Bab 32

2.3K 18 0
                                    

Setelah di tiggalkan Abellia, dan mendengar perkataan abelia tadi. Kenan tidak lagi menatap Thomas dengan tatapan permusuhan, dia hanya mengusap wajahnya kasar.

"Tuan , ada yang ingin saya sampaikan. Tadi saya mendapatkan laporan kalau bukan  teman temanya nona yang telah membantu nona membayar uang kuliahnya, dan saya juga mendapatkan laporan kalau nona mudah mendapatkan tawaran kerja di Amerika setelah lulus kuliah nanti."

"Kamu selidiki semuanya Thomas, sebenarnya Abellia kenapa? dia berubah banyak saat ini."

"Sebaiknya tuan tanyakan baik baik , bicaralah dari hati ke hati dengan nona muda. Dia pasti akan mengerti."

Kenan ingin langsung pergi menemui Abell, tapi sebelum berjalan terlalu jauh dia membuat Thomas seakan ingin mengeluarkan sumpah serapahnya kepada Kenan.

"Thom , untuk kelancangan kamu yang sudah menyentuh bahu Abel. Aku ingin kamun kerja lembur selama 2 bulan dan uang bonusan kamu tidak akan di berikan selama 5 bulan."

Kenan langsung berlalu tanpa peduli pada thomas.

Saat sampai di depan kamar Abellia, Kenan mengetuk pintu dan langsung membukanya. Dia melihat Abellia yang menatap langit malam dari balkon kamar itu.

"Bel , ada yang ingin kakak bicarakan dengan kamu."

"Hmm. . . apa kak?"

Abellia sama sekali tidak melihat ke arah Kenan, dia menatap lurus ke depan.

"Bel, kenapa kau bicara seperti tadi? kakak tidak suka kamu terus merendahkan diri kamu. kakak tidak pernah merasa kamu membebani kakak, tapi kenapa kamu bicara bengitu?"

"Maaf kak . . . Mungkin aku hanya lelah. Maaf."

"Bel, bisahkah kamu kembali seperti sebelumnya lagi kepada kakak? kakak merindukan kamu Bel."

"kak , sudah banyak yang berubah sekarang. Aku juga begitu. kak, terima kasih sudah mengajak aku ke sini, aku sangat bersyukur untuk hal ini. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk bersama aku kak."

"Bel, bisahkah jangan buat kakak serba salah begini bel ? Kamu terus mendorong kakak untuk menjauh dari kamu rasanya sekarang ini."

"Aku tidak ada kak, aku hanya menyadari diri aku saja. Aku sempat terlena sebelumnya dengan segala yang sudah kak Kenan berikan kepada ku selama ini. tapi sekarang aku sadar akan hal ini. aku tetaplah sepupu kak Kenan yang sangat beruntung bisa di rawat di saat semua orang menjauhiku, aku tidak mau terlalu tidak tau diri lagi kak ."

"Apa yang membuat kamu berfikir begini Bel? apa kasih sayang kakak tidak pernah kamu rasakan hingga kamu berfikir buruk begini?"

"karena aku merasakan hal itu kak, jadi kaku harus lebih sering mengingatkan diri aku. aku bukan siapa siapa. kak Ken, bisakah nanti saat kakak memiliki anak, aku tetap bisa melihat wajah kakak? Apa aku masih bisa melihat kakak yang aku punya satu satunya ini? Hanya melihat. Aku tidak akan menggangu keluarga kalian, aku juga tidak akan bicara apapun pada kakak. Hanya ingin melihat walau dari jarak yang jauh, apa boleh aku mendapatkan ijin itu?" ucap abel dengan air mata yang sudah mengembun di pelupuk matanya.

Kenan tidak bisa bicara apapun saat ini, dia hanya menarik tubuh Abellia yang sudah bergetar ke dalam pelukanya. dia tidak tau kenapa adiknya ini bicara begitu, apa ini karena sikapnya yang sebelumnya kepada Abellia atau ada penyebab lain. Kenan tidak tau sama sekali tentang hal itu, dan dia juga tidak tau harus melakukan apa lagi untuk mengembalikan kondisi saat ini .

