Bab 3

4.6K 26 0
                                    

Tap

Tap

Tap

Kenan yang baru saja datang terheran heran melihat keributan ini , suara mereka memenuhi ruang keluarga ini. Kenan yang tak tau apa apa hanya bisa menggelengkan kepalanya , pusing mendengarkan pertengkaran mereka yang tak ada hentinya.

Yang dia tau hanya, sepupunya itu telah di tinggal pergi oleh kedua orang tuanya sama seperti dirinya. Tapi bedanya , Kenan di tinggal pergi oleh kedua orang tuanya dengan meninggalkan banyak kekayaan,  sedangkan Abel dia malah di tinggal pergi ke dua orang tuanya meninggalkan banyak hutang yang Abel belum mengerti ini semua. Mengingat umur Abel masi sangat kecil untuk mengerti hal hutang prehutangan seperti itu.

Dulu sewaktu kedua orang tua Kenan meninggal , banyak saudara yang berebut ingin mengasu Kenan karna mereka semua mengincar kekayaan Kenan. Tapi Kenan menolak untuk di asuh oleh mereka semua , kenan lebih memilih tinggal bersama maid dan paman thomas orang yang menjaga Kenan dari kexil dan selaku orang kepeecayaan Ayahnya Kenan.

Namun berbeda dengan Abel , tak ada satu pun kerabat yang ingin mengasuhnya. Sungguh malang nasib anak itu, dia benar benar hidup sebatang kara.

Setelah hampir tiga puluh menit Abel membersihkan diri , kini abel bersiap menuju ruang keluarga . Dimana disana sudah banyak saudarah dari mendiang Ayah dan Bunda Abel yang menunggu .

Tap

Tap

Tap

"Lama banget sih, mandi apa ketiduran kamu." Ucap om David.

" Ma - maaf om ." jawab Abel menunduk dengan memlintir ujung bajunya, yang menandakan ia sedang gugup dan takut saat ini.

" Sini kamu duduk, jangan berdiri terus gitu kayak patung aja." ucap bibik Isa.

"Ba - baik bik ." jawab Abel, ia segera duduk di sebelah bibi

Tiba - tiba suasana menjadi hening dan mencengkam, membuat Abel semakin takut.

" Begini Abel , ada yang mau paman omongin sama kamu." ucap paman Dani, memecah keheningan.

" se - sebenarnya kita semua- - ."

" Ayolah mas , jangan berbelit belit kalo ngomong .  langsung ke intinya saja. . . Buang - buang waktu aja." ucap tante Amel , dengan sinisnya.

" Udah biar aku aja yang ngomong , mas lama."

"Abel kita semua disini tidak ada yang bisa mengasuh kamu, jadi kita sepakat buat nitipin kamu ke panti asuhan." ucap tante Amel , to the poin.

" Ke - kenapa kalian tidak mau mengasuhku, apa aku sangat nakal sampai - sampai kalian tidak ada yang mau mengasuhku." ucap Abel menahan tangis, leher Abel serasa tercekik di tenggorokan.

"Aku janji tidak akan menyusahkan kalian , aku akan patuh dan tidak nakal lagi. Tapi aku mohon jangan bawa aku ke panti asuhan . . Hik .. Hik hik hik." pecah sudah tangis Abel , ia sudah tak bisa menahanya lagi , sangat sakit di dada ini.

" Tapi kami benar - benar tidak bisa Abel , tolong kamu mengerti." ucap tante jasmin.

"Ta - tapi tante, aku ta--."

" Tolong dong Abel kamu ngerti, kami semua tidak mau merawatmu karna kita gak mau kalo harus membayar semua hutang orang tua kamu." hardik tante Amel, padahal Abel belum menyelsaikan omongannya.

"AMEL ." teriak semua orang serentak.

"Apa. . !! Memang benar kan yang aku omongin, gak ada yang salah . Dia harus tau semuanya , kalo orang tuanya itu hanya meninggalkan hutang yang banyak . Jawab tante Amel.

Suasana semakin tegang , tak ada yang mau mengalah . Intinya di antara mereka nggak ada yang mau merawat Abel.

※ ※ ※ ※

Kakak sepupu pelindungkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang