Bab 36

2.4K 25 0
                                    

"Nona , sebenarnya kenapa anda malah sangat ingin pergi dari tuan? Apa anda tidak bisa melihat dengan jelas kalau kakak anda itu sangat menyayangi anda? Kenapa anda mempersiapkan diri sampai sejauh ini. Anda membuat posisi saya di ujung tanduk kalau sampai saya terlambat mengetahui semua ini."

Thomas tidak menyangka kalau Abellia sudah menyiapkan dirinya untuk pergi meninggalkan Kenan. Persiapan yang Abellia lakukan sudah sangat matang untuk meninggalkan Kenan kapan saja .

Tapi, Thomas masih harus menyelidiki hal ini lebih lanjut lagi, apa alasan sebenarnya Abellia sangat ingin pergi meninggalkan Kenan. pasalnya Kenan sudah memberikan yang terbaik kepada Abellia , dia yakin ada sesuatu di balik semua sikap Abbelia selama ini.

Sebenarnya Thomas curiga pada satu orang, yaitu karin. Thomas takut Abellia terhasut oleh omongan Karin ,ia berfikir seperti itu bukan tanpa alasan . Thomas berfikir seperti itu kareana dia selama ini  diam diam mengawasi karin tanpa sepengatuan Kenan, karena ia tak pernah percaya pada seorang Karin yang seperti rubah itu.

Semua perbuatan Karin saat di luar Thomas mengetahui semuanya , bahkan ia juga tau kalau karin sering menginap di apartemen  pacarnya . Dan uang yang di berikan Kenan kepada Karin itu di gunakan untuk bersenang senang dan juga untuk menghidupi dirinya dan sang kekasih.

Thomas belum melaporkan hal ini kepada Kenan ,karena Thomas melihat Kenan tidak begitu peduli dengan Karin. Dan Kenan juga pernah mengatakan masih memerlukan Karin. Thomas tidak tau Kenan memerlukan wanita rubah itu untuk apa, tapi dia tetap tidak ada bertanya dan hanya mengawasi Karin diam diam tanpa Kenan minta dan tau.

Abellia dan Kenan selama perjalanan menghabiskan banyak waktu mereka untuk bercanda dan bercerita berdua, mereka seperti tidak ingin melewatkan waktu bersama mereka berdua.

Kenan sekarang sudah tidak lagi sungkan untuk menunjukan sifat manja dan kekanak kanakanya di depan Abellia setelah cintanya terbalaskan oleh kekasihnya itu.

Dan itu membuat Abellia menjadi gelli di buat nya saat melihat tingkah Kenan yang seperti anak umur 5 tahun itu.

"Sayang, aku ingin bertanya soal pria yang waktu itu mengajak kamu bicara di kampus kamu. Siapa dia ? Kenapa di mendekati kamu dan kalian sepertinya sangat dekat?"

"Pria yang mana sih kak?"

"Ah .. . kamu masih saja manggil kakak . Bisa gak sih di ganti aja , gak enak di denger telinga ."

"kakak cepet banget ngerajuknya sekarag, kayak anak kecil tau. Lagian ya, aku belum biasa untuk rubah panggilan aku ke kakak. aku gak mau nanti bnayak orang yang tau sol kita."

"kamu malu menjalin hubungan dengan laki laki tua begini?"

wahhh , bila Kenan sudah mengeluarkan kata kata begitu Abelia sudah harus siaga satu. bayi besarnya itu akan merajuk sebentar lagi , jadi dia harus bisa membuat alasan sebaik mungkin agar bayi besarnya ini tidak jadi merajuk lagi.

Abellia heran saja , kenapa sikap Kenan bisa berubah 180 derajat seperti ini sekarang. Dari yang dulunya sangat dewasa dan berwibawah , sekarang malah sering ngambek dan sangat sensitif.

Sesampainnya Kenan dan Abellia di rumah, dia di sambut dengan banyaknya mobil yang terparkir di halaman mansionnya yang megah itu. Dia bingung siapa yang datang ramai ramai ke rumahnya saat dia tak ada di rumah.

Begitu masuk , dia langsung melihat karin yang sedang bersama teman temannya sedang berpesta di ruang tamu mansionnya.

Kenan jelas naik pitam dengan tingkah Karin yang mulai keterlaluan itu, dia tidak suka ada banyak orang asing di rumahnya. Rosa sangat berani bertingkah di hadapanya saat ini , ia tak tau siap yang ia hadapi saat ini.

Sepertinya memang karin sudah lupa akan daratan setelah di berikan sedikit kebebasan oleh Kenan. Sedangkan Abellia yang berada di sebelah Kenan, dia juaga kaget dengan perilaku karin yang begitu lancang dan berani. Abellia sangat tau kalau kakaknya tidak menyukai hal ini.

Jadi dia diam diam melirik kakaknya untuk melihat reaksi Kenan, ia takut Kenan akan mengamuk dan tidak bisa mengontrol emosinya saat ini. ekspresi Kenan sudah bisa di tebak , amarah yang sudah di ubun ubun tinggal menunggu meledaknya saja. Kali ini sebaiknya Abellia tidak ikut camput untuk masalah kali ini , ia akan membiarkan Kenan membereskan masalahnya dengan Karin terlebih dahulu.

jadi Abellia langsung pergi masuk ke dalam kamarnya tanpa mengucapkan sepata katapun kepada Kenan. Kenan melihat Abellia pergi  dan ia membiarkannya, karena Kenan memang tidak mau melibatkan Abellia dengan masalah dia dan Karin.

"APA YANG KALIAN SEMU LAKUKAN DI RUMAH SAYA?" bentak Kenan.

karin yang mendengar bentakan dan teriakan dari suara yang sangat familiar di telinganya , sontak membuat ia menoleh ke sumber suara tersebut . Betapa kagetnya dirinya melihat sosok Kenan yang memandang dirinya dengan sorot mata yang berapi api, ia mematung di tempat dan tak tau harus melakukan apa . Kenan sudah pulang dan melihat apa yang dia lakukan saat ini bersama teman temanya di rumah Kenan.

"Sayang ..... kamu sudah pulang?" tanya Karin basa basi.

"KARIN ....... KENAPA KAMU SANGAT LANCANG MEMBAWA BANYAK ORANG ASING MASUK KE DALAM RUMAH SAYA TANPA IZIN DARI PEMILIH RUMAH?"

"Hei sayang , aku calon istri kamu . Jadi sesekali kumpul dengan teman aku di rumah ini tidak papa kan? Ayo lah sayang jangan marah begitu, mau aku siapkan air untuk mandi?"

karin masih terus berusaha untuk merayu Kenan tanpa tau bahwa yang sendang ia rayu kini kesabaranya telah hilang di telan bumi. Kenan sudah bersama Abellia sekarang, jadi dia sudah tidak membutuhkan karin lagi . Ini adalah kesempatan yang bagus untuk mengurus rubah licik satu ini, Kenan tidak akan melepaskan Karin lagi . sudah cukup selama ini Kenan memanjakan Karin dengan uangnya .

Apalagi Kenan ingat pembicaraan dia dengan Abellia di villa beberapa waktu yang lalu, kalau Karin lah yang sudah menghasut dan mengadu domba dirinya dengan Abellia.

'KELUAR KALIAN SEMUA DARI RUMAH SAYA , SAYA TIDAK MENERIMA KALIAN ADA DI RUMAH INI."

Setelah mendengat bentakan dari Kenan , barulah Karin sadar sesuatu. Dia kali ini berada dalam posisi yang tidak menguntungkan sekarang, apa bila di lanjutkan berdebat dengan Kenan. Jadi dia meminta teman temannya untuk pergi meninggalkan rumah itu dengan segera.

setelah semua pergi dan menyisahkan kekacaukan saja yang ia buat dengan teman temanya tadi, dan Karin ingin melancarkan aksinya merayu Kenan lagi . Dia tidak ingin Kenan meninggalkan dirinya di saat Karin masih membutuhkan uang - uang Kenan untuk memenuhi kebutuhannya dan bersenang senang. Bisa kacau semu rencananya bila Kenan benar benar meninggalkan dirinya, kenapa ia bisa kecolongan seperti ini.

* * **

Kakak sepupu pelindungkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang