29. Perjodohan

78 20 3
                                    

Baru saja melangkah masuk, Askar sudah melihat papahnya yang sedang duduk bersama keluarganya yang lain. Entah kenapa hati Askar selalu malas ketika masuk kerumahnya. Padahal kalau Askar masuk ke rumah Nadia ia akan sangat bahagia karna ia langsung disambut dengan hangat oleh Nadia.

"Askar!"panggil Andre.

Askar terpaksa menghentikan langkahnya, ia melihat kepada papahnya ia menaikkan satu alisnya tanpa berkata apa-apa.

"Duduk"ucap Andre.

Askar menuruti perintah papahnya , ia duduk disebelah Bagas yang melihat dirinya dengan tatapan serius.

"Gak usah liatin gue kaya gitu"ucap Askar.

"Sorry"bisik Bagas. Askar yang mendengarnya mengerutkan wajahnya.

"Untuk apa?"tanya Askar dengan wajah datarnya.

Bagas tidak bicara lagi, ia kembali fokus pada ponselnya.

Andre menatap Askar dengan tatapan serius. Sedangkan Askar hanya santai, ia tidak melihat wajah papahnya ia hanya melihat sekeliling sudut rumahnya saja.

"Kamu akan papah jodohkan"ucap Andre.

Askar melongo dengan ucapan papahnya. Apa apaan ini perjodohan?!, Bahkan Andre bilang waktu itu hanya ketika Askar mendapat nilai kecil saat ujian semester, tapi apa ini sekarang?!.

"Askar gak mau"tolak Askar.

Andre menatap putranya dengan tatapan heran, sejak kapan Askar membantahnya?.

"Berani kamu ngelawan papah?!"tantang Andre.

Askar tidak menjawab ia malah diam.

"Askar jangan jadi anak pembangkang"ucap Yulia yang sedang duduk bersebelahan dengan Andre.

"Pah! Udah lah, Askar juga pengen bebas. Jangan paksa Askar terus"ujar Bagas.

Semua yang ada di sana kaget, begitu juga dengan Askar. Sejak kapan Bagas selalu ikut campur akan urusan Askar?!. Padahal sejak dulu Bagas tidak peduli dengan urusan rumahnya, namun sekarang ia angkat bicara untuk membela Askar.

"Gas!, Jangan jadi kaya Askar"ucap Siska.

"Diem lo kak"sentak Bagas.

"Jaga ucapan kamu Bagas"peringat Andre.

Askar hanya diam, ia sedang bingung antara  harus melawan papahnya tapi disisi lain ia juga bingung karna abangnya berubah 180⁰ dari biasanya.

Semua kembali hening, Siska yang memutuskan untuk pergi ke kamarnya. Yulia dan Andre masih melihat kedua putra mereka yang hanya diam. Bagas tidak ingin pergi dari sana, ia ingin membantu Askar supaya tidak dijodohkan.

"Gak ada penolakan"tegas Andre, membuka keheningan.

"Askar gak akan terima perjodohan ini, sudah cukup papah ikut campur urusan Askar"tolak Askar.

Andre menatap Askar dengan tatapan tajam" sudah mulai berani kamu sama papah?!"tantang Andre.

"Askar cape pah!. Mulai sekarang papah jangan ikut campur urusan pribadi Askar lagi, sudah cukup Askar jadi robot papah sejak kecil, sekarang waktunya Askar nentuin kehidupan Askar. Askar gak perlu dijodohkan Askar sudah punya  wanita yang baik, bahkan ibunya sudah menganggap Askar sebagian anaknya"terus terang Askar. Dirinya sudah lelah dengan semua yang papahnya lakukan terhadap dirinya.

Askara Alvarendra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang