Happy Reading😻
Kurang lebih setengah jam perjalanan."Mana Adel?" Zee langsung mencari keberadaan adik nya saat melihat motor Adel belum sampai di parkiran mall.
"Tuh dia si bontot" tunjuk teman Zee.
"Kebiasaan banget dah suka ketinggalan. Ayo del" Zee merangkul adik nya yang sudah melepas helm nya.
"Gimana del? Gua udah keren kan?" salah satu anggota geng mereka, mencari pendapat Adel.
"Hmm" Adel melirik sekilas.
"Liat tuh cewek cewek itu. Dia say hai ke gua loh" masih saja laki laki bernama Reyan ini merasa percaya diri.
"Jangan norak yan. Di liat banyak orang nih" ucap laki laki yang sama seperti Adel. Dingin dan tidak suka bertele tele. Laki laki bernama Sholeh.
"Ya kenapa. Emang kan kita berkharisma, makannya mereka ngeliatin kita" jawab kembali Reyan.
"Diam aja cil" laki laki yang bernama Defan langsung merangkul Reyan.
"Del? Lo mau makan apa?" Zee kembali menoleh ke arah Adel yang masih memilih berjalan di belakang tepat di samping Sholeh.
"Ngikut"
"Lo mau makan apa leh? Kalian berdua nih masalah nya agak ribet" Zee kembali menatap arah belakang.
"Ngikut"
"Nah kan? Emang ya kalian tuh ke kulkas sama kulkas. Terus ketemu. Jadi deh kutub utara" sahut laki laki yang bernama Arya.
"Kita nonton yuk?" ucap tiba tiba Reyan.
"Kek cewek aja lo" sarkas Azka. Personil yang terkenal keras kepala.
"Gua cewek" Adel menyahut.
"Lo udah jadi lakik del" Azka menoleh sekilas pada Adel.
"Time zone?" usul Arya.
"Kek bayi aja lo" sahut Ahza. Laki laki tinggi itu.
"Udah nongkrong sana aja lah" Zee memilih tempat stand coffee shop.
Pada akhirnya mereka berjalan ke sana. Lagi lagi gerombolan pemuda ini menjadi pusat perhatian publik. Bukan tanpa alasan, mereka ber 10 sudah bermodel yang berjalan di catwalk. Wajah yang memiliki porsi ketampanan dan kharisma masing masing membuat banyak kaum hawa melirik mereka.
Dari sekian banyak laki kali ini, tetap Adel dan Sholeh yang tak peduli dengan lingkungannya.
"Lo pesen apa del?" Sholeh menyenggol lengan Adel yang sedang asik memainkan ponsel nya.
"Samain aja"
"Sama gua?" Sholeh kembali bertanya.
"Hmm"
"Kenapa ya. Cewek cewek tuh cantik nya pas sekilas doang?" Reyan kembali melontarkan kalimat tidak jelas nya.
"Maksud lo?" tanya laki laki sebelah Reyan.
"Coba kalau udah jadi pacar, pasti jelek"
"Lo aja yang buaya peak" Arya mewakilkan 8 suara lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Tidak Sedarah
RomanceINI CUMA REKAYASA PENULIS YGY.. JGN DI BAWA KE REAL LIFE YGY Selamat membaca😻