebay"ledek Ashraf, kepada Askar yang terlihat murung.

Askar menatap Ashraf dengan tatapan tajamnya"diem, kalau kulkas harusnya diem"ledek balik Askar.

"Terserah"ucap Ashraf.

Askar melihat keadaan sekeliling, lalu matanya melotot ketika melihat satu objek yang membuat ia terkejut, ia melihat perempuan yang sangat ia kenal sedang mengobrol dengan laki-laki lain dan perempuan itu menggunakan motor sport hitam.

Askar semakin penasaran lalu ia berjalan untuk mendekat kepada gadis itu, dan ia meninggalkan sahabatnya yang sedang mengobrol.

"Car!"panggil Askar.

Askara Alvarendra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang