Keesokan paginya, Abel baru terbangun dari tidurnya ketika matahari sudah cukup tinggi. Dia menggeliat dan mengucek kedua matanya secara bergantian.
"Hoam ..." Abel duduk dan menoleh ke kanan dan ke kiri matanya mengedarkan ke seluru penjuru kamarnya dengan linglung.
"Aku sungguh tinggal di sini ? bersama sepupumu?" Abel menghela nafas panjang.
"Baiklah Abel kamu harus mandi sekarang, dan segera turun kebawah untuk menemui kakak sepupumu itu. jangan sampai kamu dikira yang macam - macam sama kakak sepupumu itu." monolonya sendiri , Abel langsung bangun dan mencarri lemari bajunya untuk dia bawa ke kamar mandi . Abel berniat untuk mengganti bajunya di kamar mandi saja.
Abel berkaca pinggang , sedari tadi dia berkeliling mencari lemari pakaiannya tidak kunjung menemukannya.
"Huft! Dimana lemarinya bersembunyi? Aku sama sekali tak dapat menemukannya ."
"sudahlah, lebih baik aku buang air kecil dulu. Kebelet !" Abel membuka pintu yang dia yakini itu adalah kamar mandinya . dan ternyata lemari pakaian yang dia cari dari tadi ada di Walk in closet yang di penuhi dengan lemari berukuran besar. baju yang dia cari ada di sana tersusun rapi dan ada beberapa pakaian baru yang sepertinya ukuranya sama dengan ukuran badannya.
"Wah, sungguh luar biasa. sekaya inikah kakak sepupuku itu?" Abel berjalan masuk sambil melihat lihat baju baru yang tersusun rapi di sana . " Wah, sepertinya ini mahal. Wangi banget!" Abel menciumi bajunya.
"Aku akan mandi. Eh, pipis dulu kali ya... takut jadi penyakit kalo di tunda - tunda buang air kecilnya." Abel berjalan menuju pintu yang terlihat ada closet di dalam sana. Abel hendak mendekat ke closet dan membukanya ternyata sebelum di sampai membukanya closet itu secara otomatis terbuka sendiri.
"Wah, bahkan closet tempai tai saja semewah ini , apa lagi yang lain ?" Abel langsung saja mendudukan pantatnya di sana , karna sudah tak tahan lagi.
Setelah menyelesaikan panggilan alamnya, ia beralih ke bagian shower dan bathup yang cukup besar baginya.
"wah, aku akan berendam disini agar lebih rilex. sepertinya akan sangat nyaman , sabunya juga wangi." Abel membuka sederet sabun dan menciumi aromanya.
Abel menyalakan air panas, setelah dirasa cukup ia menambahkan air dingin. di tuangnya salah satu sabun yang ia pegang secukupnya.
"Yuhu, mandi time !" Abel melepas semua pakaianya, dan langsung masuk ke dalam bathup yang berisikan lautan busa itu dan dia berendam di sana.
Abel membasu bahunya yang tidak ikut terendam sambil bersenandung, Abel sangat menikmati mandinya.
Setelah air sudah dingin, Abel menyudahi berendam dengan lautan busa tadi dan langsung menyalahkan shower untuk membilas badanya.
Di sambarnya handuk yang ada di sebelah bathup , dia berjalan ke arah walk in closet untuk berganti pakainan.
Setelah di rasa penampilanya cukup rapih. dia berjalan ke arah meja yang di atasnya terdapat beberapa bedak dan parfum. Abel menyisir rambutnya , ia menguncir setenga rambutnya dan tak lupa ia pakaikan pita pada rambutnya itu.
cukup memakai sedikit bedak dan menyemprotkan sedikit parfum agar tubuhnya semakin harum.
"Huhh, ternyata aku bisa merawat diriku sendiri . dan aku harus terbiasa mulai sekarang , harus bisa mengandalkan diriku sendiri tanpa bantuan siap - siapa lagi . Bunda Abel kangen.... " Ia menarik nafas panjang agar air matanya tak terjatuh lagi , sudah cukup kemarin airmatanya banyak terbuang . tidak untuk sekarang dan seterusnya ia harus bisa hidup lebih baik dan melupakan masalah yang melukai hatinya.
※ ※ ※ ※
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak sepupu pelindungku
Подростковая литератураWarning !!! banyak mengandung adegan 21+++ Abellia putri ( 10 ) memiliki nasib yang begitu malang , kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan . Abel tumbuh besar bersama kakak sepupunya Kenan Aditama (18) karna tak ada satu kerabatpun yang ing...