Bab 16

2.4K 19 1
                                    

"Kak Kenan . . . Abel nanti tidak sanggup menghabiskan sebanyak ini." Abel terlihat malas.

"Harus habis ! makan yang banyak agar cepat besar. jangan sampai kurus nanti di kira aku gak kasi kamu makan lagi , kamu tinggal serba berkecukupan Bel. cepat makanlah." Kenan menasehati Abel.

"Apa aku terlihat sangat kecil di mata Kak Kenan? aku sudah besar , kak. tinggi ku saja 128 cm, berat badanku 26 kilo. Aku akan kesulitan berjalan nanti jika aku gemuk, dan nanti aku kan terlihat jelek ." Abel menatap Kenan malas.

"Kalau gemuk itu gemoy, Bel. pipimu akan sangat imut !  seperti pipi bakpau." goda Kenan pada Abel.

"Enak saja kakak ini , aku ingin terlihat cantik seperti model yang da di majala. tentu saja aku harus menjaga pola makan." Abel menyuap satu sendok nasi goreng ke mulutnya.

"Kamu itu masih bau kencur , sebaiknya kamu makan yang banyak biar pertumbuhanmu juga bagus Bel." ucap Kenan.

"Baiklah! aku kan makan semuanya." Abel kembali memasukan nasi goreng ke dalam mulutnya.

Disaat mereka berdua menikmati sarapan mereka , Thomas sekertaris dan juga asisten Kenan datang dengan pakaian yang sudah rapi .

"Selamat pagi tuan dan nona.' sapa Thomas kepada Kenan dan Abel.

"Hem . . .."

"Pagi juga kak ." jawab Abel .

"Ada kepentingan apa kamu pagi - pagi gini sudah datang ke rumah orang?" tanya Kenan.

"Emm . . . anu tuan, ini saya membawakan beberapa berkas yang harus segera anda tanda tangani."

"Bawa berkas - berkas itu ke ruang kerja ku , nanti  aku priksa sehabis sarapan." jawab Kenan.

"Baik Tuan." Thomas sambil menundukan kepala nya.

Abel mengamati interaksi kakak sepupunyaitu dengan seorang pria di hadapanya ini. ia penasaran siapa pria itu, kenapa sangat menurut sekali dengan kak kenan?

"Kak Ken, itu siap kok nurut banget sama kakak?" tanya Abel penasaran.

"Dia itu sekertaris dan Asisten pribadi kakak Bel, dia yang membantu pekerjaan kakak selama ini." jelas Kenan

Abel hanya mangguk - mangguk saja ,sembari terus menyuapkan makanan ke mulutnya.

"Hallo kak  , salam kenal aku Abel!." sapa Abel memperkenalkan diri.

"Hallo nona, saya Thomas . senang bisa berkenalan dengan anda  nona!" jawab Thomas.

"Ayo sini kak, kita sarapan sama- sama. kak Thomas pasti belum makan kan?" tanya Abel.

"Maaf nona, saya tadi suda sarapan di rumah."

"Emm begitu ya, ya sudah kalau begitu." ucap Abel.

Kenan dan Abel melanjutkan makan mereka masing -masing, sedangkan thomas pergi ke ruangan kerja Kenan untuk menaru berkas - berkas yang ia bawa tadi.

Kenan yang terlebih dahulu menghabiskan sarapannya. ia berniat menyusu Thomas ke ruang kerjanya , setelah itu ia akan berangkat ke kampus.

"Abel , kamu selsaikan sarapan kamu dulu, jangan buru - buru . aku mau ke ruang kerjaku dulu untuk menemui Thoma." seru Kenan.

Abel hanya memanggu -manggukan kepalanya dengan mulut yang penuh dengan makan. sebelum Kenan benar - benar meninggal kan Abel ke ruang kerjanya m ia menyempatkan mengelus puncak rambutnya . sontak itu membuat Abel senang tak karuan , karna ia merasa di perhatikan sekali oleh kakak sepupunya itu.

Kenan berlalu meninggalkan Abel dan iya berjalan menuju ruang kerjanya yang di sana sudah ada Thomas . tak membutuhkan waktu lama ia sekarang sudah ada di depan pintu hendak ia buka.

"Berkas mana yang harus aku priksa dan tanda tangani Thimas?" tanya Kenan.

※※※※

Kakak sepupu pelindungkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang