Bab 23

2.1K 17 0
                                    

Tidak ada pembicaraan lagi antara Karin dan Abel. Itu karena Abel langsung  pergi ke kamarnya , ia kesal dengan omongan yang di lontarkan Karin.

"Apa aku terlalu terlena dengan apa yang Kak Kenan berikan kepadaku? apa aku begitu tidak tahu dirinya selama ini? Kenapa aku semakin merasa tidak pantas ya untuk berada di tempat ini. maafkan aku yang selama ini telah membebani kak Kenan dan orang - orang yang ada di rumah ini. aku tidak akan terlalu merepotkan lagi mulai saat ini." gumam Abel.

Sambil mengguyurkan dirinya di bawah shower, Abel menangis sejadi jadinya . Dia berusaha agar nanti saat makan malam, dia tidak terlihat sedih atau murung. Dia meluapkan semua kegundaan hatinya dengan tangisan  karena hanya itu yang bisa ia lalukan saat ini , ia akan menjadi pribadi yang periang nanti saat keluar dari kamar ini . sungguh akting yang sempurna bukan ?

Abel memastikan sekalilagi penampilanya sebelum keluar kamar untk makan malam, dia tidak mau kak Kenan menaru curiga padanya.

Abel melangkahkan kakinya keluar kamar dengan langkah gontai, sejujurnya kalau abel boleh memilih ia lebih baik di dalam kamar mengurung dirinya . karena ia sangat tidak ingin bertemu dengan kenan dan Karin untuk saat ini.

Saat makan malam berlangsung, lagi - lagi Abel di abaikan oleh Kenan seperti saat makan siang sebelumnya. Itu karena Karin terlalu mendominasi Kenan saat itu, Abel hanya diam saja dan menyantap makanannya dengan menahan rasa sakit di hatinnya.

Bibik Nanik yang memang selalu menjaga Abelia dari kecil tau ada yang salah dengan abelia. Tapi dia tidak berani menegur atau menanyakannya terlebih dahulu.

Selesai makan , Karin dan Kenan  berada di ruang keluarga  sambil menonton tv. tapi Abel malah ke halaman belakang untuk duduk di ayunan yang ada di sana, dia diam termenung sampai ada sentuhan yang mengejutkannya.

"Kamu kenapa Bel? Apa yang kau fikirkan?" tanya Kenan tiba - tiba.

"Ehh . . kakak , aku lagi gak mikirin apa- apa kok. Kenapa kak Kenan datang ke sini? kenapa kakak ninggalik kak Karin sendiri?"

"Kakak hanya ingin lebih banyak waktu dengan adik kakak yang tambah cantik ini. Karena kamu selalu menghindari kakak dari tadi."

"Aku gak ada menghindar kak . . . hanya saja mungkin karena kak Kenan terlalu fokus pada kak karin sampai tidak sadar kalau sikapku biasa saja dari tadi."

"Ada masalh hemm. .?"

"Gak ada kak. . , kak , apa kak Kenan sudah dari awal  menceritakan aku kepada kak Karin?"

Abelia akhirnya menanyakan pertanyaan yang mengganggu pikiranya dari tadi. dan ternyata jawaban yang ia dapat tak sesuai ekspetasinya malah kenyataan yang sangat menyakiti dirinya.

"Tentu , Kakak sudah menceritakan segalanya dengan karin, karena dia nantinya akan menjadi pendamping kakak."

Maksud Kenan addalah tentang keberadaan Abel sebagai adiknya . karena Kenan tidak pernah menganggap Abel seperti orang lain.

Tapi, jawaban Kenan yang Abel pikir adalah hal yang sama dengan apa yang Karin katakan pada dirinya. Sedangkan Karin, dia sebelumnya mencari tau soal Abel lewat pembantu di rumah Kenan. karena tidak mungkin menurutnya Kenan mempunyai adik , ia mengenal Kenan dari mereka masih mengginjak sekolah dasar.

"Kak Kenan , apa aku selama ini nakal dan merepotkan kak Kenan?"

Pertanyaan Abel lagi - lagi di jawab bercandaan oleh Kenan . Tapi bagi Abel itu jawaban yang serius, Kesalah pahaman antara dia dan Kenan semakin besar. dan semakin membuat jarak di antara mereka.

"Kamu, sangat merepotkan. Sudah manja, dan tidak bisa apa - apa. Semua yang kamu lakukan selalu di bantu oleh bibik Nanik."

Abel langsung diam dan berusaha tersenyum kepada Kak Kenan.

"Maafkan Abel  ya kak Ken . . . Abel akan belajar mandiri mulai sekarang . . . " ucap Abel penuh keyakinan meskipun hatinya sekarang sangat sakit , ia berusaha tegar .

" Hahahahhaa . . Tidak apa- apa bel . . . Kakak tidak keberatan kok .." ucap Kenan dengan gelak tawa , sedangkan Abel mati - matian menahan air matanya yang sejak tadi ia tahan.

Semu pembicaraan singkat itu sudah merubah segalanya, fikiran Abel dan segalah tingkah lakunya. Dia tidak ingin menjadi beban lagi dan menyusahkan Kenan dan yang lainnya yang ada di mansion ini. Dia inigin mandiri dan akan belajar mulai sekarang, tapi dia akan tetap bersikap biasa saja dengan semua orang .  Hudup Abel mulai penuh dengan kepura -puraan . Apakah aku tidah berhak bahagia tuhan . . .

Di dalam kamarnya , Abel mulai memikirkan apa yang akan dia lakukan setelah ini . Akhirnya Abel membongkar tabungan yang selama ini dia simpan. tabungan yang berasal dari uang yang dia dapatkan dari berbagai lomba yang ia ikuti, mulai dari cerdas cermat sampai lomba melukis.

Tabungan Abel cukup banyak dan dia rasa bisa untuk modal dia melukis saat ini, dia juga berencana mencari part time setelah ia pulang kuliah.

"Aku rasa ini bisa aku gunakan untuk modal melukis dan nanti aku akan pasarkan secara online, dan nanti aku juga harus cari lowongan buat part time juga . karena kalo hanya mengandalkan dari berjualan melukis sepertinya itu sangat kurang untuk biayaku kuliah.

Aku harus berusaha tidak merepotkan banyak orang lagi, aku harus sadar diri posisiku saat ini. siapalah aku yang mau kehidupan seperti putri raja , aku hanya sebatangkara dari awal hingga akhir jangan bermimpi yang tak mungkin. Sudah untung ada yang mau merawat butiran debu ini.

Keesokan harinya, setelah pulang kuliah . Abel mampir ke toko yang menjual alat lukis, dia di antar oleh supir yang sudah di tugaskan mengantar dirinya setiap hari. Sedangkan Kenan saat ini berada di kantor.

Karin, sejak tingggal di rumah Kenan dia kerjaanya hanya jalan - jalan dan menghabiskan uang kenan saja.

Setelah mendapat semua yang Abel butuhkan, dia minta tolong pada supirnya untuk membawa kedalam mobil barang yang sudah ia beli. Tidak ada yang mencurigakan dari tingkah Abel . karena ia sudah biasa kalau ingin barang , ya tinggal beli saja. Kenan sudah memberikan jatah kartu kredit untuk nya.

Sedangkan , selama ini Abel sangat jarang memakai kartu yang di berikan oleh Kenan. Dia hanya memakai untuk keperluan sekolahnya saja.

Tiba di rumah , Abel meminta bantuan kepada sopirnya lagi untuk membantunya memindahkan barang - barang tadi ke kamarnya. Abel segerah membersihkan diri dan akan mulai mencari lowongan part time di internet.

Setelah melakukan ritual mandinya dan berganti pakaian kini Abel tengah duduk di meja belajarnya . ia menatap layar laptop untuk mencari lowongan kerja untuk nya.

Abel mulai menyalahkan laptop di meja yang kursinya ia duduki, setelah itu ia mulai mencoba membuat CV untuk di gunakan melamar pekerjaan nantinya.

* * * *

Kakak sepupu pelindungkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang