Kenan langsung menarik leher Thomas saat tangan Thomas sudah lepas dari pundak Abelia.
Abelia bingung dengan keadaan saat ini, dan apalagi Thomas saat ini sedang di tatap tajam oleh kakaknya.
"Thomas. . ."
Sebelum Kenan melanjutkan perkataannya tadi, Abelia sudah lebih dulu menyela perkataan Kenan.
"Kak Thomas, ada apa? kenapa tadi melihat aku sampai sebegitunya? Ada apa sebenarnya? Ada apa kak Ken?" tanya Abel bertubi - tubi kepada dua orang laki - laki di depannya.
Pertanyaan Abelia sudah menyelamatkan Thomas sementara dari Kenan. Tatapan yang semula tajam kepada Thomas, seketika berubah lembut saat menatap Abelia.
"Begini Bel, Thomas itu. . ."
Abelia tau , kalau Kenan akan berbohong kepadanya. Jadi Abelia memilih mendengar penjelasan Thomas saja.
"kak Thomas, ayo masuk dan jelaskan dulu sama aku, aku mau tau cerita selengkapnya."
lagi lagi Abelia menyela perkataan Kenan . Sedangkan Thomas, dia merasa ada yang menyelamatkan dirinya saat ini. jadi langsung saja dia mengikuti Abelia kedalam rumah.
Kenan, dia merasa di abaikan oleh adiknya itu. Ia merasa kesal tapi tidak tau harus berbuat apa, dia tidak bisa marah kepada Abelia karena lebih menyeramkan lagi kalau sampai Abelia yang menjadi marah balik kepada Kenan.
"Jadi kak Thomas, ada apa sebenarnya? Kenapa tadi kakak terlihat panik dan juga senang di waktu yang bersamaan? Bisa ceritakan kepadaku , kenapa kakak begitu?" cerca Abelia.
Thomas ingin menceritakan segalanya, tapi dia takut kepada Kenan. Karena saat ini Kenan sedang menatap dirinya seperti singa yang menunggu mangsanya.
Abelia sadar dengan ketakutan Thomas kepada Kenan, jadi dia dengan cepat mengambil tindakan agar Thomas tidak takut lagi untuk bercerita kepadanya.
"kak Kenan , jangan melototi kak Thomas begitu. kak Thomas tidak berani bicara jadinya, bagaimana kalau kakak duduk di sebelah aku saja?"
Kenan sebenarnya senang bisa duduk di dekat Abelia, tapi dia tidak suka dengan alasan kenapa Abelia melakuakan hal tersebut.
(Beberapa jam sebelum kedatangan Thomas ke villa Kenan)
Selesai mengganti bajunya , Kenan kembali lagi ke kamar yang di tempati Abelia. Karena masih sore, dia ingin mengajak Abelia untuk keluar dan menikmati pemandangan. Mendekati Abelia sangat sulit untuk Kenan lakukan saat ini , itu karena memang kesalahan dirinya yang sudah lebih dulu membuat masalah di antara mereka.
"Bel, kamu sudah selesai ganti baju ternyata. kenapa diam saja di kamar hemmm? mau jalan - jalan dengan Kakak ? kakak akan mengajak kamua berkeliling villa ini."
"Tidak usah kak, kakak pasti capek habis kerja juga. Lebih baik kakak istirahat saja, biar aku carikan bahan makanan untuk kita makan nanti malam. aku rasa akan sulit untuk beli makanan online nanti."
"Abelia, kamu kenapa sebenarnya dek? dari tadi, kamu selalu menghindari kakak. Ada apa bel? kamu tidak nyaman berada di sini dengan kakak?"
"Aku tidak apa - apa kak, aku baik - baik saja. itu hanya perasaan kak Kenan saja."
"kamu sudah tidak pernah meminta apapun lagi kepada kakak bel, dan kamu juga sudah tidak pernah lagi mengeluh kepada kakak lagi . Apa itu bisa di bilang baik - baik saja bel?"
Abelia lagi - lagi menahan sesak di dadanya, dia ingin mengatakan segala kecemasan yang selama ini di rasakan. tapi dia terus menahan semua itu, dia tidak mau lemah lagi dan menjadi beban Kenan lagi.
"Aku sudah dewasa kak, jadi wajar kalau aku harus melakukan segalanya sendiri, apalagi nanti kalau aku sudah lulus kuliah dan bekerja. aku tidak akan tau bagaimana kehidupan di luar sana kalau aku tidak mencobanya dari sekarang. Dan juga agar aku terbiasa dengan semua ini."
"Maksud kamu, saat kamu sudah berkerja kamu akan meninggalkan kakak begitu?"
"Aku tidak akan selamanya dengan kakak kan kak. . . Aku akan bekerja, punya pasangan dan menikah. Jelas aku akan bersama pasangan aku nantiya." jelas abelia.
Kenan sadar sekarang Abelia pasti akan melewati fase itu, dan dia sampai saat ini tidak siap dengan hal itu. Dia tidak mau Abelia di dekati orang lain, dia tidak mau perhatian Abelia di bagi dengan orang lain.
Kenan sangat ingin menghabiskan waktunya bersama Abelia saat ini, sebelum Abelia mengenal yang namanya hubungan dengan lawan jenis .
"Kak . . Istirahat lah . .. aku akan keluar sebentar."
"Mau kemana Bel?"
"Tadikan aku kan udah bilang kalau aku mau beli bahan makanan kak, biar kita bisa makan malam nanti."
"Bagaimana kalau kita makan di luar saja ?"
"Tenang kak , aku bisa masak kok . Sudah aku keluar dulu untuk mencari bahan makanannya . kakak istirahat lah."
Abelia yang ingin keluar awalnya akan di berikan ijin oleh Kenan, tapi saat ingat di luar sana bisa saja ada laki - laki yang tertarik dengan Abelia. kenan langsung mengikuti abelia keluar.
"Loh . .. kak Kenan ikut ?"
"Iya ikut, di luar sana sangat berbahaya."
Abelia hanya diam saja dan melanjutkan langkahnya, saat sampai di warung yang lumayan jauh dari villa mereka. Abelia mulai berbelanja bahan masakan. Kenan,yang baru pertama kali melihat hal ini cukup kaget di buatnya.
Adiknya sudah sangat besar dan banyak hal yang sudah dia pelajari, yang bahkan tidak di ketahui oleh Kenan.
"Bel, kamu beli semua bahan masakan ini, kamu memangnya bisa masak ?"
"Bisa kok kak, aku sudah sering juga buat masakan untuk sarapan dan makan malam kita bersama di rumah sebelumnya."
"Jadi kamu beneran bisa masak Bel?" tanya Kenan lagi memastikan.
"Bisa kak, aku harus belajar segala hal untuk saat ini demi masa depan ku."
Setelah belanja, Abelia ingin kembali ke villa. tapi Kenan menarik tangannya dan membawa abelia duduk di dekat pohon di sekitar temapat itu.
"Di sini sangat indah bukan? kakak sering datang ke tempat ini untuk menenangkan pikiran. Bel , karin tidak pernah kakak ajak ke tempat ini. Hanya kamu saja yang kakak ajak kemari." Jelas Kenan dengan pandangannya tetap ke arah depan.
Perkataan Kenan itu, bertujuan untuk meluruskan kalau baju yang Abelia pakai bukan bekas siapapun. Itu sengaja ia beli untuk Abelia, tapi abelia tidak menanggapinya sama sekali.
"kak Kenan, apabila nanti aku sudah lulus kuliah. Aku boleh tidak bekerja di luar negri? Aku ingin lebih mandiri lagi dan juga aku juga dapat tawaran untuk bekerja di sana. Aku tidak mau nantinya merepotkan dan membebani kak Kenan terus - terusan." ucap Abelia lirih.
"Bel , kenapa kamu ingin sekali menjauh dari kakak hemm? Ada apa Bel?"
"Kak, aku tidak apa - apa , aku hanya mau mandiri saja. Selama ini aku sudah banyak merepotkan kakak dan orang yang ada di mansion, dengan semua sikap manjaku dan kenakalanku selama ini. Aku minta maaf untuk itu, seharusnya aku bilang ini dari dulu ke kak Kenan. Terima kasih sudah mau merawatku di saat semua orang ingin membuangku , terima kasih banyak kak . Tapi maaf aku belum bisa membalas apapun kepada kakak, untuk saat ini aku hanya bisa mendoakan kak Kenan bahagia setelah menikah dengan kak Karin."
* * * *
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak sepupu pelindungku
Fiksi RemajaWarning !!! banyak mengandung adegan 21+++ Abellia putri ( 10 ) memiliki nasib yang begitu malang , kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan . Abel tumbuh besar bersama kakak sepupunya Kenan Aditama (18) karna tak ada satu kerabatpun yang ing...