Abelia terus menangis seakan air matanya tau mau untuk berhenti , karena lelah menangis hingga Abellia tertidur di pelukan Kenan.  Kenan menapa wajah Abellia dari dekat,dan ia semakin mempererat pelukannya . Dia merasa sangat sakit dan hancur mengingat semua perkataan Abellia yang menyiratka akan perpisahan.

"Aku salah sudah menjauh darimu . . mulai detik ini, aku akan menanggung segala resikonya. Aku tidak mau ada air  mata lagi di pipi mu ini Bel." batin Kenan sambil memandang wajah cantik Abellia saat tidur.

Pagi hari, saat matahari sudah mulai masuk kedalam kamar yang Abellia tempati, dia mulai menggeliatkan badannya. Dia melihat sekeliling kamarnya dan ia baru menyadari kalau dia ada di villa kakaknya.

"Semanagat Bel . . . kamu pasti bisa menjadi mandiri dan tidak merepotkan kakakmu lagi ." Abellia menghela nafasnya kasar. kalau boleh memilih Abellia tidak mau berada di posisinya sekarang , ini semua membuat dirinya sangat tersiksa.

Abelia menyibakkan selimutnya dan ia beranjak turun dari ranjang menuju kamar mandi , ia ingin membersihkan dirinya terlebih dahulu sebelum turun ke dapur untuk membuat sarapan untuk Kenan dan juga dirinya .

Selesai dengan ritual mandinya , Abellia berganti pakaian dan menyisir rambutnya . ia juga tak lupa merapikan tempat tidurnya agar sedikit rapik. Setelah selesai kegiatanya di dalam kamar ia memutuskan untuk segera turun kedapur , tetapi saat hendak membuka pintu Kenan sudah masuk terlebih dahulu ke kamar abellia dengan membawa nampan berisi makanan.

"kak Kenan. . ?"

"pagi cantik  . .."

Kenan langsung mengecup kening abell, dan hal tersebut membuat Abellia membeku sesaat. Dia bingung dengan apa yang terjadi, kenapa Kenan tiba tiba melakukan hal itu kepada dirinya. Saat ini jantung Abellia sangat tidak bisa berdetak dengan normal lagi.

"Ini , kakak membawakan sarapan untuk kamu." ucap kenan dengan menyodorkan makanan  yang ia bawa tadi.

"kak, apa aku kemarin membuat kesalahan lagi? apa ada hal yang aku tidak ketahui?" cerca Abellia.

Abellia tidak bisa untuk menahan pertanyaan itu dari bibirnya, karena ini pertama kalinya lagi setelah sekian lama kenan menghindar dari dia. Abellia ingin berteriak senang tapi ia takut ini hanya cara kakaknya menebus kesalahanya saja.

"kamu tidak melakukan kesalahan apapun, kakak yang salah selama ini. Maaafkan kakak ya . . ."

"maksud kakak apa?"

Abellia menyiapkan hatinya untuk menerima kejutan apa yang  akan Kenan ucapkan kepada dirinya.

"kamu mau sarapan dulu Bel?"

Kenan ingin menunda pembicaraanya dulu sembari menunggu abellia selesai sarapan terlebih dahulu, tapi Abellia langsung menyingkirkan makanan itu dan menatap Kenan.

Kenan dengan terpaksa harus membicarakan ini semua sekarang juga.

"Bel . .  ada hal yang sudah sangat lama kakak rahasiakan dari kamu, kakak akan memberitahu kamu hari ini juga. Tapi kakak harap , kamu tidak akan menjauh dari kakak setelah mengetahui semuanya." pinta Kenan.

Kenan sudah memikirkan segalanya dengan matang kemarin malam, dia memutuskan untuk jujur kepada Abellia soal rasa yang dia miliki kepadanya.Tapi dia tidak sanggup kalau sampai abellia nanti akan menjauh dari dia.

Abellia masih setia menatap Kenan dalam diam , dia sangat penasaran apa yang akan kenan sampaikan kepadanya . Kenan tau saat ini Abellia sedang sangat serius dan tidak mau pembicaraan mereka tertunda lagi.

"Bel ,Maafkan kakak .  . Selama ini kakak sudah berusaha sekuat mungkin agar kakak  menganggap kamu seperti adik kandung kakak sendiri tapi kakak tidak bisa Bel ."

** ** *

Kakak sepupu pelindungkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang